JATIMTIMES - Ramadan merupakan bulan yang istimewa bagi umat Islam. Setiap hari dalam bulan Ramadan memiliki keutamaannya masing-masing, tak terkecuali pada 10 hari terakhir.
10 terakhir Ramadan merupakan periode yang sangat istimewa bagi umat Muslim di seluruh dunia. Dalam waktu ini, umat Muslim diajak untuk mendekatkan diri kepada Allah dengan berbagai amalan dan doa-doa yang khusus.
Baca Juga : Update Gate 13 Stadion Kanjuruhan: Tak Jadi Dibongkar
Sepuluh malam terakhir Ramadan ini diyakini memiliki keberkahan dan keutamaan yang luar biasa, di mana di antara malam-malam ini terdapat malam Lailatul Qadar yang merupakan malam yang penuh berkah dan keutamaan. Hal ini seperti sabda Rasulullah SAW:
"Carilah malam lailatul qadar di malam ganjil dari sepuluh terakhir bulan Ramadan." (HR. Imam Bukhari).
Dalam momen 10 terakhir bulan Ramadan ini, terdapat sebuah doa yang harus dipanjatkan umat Muslim.
Doa 10 malam terakhir Ramadan yang dianjurkan untuk dibaca adalah Doa Nabi Muhammad SAW yang telah diajarkan kepada umatnya, yaitu:
"Allahumma innaka ‘afuwwun, tuhibbul ‘afwa, fa’fu ‘anni"
Artinya:
"Ya Allah, sungguh Engkau Maha Pemaaf lagi Maha Mulia yang menyukai permintaan maaf, maka maafkanlah aku."
Doa 10 malam terakhir Ramadan ini menjadi panutan bagi Muslim untuk memohon ampunan dan keberkahan dari Allah SWT. Di malam-malam yang penuh kebaikan ini, mereka berusaha untuk melimpahkan doa dan memohon ampunan yang tak terhingga. Meski Doa 10 malam terakhir Ramadan ini singkat, tetapi penuh makna dan bisa dibaca berkali-kali selama 10 malam terakhir Ramadan.
Dengan melafalkan doa 10 malam terakhir Ramadan, umat Islam berharap mendapatkan ampunan dan berkah dari Allah SWT. Mereka berusaha keras agar bisa mendapatkan malam Lailatul Qadar yang lebih baik dari seribu bulan. Dalam melakukan doa 10 malam terakhir Ramadan ini, umat Islam berharap semua dosa-dosanya diampuni dan mereka bisa memulai kehidupan yang baru setelah Ramadan.
Keutamaan 10 Hari Terakhir Bulan Ramadan
Terdapat setidaknya 10 keutamaan yang terjadi pada 10 hari terakhir bulan Ramadhan. Nah, berikut ini daftar keutamaannya:
1. Malam Diturunkannya Al-Qur'an
Keutamaan yang pertama yakni pada 10 hari terakhir bulan Ramadhan merupakan momen ketika Allah SWT menurunkan Al-Qur'an. Sebagaimana firman Allah SWT dalam surah Al-Baqarah ayat 185 berikut:
شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِيْٓ اُنْزِلَ فِيْهِ الْقُرْاٰنُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنٰتٍ مِّنَ الْهُدٰى وَالْفُرْقَانِۚ فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُۗ وَمَنْ كَانَ مَرِيْضًا اَوْ عَلٰى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ اَيَّامٍ اُخَرَۗ يُرِيْدُ اللّٰهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلَا يُرِيْدُ بِكُمُ الْعُسْرَۖ وَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللّٰهَ عَلٰى مَا هَدٰىكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ ١٨٥
Artinya: "Bulan Ramadan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Qur'an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu serta pembeda (antara yang hak dan yang batil). Oleh karena itu, siapa di antara kamu hadir (di tempat tinggalnya atau bukan musafir) pada bulan itu, berpuasalah. Siapa yang sakit atau dalam perjalanan (lalu tidak berpuasa), maka (wajib menggantinya) sebanyak hari (yang ditinggalkannya) pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu dan tidak menghendaki kesukaran. Hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu agar kamu bersyukur."
2. Malam yang Lebih Baik dari Seribu Bulan
Pada 10 terakhir bulan Ramadhan terdapat malam Lailatul Qadar. Malam Lailatul Qadar merupakan malam mulia yang nilainya lebih baik dari seribu bulan.
Apabila melakukan amal kebaikan pada malam ini, maka akan dihitung seperti melakukan kebaikan selama seribu bulan. Sebagaimana firman Allah dalam surah al-Qadar ayat 2-3 berikut:
تَنَزَّلُ الْمَلٰۤىِٕكَةُ وَالرُّوْحُ فِيْهَا بِاِذْنِ رَبِّهِمْۚ مِنْ كُلِّ اَمْرٍۛ
Artinya: "Tahukah kamu apakah Lailatulqadar itu?"
لَيْلَةُ الْقَدْرِ ەۙ خَيْرٌ مِّنْ اَلْفِ شَهْرٍۗ
Artinya: "Lailatul Qadar itu lebih baik daripada seribu bulan."
3. Malam Penuh Keberkahan
Pada malam Lailatul Qadar yang terletak pada 10 hari terakhir bulan Ramadhan, Allah SWT mengutus para malaikat untuk turun ke Bumi. Para malaikat tersebut membagi-bagikan rahmat serta keberkahan bagi manusia yang beribadah dengan sungguh-sungguh di malam itu.
Maka dari itu, pada 10 hari terakhir bulan Ramadhan juga disebut malam penuh keberkahan. Sebagaimana firman Allah SWT dalam surah al-Dukhan ayat 3-5 berikut ini:
اِنَّآ اَنْزَلْنٰهُ فِيْ لَيْلَةٍ مُّبٰرَكَةٍ اِنَّا كُنَّا مُنْذِرِيْنَ ٣
Artinya: "Sesungguhnya Kami (mulai menurunkannya pada malam yang diberkahi (Lailatulqadar). Sesungguhnya Kamilah pemberi peringatan."
فِيْهَا يُفْرَقُ كُلُّ اَمْرٍ حَكِيْمٍۙ ٤
Artinya: "Pada (malam itu) dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah."
4. Malam Kesejahteraan
Malam Lailatul Qadar menjadi malam yang sangat indah bagi umat muslim. Sebab di dalamnya umat muslim tidak hanya mendapatkan keberkahan, tetapi juga kesejahteraan.
Sebagaimana firman Allah SWT al-Qadar ayat 5 berikut:
اُولٰۤىِٕكَ عَلٰى هُدًى مِّنْ رَّبِّهِمْۙ وَاُولٰۤىِٕكَ هُمُ الْمُفْلِحُوْنَ ٥
Artinya: "Merekalah yang mendapat petunjuk dari Tuhannya dan mereka itulah orang-orang yang beruntung."
5. Malam Penuh Ampunan
Pada malam Lailatul Qadar di 10 terakhir Ramadan juga merupakan malam penuh ampunan. Disampaikan oleh Abu Hurairah bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda:
"Barangsiapa menegakkan shalat pada malam Lailatul Qadar atas dorongan iman dan mengharap balasan (dari Allah), diampunilah dosa-dosanya yang telah lalu." (H.R Al Bukhari, An Nasa'i, dan Ahmad).
Seseorang yang bertaubat dan berdoa maka dosa-dosa di masa lalunya akan diampuni oleh Allah SWT. Sebab pada malam itu Allah SWT membukakan pintu ampunan dengan lebar.
6. Malaikat-malaikat Turun ke Bumi
Pada malam Lailatul Qadar malaikat Jibril dan yang lainnya turun ke bumi membawa rahmat, keberkahan, serta kesejahteraan. Sebagaimana firman Allah SWT dalam surah al-Qadar ayat 4 berikut:
تَنَزَّلُ الْمَلٰۤىِٕكَةُ وَالرُّوْحُ فِيْهَا بِاِذْنِ رَبِّهِمْۚ مِنْ كُلِّ اَمْرٍۛ ٤
Artinya: "Pada malam itu turun para malaikat dan Rūḥ (Jibril) dengan izin Tuhannya untuk mengatur semua urusan."
Maka dari itu, di malam ini umat muslim dianjurkan untuk berdoa di malam-malam ganjil sepuluh terakhir Ramadan.
7. Malam Penuh Kebaikan
Baca Juga : Memakai Baju Baru di Hari Raya Idul Fitri, Wajib atau Sunah?
Masih pada keutamaan malam Lailatul Qadar di 10 hari terakhir Ramadan, Rasulullah SAW menyebutkan bahwa malam tersebut penuh dengan kebaikan. Seperti yang diriwayatkan Ibnu Majah berikut ini:
"Sesungguhnya bulan Ramadhan ini telah menghampiri kalian. Dan di dalamnya terdapat malam yang lebih baik dari seribu bulan. Barangsiapa yang terhalang dari menjumpainya, maka sungguh dia telah terhalang dari seluruh kebaikan. Dan tidaklah terhalang dari menjumpainya kecuali orang-orang yang merugi."
Dari hadis tersebut, Rasulullah SAW menunjukkan bahwa malam tersebut seluruh kebaikan diperuntukkan bagi orang-orang yang bersungguh-sungguh dalam beribadah. Sementara bagi yang menghiraukan malam tersebut akan menjadi orang-orang yang merugi.
8. Pintu Langit Dibuka
Pada bulan Ramadan termasuk 10 hari terakhirnya, Allah SWT membukakan pintu-pintu langit. Dengan begitu, para malaikat juga akan turun ke Bumi.
Sebagaimana hadis riwayat An-Nasai berikut ini:
"Telah datang kepada kalian Ramadhan, bulan yang diberkahi, Allah Ta'ala wajibkan kalian untuk berpuasa padanya, dibukakan padanya pintu-pintu langit, ditutup pintu-pintu neraka Jahim, dan dibelenggu setan-setan yang membangkang. Pada bulan tersebut, Allah memiliki satu malam yang lebih baik dari seribu bulan (seseorang beribadah selama itu). Barangsiapa terhalang dari kebaikannya, sungguh ia orang yang terhalang (dari seluruh kebaikan)"
9. Pintu Neraka Ditutup
Keistimewaan selanjutnya yang ada di dalam 10 terakhir bulan Ramadan yakni ditutupnya pintu neraka. Termasuk pada malam Lailatul Qadar pintu neraka ditutup dan hanya dipenuhi dengan kebaikan-kebaikan.
Umat muslim dianjurkan untuk menjalankan ibadah dengan ikhlas karena Allah SWT pada malam ini. Hal tersebut dilakukan agar mereka disejukkan hatinya dan dipenuhi keberkahan.
10. Pahala Dilipatgandakan
Segala amalan yang dikerjakan pada bulan Ramadan termasuk 10 hari terakhirnya akan dilipatgandakan oleh Allah SWT. Bahkan hingga tujuh ratus kali lipat.
Sebagaimana hadis riwayat Muslim dan Bukhari berikut ini:
"Setiap amalan kebaikan yang dilakukan oleh manusia akan dilipatgandakan dengan sepuluh kebaikan yang semisal hingga tujuh ratus kali lipat. Allah Ta'ala berfirman (yang artinya), "Kecuali amalan puasa. Amalan puasa tersebut adalah untuk-Ku. Aku sendiri yang akan membalasnya. Disebabkan dia telah meninggalkan syahwat dan makanan karena-Ku. Bagi orang yang berpuasa akan mendapatkan dua kebahagiaan yaitu kebahagiaan ketika dia berbuka dan kebahagiaan ketika berjumpa dengan Rabbnya. Sungguh bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah daripada bau minyak kasturi."
Amalan pada 10 Hari Terakhir Ramadan
Untuk mendapatkan keutamaan 10 hari terakhir bulan Ramadan, umat muslim sebaiknya memperbanyak amal ibadah. Nah, berikut amalan yang bisa dilakukan sesuai anjuran Rasulullah SAW:
1. Menghidupkan Malam-malam Ramadhan
Melansir NU Online, amalan pertama yaitu dengan menghidupkan malam-malam Ramadan. Sebagaimana dijelaskan dalam shahih Muslim bahwa Aisyah RA mengatakan:
ماعلمته صلى الله عليه وسلم قام ليلة حتى الصباح
Artinya: "Aku selalu menyaksikan beliau beribadah selama Ramadhan hingga menjelang subuh,"
2. Shalat Malam
Rasulullah SAW selalu membangunkan keluarganya untuk shalat malam di sepuluh hari terakhir bulan Ramadan. Sebagaimana dijelaskan dalam hadis Abi Dzar berikut ini:
قام بهم ليلة ثلاث وعشرين وخمس وعشرين ذكر أنه دعا أهله ونساءه ليلة سبع وعشرين خاصة
"Bahwasanya Rasulullah saw beserta keluarganya bangun (untuk beribadah) pada malam 23, 25, 27. Khususnya pada malam 29."
3. Menghindari Tempat Tidur
Selanjutnya, Rasulullah SAW mengencangkan ikat pinggangnya pada malam 10 hari terakhir Ramadan. Tujuannya yaitu untuk menghindari tempat tidur dengan melakukan ibadah.
Seperti yang dijelaskan dalam hadis berikut ini:
في الصحيحين عن عائشة رضي الله عنها قالت: "كان رسول الله صلى الله عليه وسلم إذا دخل العشر شد مئزره، وأحيا ليله، وأيقظ أهله"
Artinya: "Rasulullah saw ketika memasuki sepuluh terakhir malam Ramadan beliau mengencangkan ikat pinggangnya, menghidupkan (beribadah) malam itu dan membangunkan keluarganya."
4. Membersihkan Diri
Pada 10 hari terakhir bulan Ramadan Rasulullah SAW mandi, membersihkan diri, dan memakai wangi-wangian. Hal tersebut dilakukan setiap menjelang Isya selama sepuluh hari terakhir bulan Ramadan.
Membersihkan diri tersebut dilakukan dengan harapan memperoleh keberkahan Lailatul Qadar.
5. Beri'tikaf
Dilansir dari Kemenag RI, pada sepuluh malam terakhir Ramadan Rasulullah SAW beri'tikaf. Sebagaimana diriwayatkan Muttafaq 'alaih berikut ini:
"Rasulullah SAW beri'tikaf pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadan." (HR. Muttafaq 'alaih)
6. Bersedekah
Pada 10 hari terakhir bulan Ramadan, umat muslim juga dianjurkan bersedekah. Bersedekah ini dilakukan sebagai bentuk ungkapan syukur atas nikmat dipertemukan dengan Ramadan.
Sebab keimanan dan kualitas ibadah seseorang tidaklah sempurna kecuali adanya keseimbangan antara ibadah ritual dan sosial. Sebagaimana firman Allah SWT berikut ini:
تَتَجَافٰى جُنُوْبُهُمْ عَنِ الْمَضَاجِعِ يَدْعُوْنَ رَبَّهُمْ خَوْفًا وَّطَمَعًاۖ وَّمِمَّا رَزَقْنٰهُمْ يُنْفِقُوْنَ ١٦
Artinya: "Lambung mereka jauh dari tempat tidurnya, mereka berdoa kepada Tuhannya dengan rasa takut dan penuh harap, dan mereka menginfakkan sebagian dari rezeki yang Kami berikan kepada mereka." (Qs. As-Sajdah: 16).