JATIMTIMES - Bupati Malang HM. Sanusi bersama jajaran kepala perangkat daerah kembali melanjutkan kegiatan Safari Ramadan 1445 Hijriah tahun 2024 ke tiga wilayah kecamatan, yakni Kecamatan Pakisaji, Kepanjen dan Wonosari.
Orang nomor satu di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang itu mengatakan, kehadirannya ke tiga wilayah kecamatan tersebut merupakan rangkaian hari ketiga penyaluran bantuan sosial kepada anak yatim piatu.
"Syukur alhamdulillah, untuk kesekian-kalinya diawali dari Kecamatan Ampelgading, hari ini giliran Kecamatan Pakisaji, Kecamatan Kepanjen dan Kecamatan Wonosari untuk penyaluran bantuan sosial anak yatim piatu," ujar Sanusi, Kamis (21/3/2024).
Sanusi menuturkan, total ada 235 anak yatim piatu yang diberikan bantuan sosial berupa uang masing-masing Rp 1 juta. Yakni di Pendapa Kecamatan Pakisaji 51 anak, di Pendapa Kepanjen 85 anak, di Balai Desa Kebobang, Kecamatan Wonosari sebanyak 99 anak. Khusus untuk bantuan sosial yang diserahkan di Balai Desa Kebobang, sebanyak 18 anak dari Kecamatan Ngajum, sedangkan 81 anak dari Kecamatan Wonosari.
Pihaknya menyampaikan, alasan dirinya bersama jajaran kepala perangkat daerah menyerahkan langsung bantuan sosial untuk anak yatim piatu di masing-masing kecamatan, karena Sanusi merasa kasihan dengan anak-anak yang berasal dari beberapa kecamatan yang lokasinya jauh dari Pendapa Kabupaten Malang.
"Kemarin kita kumpulkan di Pendapa, anak-anak yang dari wilayah Kasembon, Ampelgading, serta yang lokasinya jauh sampai pendapa kondisinya banyak yang lelah, ada yang juga pusing. Sehingga anak-anak yatim piatu yang hadir merasa tidak senang," jelas Sanusi.
Selain itu, dalam penyaluran bantuan sosial untuk anak yatim piatu, Pemkab Malang bekerja sama dengan PT. Pos Indonesia. Sanusi mengatakan, penyaluran melalui PT. Pos Indonesia agar uang yang diterima anak yatim piatu utuh tidak ada potongan biaya administrasi dan lain-lain.
"Yang belum datang hari ini nanti bisa disalurkan melalui PT. Pos Indonesia. Nanti uangnya utuh Rp 1 juta, jadi tidak menyusut karena ada potongan biaya administrasi," tutur Sanusi.
Lebih lanjut, dengan adanya bantuan sosial berupa uang tunai Rp 1 juta untuk anak-anak yatim piatu ini pihaknya berharap agar dapat dimanfaatkan sebaik mungkin.
"Saya berharap anak-anak yatim ini juga belajar agar pendidikannya terus dimotivasi. Belajar dan belajar harapannya anak yatim piatu ini ke depannya juga menjadi seorang pemimpin. Mungkin ada yang ingin jadi polisi tentara, camat, sekda dan bupati," kata Sanusi.
Pihaknya pun mempersilahkan anak-anak yatim piatu untuk menggapai cita-citanya dengan belajar yang rajin. "Silahkan menggapai cita-cita yang penting rajin mengaji, pintar sekolahnya, sehingga mudah-mudahan dapat bermanfaat bagi kedua orang tuanya," pungkas Sanusi.