JATIMTIMES - Belakangan ini media sosial platform X tengah trending dengan kata kunci IPK 3,5. Hingga Jumat (19/4) malam, unggahan IPK 3,5 jumlahnya mencapai 3,8 ribu cuitan.
Salah satu akun X @ade**** menyindir soal persyaratan IPK 3,5 sambil mengeluh fasilitas Stasiun Palmerah, Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Baca Juga : Pilkada Kota Batu 2024, Calon Independen Harus Kantongi Dukungan 16 Ribu Warga
"Udah seminggu lebih tiap jam pulang kantor selalu dimatiin eskalatornya, nyari pegawai IPK 3.5 tapi permintaan bgini aja abai @CommuterLine @CurhatKRL *stasiun palmerah," tulis akun tersebut.
Selain itu beberapa warganet lain, juga menyinggung soal rumor IPK Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka yang nilai S1-nya mendapat 'Second Class Honours Second Division' atau diduga setara IPK 2,3.
"KAI ini lagi Roasting mas Gibran ya? Harus tambah syarat kalau gitu, Bisa stand up comedy," @blog*******.
"Wow, syarat IPK-nya 3.5? Kalau di bawah itu, lamarnya jadi wakil presiden aja," @ardi*******.
"PT KAI Ini Sungguh Keterlaluan Mosok Bukak Lowongan Syarat Minimal IPK 3,5. Padahal IPK 2,3;Sudah Bisa Untuk Nyapres & Cawapres. PT KAI Bener2 Edan," @S4N****.
Tak hanya itu, banyak pengguna X lainnya, yang menyindir syarat rekrutmen KAI dengan keluhan fasilitas KAI yang eror.
"Hasil karya anak bangsa ber IPK 3,5 dan TOEFL 500 dengan berat badan ideal serta tinggi minimal 160cm. Menyala error nya dari kemarin," tulis akun @Monsieu**** dengan mengunggah tangkapan layar aplikasi KAI.
Aplikasi KAI yang diklaim eror sejak Kamis (18/4). (Foto: X)
Merespons viralnya kritikan warganet soal IPK 3,5, KAI dalam keterangan resminya menegaskan bahwa akreditasi perguruan tinggi serta nilai IPK merupakan indikator kualitas pendidikan dan kompetensi calon karyawan. Dengan standar yang tinggi mencerminkan komitmen KAI terhadap kualitas dan profesionalisme.
Kemudian untuk standar TOEFL atau kemampuan bahasa Inggris yang baik menurut KAI penting dalam lingkungan bisnis global saat ini. Apalagi KAI juga memiliki pelanggan dan mitra dari mancanegara.
Baca Juga : Jalan Rusak Tak Kunjung Diperbaiki, Pemuda Sampang Protes dengan Kalimat 'Nyelekit'
Sedangkan persyaratan tinggi badan, KAI mengikuti batas tinggi badan sertifikasi Direktorat Perkeretaapian Kemenhub untuk masinis.
Untuk berat badan, KAI menyebut mengikuti aturan WHO untuk BMI (body mass index) ideal yang sehat dan minim risiko penyakit diabetes melitus atau jantung karena obesitas atau overweight.
Sebelumnya, PT Kereta Api Indonesia (Persero) bekerja sama dengan PT Dayalima Recruitment tengah membuka rekrutmen untuk program Management Trainee Tahun 2024. Adapun latar belakang pendidikan yang dipersyaratkan yaitu S1 dengan jurusan yang telah ditentukan dan IPK minimal 3,5 (tiga koma lima) serta akreditasi jurusan/program studi pada saat tanggal kelulusan minimal "Unggul (A)" dari BAN-PT atau lembaga yang berwenang. Masyarakat yang ingin melamar dapat melakukan pendaftaran mulai 17 s.d 22 April 2024.
"KAI memberikan kesempatan kepada putra-putri terbaik bangsa untuk bergabung dan berkarier di KAI melalui rekrutmen ini," ujar VP Public Relations KAI Joni Martinus, dilansir keterangan resmi KAI, Jumat (19/4).
Pendidikan terakhir yang dibutuhkan yaitu S1 dengan jurusan Logistik, Statistik, Digital Bisnis, Teknik Informatika, Teknik Industri, Sistem Informasi, Arsitektur, Manajemen Administrasi, Manajemen Bisnis, Matematika, Teknik Sipil, Teknik Mesin, Teknik Elektro, Teknik Industri, Hukum, Administrasi Pertanahan, Pertanahan, Manajemen Aset, Geodesi, Survei dan Pemetaan, Manajemen Informatika, Manajemen Pendidikan, Teknologi Pendidikan, Kesehatan Masyarakat, Supply Chain Management, Sipil Transportasi, Ilmu Komputer, Administrasi Bisnis, Akuntansi, dan Manajemen.
Adapun untuk rincian persyaratan dan tahapan rekrutmen, masyarakat dapat mengakses laman web e-recruitment.kai.id.