JATIMTIMES - Ribuan wisatawan dari luar kota memadati kawasan makam Presiden Pertama RI Ir Soekarno (Bung Karno) di Kota Blitar pada liburan Idul Fitri.
Saat memasuki kawasan Pusat Informasi Pariwisata dan Perdagangan (PIPP) Kota Blitar, mata disuguhi pemandangan barisan bus yang teratur berjejer. Momen kedatangan mereka disambut hangat oleh para tukang becak. Dengan senyuman ramah, mereka menawarkan jasa angkutan menuju makam Bung Karno, destinasi utama yang senantiasa ramai dikunjungi wisatawan.
Baca Juga : Daftar Tarif Tol Trans Jawa Selama Mudik Lebaran 2024
Sebagian besar pengunjung tersebut memilih untuk singgah sejenak di lapak pedagang yang menjajakan oleh-oleh khas Kota Blitar. Mulai dari kaus bergambar Bung Karno, kendang jimbe, hingga beragam kerajinan tangan lainnya yang memikat hati para pengunjung yang ingin membawa pulang sedikit kenangan dari kawasan yang sarat sejarah ini.
Tak hanya itu. Aroma harum nasi pecel Mbok Bari yang legendaris juga menarik perhatian para pengunjung, menawarkan pengalaman kuliner khas Blitar yang tak terlupakan.
Sementara itu, rombongan wisatawan yang memilih menggunakan jasa becak tiba dengan ceria di kawasan wisata Bung Karno. Namun, sebelum memasuki area makam, mereka berhenti sejenak di Museum Bung Karno.
Di sana, beberapa orang terlihat menyedot perhatian saat mempelajari jejak sejarah Sang Proklamator dalam perpustakaan Bung Karno yang bersebelahan. Dengan antusias, mereka menyimak setiap sudut museum, mencoba memahami perjalanan panjang bangsa Indonesia yang diawali dari perjuangan sang tokoh besar.
Akhirnya, rombongan pengunjung melangkah masuk ke area kawasan makam Bung Karno dengan penuh khidmat. Di antara sela-sela pepohonan yang rindang, terhampar makam Sang Proklamator. Dengan hati khusyuk, mereka berdoa di samping makam, mengenang jasa-jasanya yang tak terlupakan bagi bangsa ini.
Suasana hening terasa, sebagai bentuk penghormatan dan penghargaan atas perjuangan yang telah dilakukan oleh Bung Karno untuk kemerdekaan Indonesia. Di sini, di bawah langit biru Blitar yang mendung, semangat kebangsaan terasa begitu kental, mengikat hati para pengunjung dalam satu ikatan persatuan yang tak terpisahkan.
Ya, kawasan wisata makam Bung Karno (MBK) Kota Blitar menjadi saksi peningkatan signifikan jumlah pengunjung domestik pasca-perayaan Lebaran 1445 H.
Menurut Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Blitar Edy Wasono, peningkatan ini mulai terasa sejak H+6 Lebaran. "Sejak H+6 Lebaran, setiap harinya ada kurang lebih 2.000 wisatawan domestik yang berkunjung ke MBK," ujar Edy Wasono pada Kamis (18/4/2024).
Edy menyampaikan bahwa selama bulan Ramadan, destinasi wisata di Kota Blitar mengalami penurunan pengunjung, disebabkan oleh fokus dan penghormatan wisatawan luar kota terhadap pelaksanaan ibadah puasa. Hal ini menyebabkan sepi pengunjung di MBK (makam Bung Karno) selama bulan puasa, namun memasuki libur Hari Raya, kunjungan wisatawan kembali meningkat secara signifikan. "Bahkan bisa meningkat dua kali lipatnya," tambah Edy.
Peningkatan kunjungan wisatawan pasca-Lebaran ini menunjukkan tren yang konsisten setiap tahun. Edy mengungkapkan bahwa selalu terjadi peningkatan kunjungan saat memasuki libur Lebaran. "Justru malah naik sekitar 500 pengunjung lebih setiap harinya," ungkap Edy dengan optimistis.
Baca Juga : Piala Asia U-23: Benamkan Australia, Indonesia Bertekad Kalahkan Yordania
Menurut perhitungan Disbudpar, pada akhir pekan ini, jumlah pengunjung di MBK diperkirakan bisa meningkat lagi menjadi sekitar 2.500 orang per hari. Hal ini menjadi angin segar bagi perekonomian masyarakat sekitar kawasan wisata MBK.
"Kunjungan wisata di makam Bung Karno selalu meningkat saat memasuki libur Lebaran. Kami berharap peningkatan jumlah pengunjung domestik ke MBK ini bisa menggeliatkan roda perekonomian masyarakat di sekitar kawasan wisata MBK," tutur Edy.
Dalam suasana Lebaran yang masih terasa, peningkatan kunjungan wisatawan domestik menjadi sebuah angin segar bagi pemulihan sektor pariwisata di Kota Blitar. Semua pihak sepakat bahwa makam Bung Karno merupakan destinasi yang menggoda bagi wisatawan domestik yang ingin mengisi liburan Lebaran dengan menyegarkan pikiran sambil menelusuri jejak sejarah di kawasan wisata yang kaya akan makna ini.
Dikenal dengan panggilan akrab "Bung Karno", Dr. (H.C.) Ir. H. Soekarno adalah sosok politikus yang tak terlupakan dalam sejarah Revolusi Nasional Indonesia. Bersama Mohammad Hatta, beliau memproklamasikan Kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945, menandai awal dari perjuangan panjang menuju kemerdekaan. Selain sebagai proklamator, Bung Karno juga menjabat sebagai Presiden Republik Indonesia pertama dari tahun 1945 hingga 1967, masa pemerintahannya dikenal sebagai Orde Lama.
Namun, perjalanan politiknya tak selalu mulus. Pada masa perjuangan, Bung Karno merumuskan ajaran Marhaenisme dan mendirikan Partai Nasional Indonesia (PNI) pada tahun 1927, dengan tujuan utama menuju kemerdekaan Indonesia. Namun, perlawanan terhadap kolonialisme Belanda membuatnya harus merasakan dinginnya penjara. Setelah dibebaskan dan kembali ditangkap, Bung Karno tetap teguh dalam perjuangannya.
Puncak dari perjuangan panjangnya adalah pada bulan Agustus 1945, ketika bersama Mohammad Hatta dan para tokoh nasional lainnya, Bung Karno menyusun naskah proklamasi yang akhirnya mengukuhkan kedaulatan Republik Indonesia.
Melalui perjalanan hidupnya yang penuh liku dan pengorbanan, Bung Karno telah menorehkan jejak yang tak terhapuskan dalam sejarah bangsa. Oleh karena itu, wisata Makam Bung Karno bukan sekadar destinasi wisata biasa. Di sini, para pengunjung dapat merenungkan dan menghargai peran besar sang proklamator dalam perjuangan menuju kemerdekaan.
Dengan demikian, kunjungan ke makam Bung Karno bukan hanya sebuah petualangan, tetapi juga sebuah pengalaman yang sarat makna dan inspirasi. Bung Karno bukan hanya proklamator, tetapi juga Presiden Pertama Republik Indonesia yang berjasa besar bagi bangsa ini. Ayo, jangan lewatkan kesempatan untuk memahami dan menghargai pesona sejarah yang ditawarkan oleh destinasi yang begitu mengagumkan ini!