free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Serba Serbi

Memakai Baju Baru di Hari Raya Idul Fitri, Wajib atau Sunah?

Penulis : Mutmainah J - Editor : Yunan Helmy

08 - Apr - 2024, 15:34

Placeholder
Ilustrasi berbelanja baju baru untuk Lebaran. (Foto dari internet)

JATIMTIMES - Hari Raya Idul Fitri adalah momen spesial bagi umat muslim di seluruh dunia untuk merayakan berakhirnya bulan suci Ramadan. Dalam momen ini, banyak tradisi yang dijalankan oleh umat muslim, termasuk tradisi mengenakan baju baru.

Memakai baju baru merupakan tradisi yang tidak bisa dilepaskan dari perayaan Idul Fitri. Memang secara etimologi, Idul Fitri maknanya adalah kembali suci. Sementara itu, kesucian identik dengan hal yang bersih, wangi, dan belum terkontaminasi. Maka kata yang tepat untuk mengakumulasi makna Idul Fitri adalah sesuatu yang baru.

Baca Juga : Tips Membuat Kue dan Hidangan Manis untuk Lebaran Menurut Para Ahli, Dijamin Banyak Yang Suka

 

Lantas, apa hukum memakai baju baru di Hari Raya Idul Fitri? Ini penjelasannya.

Dikutip dari laman NU Online, Maliki Syekh Ahmad bin Ghunaim an-Nafrawi mengatakan, yang dimaksud dengan 'baju baik' (yang disunahkan) dalam hari raya adalah baju baru meskipun berwarna hitam. (Lihat: Ahmad bin Ghunaim An-Nafrawi, Al-Fawakihud Dawani.)

Abu Sa'id al-Khadimi mengatakan sebagai berikut:

إنَّمَا هُوَ لِتَعْظِيمِ تِلْكَ الْأَوْقَاتِ لَا لِتَحْسِينِ مَنْظَرِ النَّاسِ، أَوْ لِتَعْظِيمِ الْمَلَائِكَةِ الْحَاضِرِينَ فِي تِلْكَ الْأَوْقَاتِ.

Artinya: Anjuran memakai baju bagus pada hari Jumat dan hari raya niscaya untuk mengagungkan waktu-waktu tersebut, bukan agar telihat baik dalam pandangan manusia; atau untuk mengagungkan malaikat yang hadir (di sekeliling manusia) pada waktu-waktu tersebut. (Lihat: Abu Sa'id Al-Khadimi, Bariqah Mahmadiyyah, juz II, halaman: 440).

Sementara dalam sebuah hadis, Rasulullah SAW menganjurkan umat muslim untuk mengenakan pakaian terbaiknya di dua hari raya yakni, Hari Raya Idul Fitri dan Idul Adha.

عَنِ الْحَسَنِ ابْنِ عَلِيٍّ قَالَ: أَمَرَنَا رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم فِى الْعِيدَيْنِ أَنْ نَلْبِسَ أَجْوَدَ مَا نَجِدُ ... (رواه البيهقي والحاكم)

"Diriwayatkan dari Al-Hasan bin Ali RA, ia berkata, ‘Rasulullah SAW telah memerintahkan kami pada dua hari raya agar memakai pakaian terbaik yang kami temukan." (HR Al-Baihaqi dan Al-Hakim).

Anjuran untuk mengenakan pakaian juga disebutkan dalam sebuah hadis berikut:

عَنْ نَافِعٍ : أَنَّ ابْنَ عُمَرَ كَانَ يَلْبَسُ فِى الْعِيدَيْنِ أَحْسَنَ ثِيَابِهِ. (رواه البيهقي وابن أبي الدنيا بإسناد صحيح)

“Diriwayatkan dari Nafi’ bahwa Ibnu Umar RA memakai baju terbaiknya di dua hari raya.” (HR Al-Baihaqi dan Ibnu Abid Dunya dengan sanad shahih).

Berdasarkan hadis tersebut, dapat dipahami bahwa ada anjuran mengenakan pakaian terbaik di Hari Raya Idul Fitri. Namun hadis tersebut tidak membahas secara khusus mengenai anjuran menggunakan baju baru di Hari Raya Idul Fitri.

Sunah Lain di Hari Raya Idul Fitri

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, mengenakan baju bagus, dan kalau bisa baru merupakan salah satu sunnah di Hari Raya Idul Fitri. Namun, penting untuk dipahami bahwa mengenakan baju baru merupakan sunnah. Oleh karenanya tidak perlu untuk memaksakan diri untuk mengenakan baju baru di Hari Raya Idul Fitri. Untuk itu, berikut ini beberapa sunnah lain di Hari Raya Idul Fitri:

1. Mandi Sebelum Berangkat Salat Id

Dari ‘Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu, seseorang pernah bertanya pada ‘Ali mengenai mandi. ‘Ali menjawab, “Mandilah setiap hari jika kamu mau.” Orang tadi berkata, “Bukan. Maksudku, manakah mandi yang dianjurkan?” ‘Ali menjawab, “Mandi pada hari Jum’at, hari ‘Arafah, hari Idul Adha dan Idul Fithri.” (HR. Al-Baihaqi, 3: 278. Syaikh Al-Albani mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih. Lihat Al-Irwa’, 1: 177)

2. Makan sebelum Salat Id

Baca Juga : 6 Jenis Makanan dan Minuman yang Perlu Dihindari Pengidap Asam Lambung di Bulan Puasa

 

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa berangkat salat id pada hari Idul Fitri dan sebelumnya beliau makan terlebih dahulu. Sedangkan pada hari Idul Adha, beliau tidak makan lebih dulu kecuali setelah pulang dari salat  id baru beliau menyantap hasil qurbannya.” (HR. Ahmad 5: 352. Syaikh Syu’aib  Al-Arnauth mengatakan bahwa hadits ini hasan)

3. Bertakbir Mulai dari Rumah hingga ke Tempat Salat

Ketika puasa Ramadan telah sempurna, kita diperintahkan untuk mensyukurinya dengan memperbanyak takbir. Allah Ta’ala berfirman,

وَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللَّهَ عَلَى مَا هَدَاكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ

“Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur.” (QS. Al Baqarah: 185).

4. Lewat Jalan yang Berbeda ketika Pergi dan Pulang

Dari Jabir radhiyallahu ‘anhu, ia berkata,

عَنْ جَابِرٍ قَالَ كَانَ النَّبِىُّ – صلى الله عليه وسلم – إِذَا كَانَ يَوْمُ عِيدٍ خَالَفَ الطَّرِيقَ

Dari Jabir radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika berada di hari id (ingin pergi ke tempat shalat, pen.), beliau membedakan jalan antara pergi dan pulang. (HR. Bukhari, no 986)

5. Saling Mengucapkan Selamat dan Mendoakan

Termasuk sunah yang baik yang bisa dilakukan di hari Idul Fitri adalah saling mengucapkan selamat. Selamat di sini baiknya dalam bentuk doa seperti dengan ucapan “taqabbalallahu minna wa minkum” (semoga Allah menerima amalan kami dan kalian). Ucapan seperti itu sudah dikenal di masa salaf dahulu.

فعن جُبَيْرِ بْنِ نُفَيْرٍ قَالَ : كَانَ أَصْحَابُ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا اِلْتَقَوْا يَوْمَ الْعِيدِ يَقُولُ بَعْضُهُمْ لِبَعْضٍ : تَقَبَّلَ اللَّهُ مِنَّا وَمِنْك

Dari Jubair bin Nufair, ia berkata bahwa jika para sahabat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berjumpa dengan hari ‘ied (Idul Fithri atau Idul Adha, pen), satu sama lain saling mengucapkan, “Taqabbalallahu minna wa minka (Semoga Allah menerima amalku dan amal kalian).” Al Hafizh Ibnu Hajar mengatakan bahwa sanad hadits ini hasan. (Fath Al-Bari, 2: 446).


Topik

Serba Serbi



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Mutmainah J

Editor

Yunan Helmy