JATIMTIMES - Malang Raya terus menyiapkan diri untuk menyambut Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) IX Jatim 2025. Salah satunya KONI Kota Malang yang tengah menyiapkan diri dengan konsep Sport Tourism.
Ketua KONI Kota Malang, R Djoni Sudjatmoko mengatakan bahwa pihaknya akan mengusung konsep berbeda pada penyelenggaraan Porprov IX Jatim 2025. Meski nantinya Kabupaten Malang dan Kota Batu ikut ambil bagian dalam kepanitiaan tuan rumah.
Baca Juga : PBFI Kota Malang Mulai Petakan Kompetitor pada Porprov IX Jatim
Djoni mengaku pihaknya saat ini tengah mematangkan konsep Sport Tourism yang akan dibeber pada event olahraga dua tahunan Provinsi Jawa Timur itu. Sebab menurutnya, dengan konsep tersebut olahraga akan terlihat berbeda dan lebih menarik.
“Jelas (nanti akan kami konsep secara Sport Tourism). Porprov ini kan turnamen, nanti akan dikemas tourism juga. Kenapa? Karena yang nonton bukan hanya peserta Porprov, harus ada pagelaran di sana,” kata Djoni kepada JatimTIMES, Rabu (10/3/2024).
Dijelaskan Djoni, nantinya pada setiap hotel akan ada seperti notifikasi bahwa di Malang Raya ada Porprov IX Jatim 2025. Hal itu menurutnya agar gaung dari event Porprov sendiri sangat terasa di tengah masyarakat. Dan hal itulah yang nantinya juga mengundang masyarakat untuk menyaksikan pertandingan-pertandingan tersebut.
“Di hotel juga nanti ada maskotnya Porprov. Lalu di kamar hotel juga ada. Misal kalau nginap itu juga dapat maskot juga. Jadi ada paket sendiri nantinya di sana, harapannya penontonnya lebih banyak. Selain nonton olahraga, juga bisa berwisata,” beber Djoni.
“Nanti akan kami kombain dengan pagelaran musik. Seperti karnaval juga, pokoknya benar-benar meriah. Karena ini kan Malang Raya, nanti akan dihias yang menunjukkan bahwa Malang ini ada Porprov. Di situ ada maskotnya, kami akan jalin komunikasi dengan tempat-tempat wisata,” imbuh Djoni menjelaskan.
Sport Tourism sendiri menurut penjelasan Djoni, merupakan suatu konsep yang dibuat untuk meningkatkan semangat olahraga. Sejauh pengetahuan Djoni di Malang, pengelolaan olahraga saat ini dikelola secara kaku, sehingga masyarakat seperti kurang minat untuk menyaksikan event olahraga.
Baca Juga : Jelang Porprov, PBFI Kota Malang Mulai Siapkan Atlet
“Karena turnamen itu kan sebenarnya atraksi, maka harus dikelola secara wisata, jadi ada photobooth, backdrop, panggung musik dan nanti pesertanya bisa diajak jalan-jalan keliling kota. Jadi nanti yang ke Malang itu merasa, oh enak ya ikut turnamen di Malang. Karena hiburan sekarang harus dikombinasi, bukan hanya sport, tapi ada hiburan dan wisatanya. Wisata bagi pesertanya ataupun bagi penontonnya,” papar Djoni.
Dengan konsep tersebut Djoni meyakini bahwa bisnis dari olahraga maupun bisnis perekonomian itu sendiri akan hidup.
Pria yang juga owner NK Group itu mencontohkan di Amerika Serikat, liga basket juga dikelola secara tourism. Juga di Korea Selatan yang notabenenya ia juga pernah mengalami sendiri. Dimana saat ada pagelaran olahraga, seluruh bisnis di Korea Selatan juga ikut menyemarakkan event olahraga yang sedang digelar.
“Seperti liga basket di Amerika, itu kan sudah tourism, yang nonton sudah wisata kemudian di Korea juga selalu penuh penontonnya, karena yang nonton senang sudah digandeng paket wisata. Kalau sport tourism ini jalan di Kota Malang, maka berkarir olahraga akan menjanjikan. Jadi olahraga prestasi bukan hanya hobi, tapi bisa jadi karir, memberikan penghasilan cukup, karena industri olahraganya hidup,” tukas Djoni.