JATIMTIMES - Di tengah riuh rendahnya kerumunan wisatawan yang memenuhi kompleks Candi Penataran, cerita sejarah dan keindahan alam berpadu dalam sebuah pemandangan yang memukau. Di momen liburan Idul Fitri, tempat ini menjadi magnet bagi para pelancong, baik dari dalam negeri maupun mancanegara.
Sejak pagi hari, suasana di Candi Penataran sudah ramai oleh kehadiran para pengunjung yang datang dengan berbagai maksud. Beberapa di antaranya terlihat sibuk mempersiapkan kamera dan ponsel mereka untuk berburu momen terbaik. Mereka berfoto di berbagai sudut kompleks candi, menangkap keindahan arsitektur kuno yang masih kokoh berdiri di tengah hamparan hijau pegunungan.
Baca Juga : Daftar Tarif Tol Trans Jawa Selama Mudik Lebaran 2024
Tak hanya berfoto. Beberapa wisatawan juga terlihat sibuk membuat video, merekam setiap detik perjalanan mereka di Candi Penataran. Mereka ingin membagikan pengalaman unik ini kepada keluarga dan teman-teman mereka, serta memperkaya konten media sosial mereka dengan keindahan dan kekayaan budaya Jawa Timur.
Di samping kegiatan fotografi dan pembuatan video, ada pula sekelompok wisatawan yang terlihat lebih tertarik untuk mendalami sejarah candi. Mereka mengikuti tur dengan didampingi oleh seorang pemandu wisata yang ahli dalam cerita dan makna-makna yang tersembunyi di balik setiap relief dan struktur bangunan candi.
Dalam tur ini, para wisatawan belajar tentang peran Candi Penataran sebagai tempat ibadah pada masa Kerajaan Majapahit, serta fungsi dan simbolisme yang terkandung di dalamnya.
Yang menarik, di antara kerumunan wisatawan lokal yang ramai itu, terlihat juga kehadiran wisatawan mancanegara yang begitu antusias. Mereka tampak terpesona oleh keindahan arsitektur kuno dan nuansa spiritual yang terasa kuat di sekitar candi ini. Beberapa dari mereka terlihat tengah memperdalam pengetahuan mereka tentang sejarah dan budaya lokal, memperkaya pengalaman wisata mereka di Indonesia.
Candi Penataran, atau dikenal juga sebagai Candi Palah, memang memiliki cerita sejarah yang kaya. Terletak di Desa Penataran, Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, kompleks candi Hindu Siwa ini merupakan salah satu candi termegah dan terluas di Jawa Timur. Dibangun pada masa Kerajaan Kediri, tepatnya pada abad ke-12 pada periode pemerintahan Raja Srengga, Candi Penataran menjadi saksi bisu dari perjalanan panjang sejarah Jawa Timur.
Menurut para ahli arkeologi, Candi Penataran, yang dulunya dikenal sebagai Candi Palah, memiliki fungsi sebagai tempat ibadah guna menangkal bahaya Gunung Kelud. Fungsi ini juga masih terjaga hingga masa Kerajaan Majapahit, seperti yang tercatat dalam Kitab Negarakretagama. Di sini, Raja Hayam Wuruk pernah melakukan pemujaan terhadap Hyang Acalapat, perwujudan Siwa sebagai Dewa Penguasa Gunung, sebagaimana yang tertera dalam kitab tersebut.
Ya, selama momen libur Lebaran tahun 2024, Kabupaten Blitar menjadi daerah dengan destinasi yang diminati para wisatawan. Di antara beragam destinasi yang ada, Candi Penataran menjadi salah satu tempat yang paling diserbu oleh para wisatawan yang haus akan petualangan dan pengetahuan budaya.
Menurut data yang dirilis oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Blitar, jumlah kunjungan wisata mencapai angka yang mengesankan, yakni 104.001 orang. Angka ini menunjukkan peningkatan signifikan dibandingkan dengan kunjungan pada momen libur Lebaran tahun sebelumnya, yang hanya mencatat 97.857 pengunjung.
“Tren pengunjung tempat wisata di Kabupaten Blitar bagus pada momen libur Lebaran 2024 ini. Jumlahnya meningkat jika dibandingkan pada momen libur Lebaran 2023. Hal ini menunjukkan potensi wisata Kabupaten Blitar yang semakin menarik perhatian para wisatawan,” ungkap Kepala Disbudpar Kabupaten Blitar, Suhendro Winarso, Sabtu (20/4/2024).
Baca Juga : Gigi dan Dj Hannah X Tutup Puncak Kemeriahan Biznet Festival 2024 di Malang
Ada lima tempat wisata yang menjadi favorit pengunjung selama momen libur Lebaran tahun 2024, menurut Suhendro. Pantai Serang, Pantai Tambakrejo, Kampung Coklat, Blitar Park, dan Candi Penataran menjadi destinasi unggulan yang ramai dikunjungi. Suhendro juga menekankan peningkatan signifikan kunjungan di Kampung Coklat yang mencapai 100 persen selama momen libur Lebaran.
Menariknya, selama ini, tempat wisata alam dan cagar budaya di Kabupaten Blitar menjadi pilihan favorit baik bagi wisatawan domestik maupun mancanegara. Data yang dikumpulkan menunjukkan bahwa hampir 95 persen dari jumlah total wisatawan mancanegara cenderung lebih tertarik untuk mengunjungi tempat-tempat wisata cagar budaya, terutama bangunan-bangunan candi yang tersebar di wilayah Kabupaten Blitar. Fenomena ini mencerminkan daya tarik budaya dan sejarah yang kaya di daerah tersebut, yang mampu memikat minat para wisatawan asing untuk menjelajahi warisan budaya yang ada.
Di sisi lain, sekitar 63 persen dari jumlah total wisatawan domestik cenderung lebih memilih untuk menikmati keindahan alam yang ditawarkan oleh tempat wisata seperti pantai dan perkebunan di Kabupaten Blitar. Hal ini menegaskan bahwa kekayaan alam yang dimiliki Kabupaten Blitar, mulai dari pantai yang indah hingga kebun-kebun yang subur, menjadi daya tarik utama bagi para pelancong domestik yang ingin merasakan keindahan alam dan suasana yang menenangkan.
"Data ini membuktikan bahwa Kabupaten Blitar memiliki daya tarik yang beragam bagi wisatawan baik domestik maupun mancanegara. Kehadiran tempat wisata alam yang memikat dan warisan budaya yang berharga menjadi modal utama dalam menarik minat para wisatawan untuk mengunjungi destinasi wisata di Kabupaten Blitar," tambah Suhendro. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa Kabupaten Blitar merupakan destinasi yang menawarkan pengalaman wisata yang unik dan memuaskan bagi berbagai jenis wisatawan, dari pecinta alam hingga pengagum budaya.
Suhendro juga menyebutkan bahwa tren peningkatan kunjungan ke tempat wisata Kabupaten Blitar terus berlanjut. Pada tahun 2023, tercatat peningkatan jumlah kunjungan wisatawan mencapai 9,8 persen, bahkan kunjungan wisatawan mancanegara meningkat hingga 400 persen. Dengan tren yang terus meningkat, Kabupaten Blitar semakin memperkuat posisinya sebagai destinasi wisata yang menarik baik bagi wisatawan domestik maupun mancanegara.
Kenaikan signifikan dalam jumlah kunjungan ini menandakan bahwa Kabupaten Blitar berhasil menarik perhatian para pelancong dari berbagai latar belakang dan negara. Daya tariknya yang beragam, mulai dari kekayaan alam hingga warisan budaya yang megah, memberikan pengalaman yang tak terlupakan bagi setiap pengunjung.
"Dengan pertumbuhan ini, Kabupaten Blitar semakin dikenal sebagai destinasi yang dapat memenuhi berbagai macam kebutuhan wisatawan, mulai dari yang mencari petualangan alam hingga yang ingin memperkaya pengetahuan tentang budaya dan sejarah. Hal ini juga berpotensi memberikan dampak positif bagi ekonomi lokal, dengan meningkatnya kunjungan wisatawan yang berpotensi membuka peluang bisnis baru dan meningkatkan pendapatan masyarakat,” pungkas Suhendro.