JATIMTIMES - Baru-baru ini sosial media tengah dihebohkan dengan video seorang pria diduga tentara Belanda yang memberikan pernyataan soal pejuang Indonesia saat di zaman penjajahan. Pria tersebut mengungkapkan kekaguman kepada pejuang Indonesia, meski disiksa habis-habisan pejuang Indonesia tetap teguh untuk bungkam.
Seperti diunggah oleh akun TikTok @adam.history, tampak seorang pria berambut putih duduk seperti sedang diwawancarai oleh pria lainnya. Dalam pernyataannya, pria tua itu mengatakan kekagumannya terhadap pejuang Indonesia saat diinterogasi oleh militer Belanda.
Baca Juga : Bayer Leverkusen Juara Bundesliga, Harga 7 Pemainnya Melonjak Pesat
"Baru 2 hari (bekerja), saya sudah melihat pemuda Indonesia yang diinterogasi, yang tidak mau bicara. Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan sangat jelas. Misalnya, siapa dan apa posisinya. Tentang unit militernya, dimana unit itu ditempatkan, seberapa besar dan apa rencana mereka," jelas pria tua diduga tentara Belanda tersebut.
Dia pun mengaku terkesan dan kagum dengan sikap pejuang Indonesia. Di mana saat diinterogasi, pejuang Indonesia menatap langsung orang menginterogasinya. "Hal yang menarik bagi saya adalah dia terus menatap langsung orang yang menginterogasi dia," ujarnya.
"Dia adalah seorang yang kita sebut pejuang kemerdekaan sejati antara tahun 1940-1945. Mereka mulai memukuli dan menendang dia. Tetapi dia menutup mulut. Dia bahkan sama sekali tidak berusaha mengarang cerita," imbuh pria tua tersebut.
Karena tutup mulut, pejuang Indonesia mulai mengalami penyiksaan. Di mana, kata tentara Belanda tersebut, pejuang Indonesia diikat talinya dan ditarik ke atas. Sementara kepalanya berada di bawah dekat dengan lantai semen.
"Kemudian, mereka menanyai dia lagi, tentang asal unitnya dan lain-lain. Dia tetap menatap lurus pada orang menginterogasi dia. Inilah yang paling mengesankan saya," jelasnya.
Lalu tali yang mengikat kaki pejuang Indonesia mulai dilepaskan, hingga membuat kepalanya terbentur ke lantai semen. "Anda bisa bayangkan betapa tidak menyenangkan melihat kejadian ini," ujarnya.
"Dan dia tetap tutup mulut. Lagi-lagi mereka menarik tali dan melepaskannya. Tengkoraknya pecah, darah keluar dari hidung dan telinga. Dia tetap menatap lurus dan tidak mengatakan apa-apa," imbuhnya.
Tentara Belanda bahkan mengaku tidak pernah lupa dengan kejadian itu dan tak bisa melupakan pejuang Indonesia tersebut. "Saya masih bisa menyaksikannya untuk beberapa waktu. Setelah itu saya berbalik dan pergi. Saya tidak akan pernah bisa melupakan orang ini," pungkas Tentara Belanda tersebut.
Sebagaimana diketahui, waktu penjajahan Belanda di Indonesia dapat dihitung saat VOC dinyatakan bangkrut kemudian diambil alih pemerintah Belanda pada 1800.
Baca Juga : Sejarah Permusuhan Iran dan Israel, Ternyata Sudah Berlangsung Sejak 1979
Menurut Dr Sri Margana, masa VOC pada 1602 hingga 1800 disebut bukan periode penjajahan, melainkan kapitalisme. Hal ini disebabkan yang berkuasa adalah modal VOC yang memiliki misi dagang.
Kemudian pada waktu itu, tidak semua wilayah nusantara juga diduduki oleh Belanda. Maka, jika dihitung dari menyeluruh, masa penjajahan Belanda bukanlah selama 350 tahun.
Terlebih, wilayah Aceh sendiri baru dijajah Belanda pada 1901. Jadi bisa dikatakan, penjajahan Belanda atas Indonesia berjalan selama 44 tahun.
Sementara itu, versi lain mengatakan bahwa penjajahan Belanda bisa dihitung berdasarkan pengambilalihan pemerintah Belanda pada tahun 1800.
Hal ini dijelaskan oleh sejarawan dari Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia (UI), Dr Lilie Suratminto. Ia mengatakan masa kolonial bisa terjadi jika sudah adanya pemerintahan yang lengkap beserta undang-undang dan aparat hukum, sekaligus angkatan bersenjatanya.
Masa penjajahan Belanda dimulai 1800 sampai 1945. Tapi kolonial Belanda hanya sampai tahun 1942 sebenarnya. Jadi penjajahan Belanda kata Lilie itu hanya sekitar 142 tahun.