free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Kesehatan

Masuki Pancaroba Semua Pihak Diminta Waspada Potensi Kenaikan Kasus DBD di Banyuwangi

Penulis : Nurhadi Joyo - Editor : Sri Kurnia Mahiruni

03 - Apr - 2024, 23:33

Placeholder
Amir Hidayat, Plt Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Banyuwangi (Foto: Nurhadi Banyuwangi TIMES)

JATIMTIMES - Pemerintah Kabupaten Banyuwangi melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) bersama dengan pemangku kepentingan (Stakeholder) terkait terus berupaya menangani dan menuntaskan kasus demam berdarah dengue (DBD) yang terjadi di Banyuwangi dalam beberapa waktu terakhir.

Menurut Plt Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Banyuwangi Amir Hidayat, sampai dengan Maret 2024 jumlah temuan kasus DBD mengalami penurunan meskipun angkanya masih cukup tinggi.

Baca Juga : Update Gate 13 Stadion Kanjuruhan: Tak Jadi Dibongkar

Dia menuturkan dalam bulan Februari 2024 petugas kesehatan menemukan dan mendeteksi 49 kasus DBD. Dalam bulan Maret jumlah kasus DBD yang ditemukan petugas di lapangan tercatat 45.

Keberhasilan menurunkan angka kasus DBD merupakan salah satu keberhasilan pemerintah dalam sosialisasi dan mengedukasi semua warga untuk menggalakkan gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dan Gerakan 3M (Menguras, Mengubur dan Menutup) serta pemasangan kelambu secara efektif dapat membantu pencegahan demam berdarah, imbuh Amir.

“Ini yang terus kita libatkan seluruh sektor terkait dan juga meminta kepada semua stakeholder terutama di tim penggerak PKK dasa wisma untuk menugaskan satu orang yang memantau jentik nyamuk di setiap kepala keluarga (KK),” ujar Amir di kantor Pemkab Banyuwangi pada Rabu (3/4/2024).

Selanjutnya dia mengungkapkan memasuki pancaroba dimana dalam kondisi hujan, tiba-tiba reda kemudian terjadi hujan lagi sangat memungkinkan terjadi potensi perkembangan nyamuk demam berdarah (Aedes Aegypti).

Lebih lanjut dia menambahkan tiga kecamatan yang angka temuan kasus DBD cukup tinggi adalah; Kecamatan Muncar, Srono dan Kecamatan Bangorejo.

Baca Juga : 10 Negara dengan Umur Terpendek, Kisaran 50 Tahun

Secara khusus untuk Kecamatan Muncar dan Srono yang merupakan daerah endemik, menurut Amir, pihaknya sudah mengintensifkan komunikasi dan koordinasi dengan para pihak terkait.

“Untuk Kecamatan Bangorejo saya datang sendiri bertemu dengan camat, Kapolsek, Danramil dan seluruh kepala desa (Kades) untuk meningkatkan kewaspadaan masyarakat dan mengupayakan peningkatan Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) agar terhindar gigitan nyamuk demam berdarah dengan gerakan 3 M,” imbuh Amir.

Di beberapa kecamatan menurut dia temuan kasus DBD relatif kecil, namun potensi peningkatan populasi nyamuk Aedes Aegypti cukup masif. ”Hal ini membutuhkan kewaspadaan kita bersama,” pungkasnya.


Topik

Kesehatan Demam Berdarah dbd Banyuwangi dinkes banyuwangi



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Nurhadi Joyo

Editor

Sri Kurnia Mahiruni