free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Agama

Serba-serbi Ramadan

Lebih Utama Mana Salat Ba'diyah Isya dan Salat Tarawih? Begini Penjelasan Buya Yahya

Penulis : Binti Nikmatur - Editor : Sri Kurnia Mahiruni

20 - Mar - 2024, 13:33

Placeholder
KH.Yahya Zainul Ma'arif, Lc., M.A., Ph.D. yang lebih akrab disapa Buya Yahya, sebagai pengasuh Lembaga Pengembangan Da'wah dan Pondok Pesantren Al-Bahjah yang berpusat di Cirebon. (Foto: YouTube Al Bahjah TV)

JATIMTIMES - Salat tarawih adalah salah satu ibadah sunnah yang dilaksanakan oleh umat muslim selama bulan Ramadan. Pelaksanaan salat tarawih sendiri biasanya dikerjakan secara berjamaah di masjid atau musala, tepatnya setelah salat isya. 

Tak heran, menjelang salat isya di bulan Ramadan, masjid-masjid dan musala akan ramai oleh jemaah yang akan melaksanakan salat tarawih. 

Baca Juga : Memperkuat Iman dan Taqwa di Bulan Ramadan: Menjadi Pribadi yang Lebih Baik

Jadi biasanya, jemaah akan mengerjakan salat fardhu terlebih dulu yakni salat isya. Kemudian salat ba'diyah isya, barulah salat tarawih. Namun bagaimana jika imam tak memberi jeda untuk salat ba'diyah isya? 

Menurut KH.Yahya Zainul Ma'arif, Lc., M.A., Ph.D. yang lebih akrab disapa Buya Yahya, sebagai pengasuh Lembaga Pengembangan Da'wah dan Pondok Pesantren Al-Bahjah yang berpusat di Cirebon, ba'diyah isya termasuk salat sunnah yang paling tinggi derajatnya. 

"Kalau di bulan Ramadan, salat tertinggi adalah salat fardhu. Ranking ke dua adalah salat sunnah yang dikukuhkan, seperti ba'diyah isya dan salat witir," kata Buya Yahya, dikutip dari tayangan YouTube Al-Bahjah TV, Rabu (20/3). 

Salat sunnah ba'diyah isya sangat dianjurkan karena tingkatannya berada di bawah salat fardhu, dan lebih tinggi daripada salat tarawih.

"Ada orang salat tarawih tapi tidak salat ba'diyah isya itulah orang buru uceng kelangan deleg, artinya malah ambil yang kecil tapi yang gede ditinggal," jelasnya. 

Maka pelaksanaan salat ba'diyah isya ini sangat dianjurkan dan sangat disayangkan untuk dilewatkan karena memiliki pahala yang sangat besar.

"Maka salat tarawih tidak bisa mengalahkan salat ba'diyah isya. Tolong dipahami ini. Jadi lebih gede adalah pahalanya ba'diyah isya dibanding salat tarawihnya," kata Buya Yahya.

Namun, pada pelaksanaan salat tarawih berjamaah di masjid atau musala, terkadang ada imam yang tidak memberi jeda kepada jamaah untuk dapat melaksanakan salat ba'diyah isya dan langsung masuk ke salat tarawih. Lantas, dalam kasus seperti itu, bolehkah salat ba'diyah isya dikerjakan setelah selesai mengerjakan salat tarawih?

Menurut Buya Yahya, salat ba'diyah isya memiliki batas waktu hingga masuk subuh. Maka di bulan Ramadan, salat tersebut bisa dikerjakan setelah salat tarawih. 

"Salat ba'diyah isya bisa dilakukan setelah tarawih. Jadi ba'diyah isya itu waktunya terbentang hingga masuk subuh," tutur Buya Yahya.

Kembali mengingatkan, Buya Yahya menjelaskan bahwa salat ba'diyah isya pahalanya lebih besar daripada salat tarawih. Jadi, sebaiknya mendahulukan ba'diyah isya sebelum tarawih. 

"Akan tetapi ada poin penting. Hei hamba Allah, salat ba'diyah isya itu pahalanya lebih gede daripada salat tarawih. Anehnya, meninggalkan salat ba'diyah isya lalu dia melakukan tarawih. Lebih bagus ba'diyah isya-nya. Berarti mungkin yang melakukan seperti itu karena tidak mengerti," kata Buya Yahya.

"Jika di tempat Anda melakukan seperti itu, mungkin ustaznya tidak mengerti ilmu. Jadi habis salat isya langsung tarawih. Padahal pahalanya ba'diyah isya lebih gede, karena ba'diyah isya termasuk salat rawatib, tidak bisa dikalahkan dengan salat tarawih," sambungnya.

Buya Yahya sangat menyayangkan jika ada orang beribadah namun tidak memakai ilmu, sehingga pahala yang diperolehnya lebih sedikit.

"Makanya orang beribadah tidak pakai ilmu seperti itu. Pengennya melakukan yang terbaik tapi pahalanya lebih sedikit. Kalau orang alim mengerti, akan dahulukan ba'diyah isya," ucap Buya Yahya.

Baca Juga : Benarkah Makanan Pedas Bisa Picu Kista Ovarium, Begini Penjelasan Dokter Obgyn 

Jadi, jika imam tidak memberi jeda untuk salat ba'diyah isya, jamaah harus tetap mengikuti imam salat tarawih. Setelahnya, bisa melaksanakan ba'diyah isya.

"Maka Anda ikuti mereka salat tarawih, setelah salat tarawih selesai, Anda masih bisa melakukan salat ba'diyah isya," pungkas Buya Yahya.

Sementara itu dilansir Konsultasisyariah.com, dalam kitab Kasyaful Qana', ulama Mazhab Hambali Al Buhuti mengatakan bahwa sunnah ba'diyah isya makruh diakhirkan dari salat isya. Meski begitu hukumnya tetap sah, hanya saja kurang afdal. Berikut ini ayatnya:

 

(ووقتها) أي التراويح (بعد) صلاة (العشاء و) بعد (سنتها) قال المجد في شرحه:؛ لأن سنة العشاء يكره تأخيرها عن وقت العشاء المختار فكان إتباعها لها أولى (قبل الوتر إلى طلوع الفجر الثاني)

 

"Waktu salat tarawih; setelah salat Isya dan setelah salat sunnah. Majdud Din dalam syarahnya mengatakan, 'Karena salat sunnah ba'diyah Isya makruh diakhirkan dari salat Isya, dan jika dikerjakan setelah salat Isya, itu lebih baik, waktunya sebelum witir sampai terbit fajar."

 

وإن صلى التراويح بعد العشاء وقبل سنتها صح جزما ولكن الأفضل فعلها بعد السنة على المنصوص

 

"Jika ada orang yang salat tarawih setelah Isya, sebelum salat sunnah ba'diyah, salat sah. Hanya saja yang afdal dikerjakan setelah salat sunnah berdasarkan keterangan Imam Ahmad." (Kasyaful Qana', 1:426). 

 

Dari kitab di atas dapat disimpulkan bahwa salat ba'diyah isya lebih utama dibandingkan salat tarawih. Sehingga lebih afdal jika usai salat isya dilanjutkan salat ba'diyah isya terlebih dulu, baru kemudian salat tarawih. 


Topik

Agama Salat Tarawih salat ba'diyah isya hukum islam hukum salat al fatihah buya yahya



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Binti Nikmatur

Editor

Sri Kurnia Mahiruni