JATIMTIMES - Pemerintah Kota (Pemkot) berencana menggelontorkan anggaran sebesar Rp 1 Miliar untuk memastikan ketersediaan bahan pangan dan keterjangkauan harganya. Rencananya angaran tersebut akan dikucurkan melalui beberapa skema.
Seperti melalui operasi pasar, gerakan pangan murah (GPM) hingga warung tekan inflasi (WTI). Pj Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat mengatakan bahwa anggaran tersebut mengacu pada pengajuan dari Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Diskopindag).
Baca Juga : Berkas Lengkap, Perkara Korupsi Pembangunan Puskesmas Bumiaji Segera Disidangkan
"Yang diajukan oleh Diskopindag itu Rp 1 Miliar. Nanti kita akan melihat rinciannya seperti apa. Nanti akan kita hitung lagi. Karena kan saat ini harganya cenderung naik untuk komoditi tertentu," ujar Wahyu.
Wahyu mengatakan, hal tersebut tentunya juga dimaksudkan agar daya beli masyarakat tetap terjaga. Termasuk di dalamnya juga dalam rangka mengendalikan inflasi yang masih terus fluktuatif.
Apalagi dari catatan dan evaluasi saat ini, keberadaan WTI yang menjadi salah satu skema terbukti sangat efektif dalam mengendalikan inflasi. Menurut Wahyu, hal tersebut sudah nampak sejak Desember 2023 lalu.
"WTI ini sangat efektif karena terbukti pada saat Desember 2023 kemarin, kita baru buka dengan waktu 5 hari saja itu sudah bisa menekan angka inflasi," terang Wahyu.
Apalagi, mekanisme penyelenggaraan WTI di Kota Malang menurutnya berbeda dari yang lain. Yakni dengan menempatkannya di pasar langsung. Terlebih pasar yang dinilai memiliki aktiivitas perputaran ekonomi yang terbilang tinggi.
"Sehingga secara langsung bisa mempengaruhi harga-harga di pasar. Otomatis kan pedagang di dalam pasar juga akan menyesuaikan dengan harga yang ada di WTI. Nah ini sangat ampuh sekali.
Baca Juga : Harga Berangsur Stabil, Pemkab Kediri Pastikan Ketersediaan Stok Cabai Aman
Di sisi lain, WTI sendiri sebenarnya sudah mulai kembali dioperasikan sejak Rabu (6/3/2024) lalu. Setelah sebelumnya, WTI sempat berhenti beroperasi karena disebut kehabisan stok bahan sembako.
Namun, Pemkot Malang memastikan bahwa berhentinya WTI beroperasi pada beberapa waktu lalu, tidak lain karena inflasi sudah mulai terkendali. Sesuai dengan maksud diselenggarakannya WTI.
"Nah hari ini kita akan membuka kembali dengan menambah komoditi-komoditi tertentu yang cenderung naik, yang diperoleh dari hasil kerjasama antar daerah itu tadi," pungkas Wahyu.