JATIMTIMES - Akhir pekan tiba, di tengah menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadan ini jika punya waktu luang tapi tak ingin mengeluarkan tenaga, nonton film bisa jadi solusinya. Film-film bertemakan Islami bisa jadi pilihan kalian di tengah menanti berbuka puasa.
Apalagi bulan Ramadan menjadi momen tepat untuk menyatukan keluarga dan menonton bersama. Meski demikian ada beragam film yang bisa jadi pilihan ditonton, namun JatimTIMES merekomendasikan film islami.
Baca Juga : 9 Makanan Indonesia Hasil Akulturasi Budaya, Ada Bakpia Hingga Soto Betawi
Dari banyaknya film bertemakan Islami yang diproduksi, berikut 7 film dari tahun 2015-2022 yang dikumpulkan JatimTIMES untuk bisa mengisi waktu luang sambil menunggu waktu berbuka puasa di bulan Ramadan:
Mencari Hilal (2015)
Film ini mengisahkan perjalanan seorang ayah dan anak yang penuh makna. Film yang diproduksi pada 2015 karya Ismail Basbeth ini diperankan oleh aktor-aktor ternama Tanah Air, seperti Deddy Sutomo, Oka Antara, dan Toro Margens.
Dikisahkan, Mahmud (Deddy Sutomo) yang merupakan seorang pedagang toko kelontong percaya bahwa Islam merupakan solusi bagi setiap persoalan kehidupan. Ia selama bertahun-tahun mengabdikan dirinya untuk berdakwah dengan mulia dan tulus agar orang percaya dan menerapkan perintah ajaran Islam secara kafah dalam semua aspek kehidupan.
Sayangnya, saat mendengar isu sidang isbat Kementerian Agama yang menggelontorkan dana Rp 9 miliar hanya untuk mencari hilal, seketika semangat Mahmud tercederai. Ia pun tergerak melakukan pencarian hilal dengan cara tradisional seperti yang pernah ia lakukan di pesantren dahulu.
Jilbab Traveler: Love Sparks in Korea (2016)
Sebuah film drama hasil adaptasi novel laris Jilbab Traveler karya Asma Nadia. Film ini menghadirkan Bunga Citra Lestari, Morgan Oey, Giring Ganesha sebagai pemeran utama.
Buku ini berkisah tentang seorang gadis pinggir rel kereta api yang penuh dengan mimpi-mimpi, bernama Rania. Rania adalah seorang penulis yang gemar travelling.
Dengan jilbab yang menutupi kepalanya, disematkanlah julukan jilbab traveler kepadanya. Ia juga terinspirasi oleh Ibnu Batutah, tokoh muslim penjelajah dunia yang selalu ayahnya ceritakan kepadanya.
Suatu ketika Rania terbang ke Korea untuk belajar selama beberapa bulan. Ia bertemu dengan Hyun Geun pemuda asal Korea yang berprofesi sebagai fotografer dan tourguide.
Bid'ah Cinta (2017)
Film yang disutradarai oleh Nurman Hakim mengisahkan hubungan asmara Khalida (Ayushita) dan Kamal (Dimas Aditya) tak direstui oleh keluarga mereka yang saling berbeda dan bermusuhan. Keluarga mereka mempunyai pemahaman tentang Islam yang berbeda: Islam puritan dan Islam tradisional. Perbedaan pandangan agama ini menyeret hubungan asmara mereka ke dalam konflik.
Ajari Aku Islam (2019)
Film islami Indonesia bergenre romantis Merindu Cahaya de Amstelini mengangkat tema tentang perbedaan budaya dan agama yang menjadi penghalang bagi beberapa hubungan percintaan.
Pada film ini, Kenny (Roger Danuarta) yang merupakan keturunan Tionghoa jatuh cinta pada Fidya (Cut Meyriska) yang merupakan keturunan Batak-Melayu. Konflik terjadi saat orang tua Kenny tidak setuju dan menjodohkannya dengan wanita lain.
Cinta Subuh (2022)
Diadaptasi dari novel berjudul sama karya Ali Farighi, Cinta Subuh menceritakan kisah cinta segitiga antara Ratih, Arya, dan Angga. Ratih, diperankan oleh Dinda Hauw adalah mahasiswi cantik yang religius. Ia menginginkan pasangan dengan pemahaman agama yang baik.
Namun, pada kenyataannya ia dihadapkan pada 2 pilihan, yakni Angga (Rey Mbayang) si mahasiswa yang jarang shalat tepat waktu atau Arya (Roger Danuarta) si kakak tingkat yang berprinsip mendekati Ratih melalui pernikahan.
Merindu Cahaya de Amstel (2022)
Film Merindu Cahaya de Amstel adalah film islami Indonesia yang dirilis di tahun 2022. Disutradarai Hadrah Daeng Ratu film ini menceritakan tentang sosok gadis Belanda yang memeluk agama Islam, bernama Khadija Veenhoven dengan nama asli Marien Veenhoven.
Sosok Khadija membuat seorang fotografer dan jurnalis, yang bernama Nicholas van Dijk (Bryan Domani) penasaran, karena mengingatkannya pada sosok sang ibu.
Guru Bangsa: Tjokroaminoto (2015)
Mengisahkan tentang perjuangan HOS Tjokroaminoto, pendiri Sarekat Islam. Terinspirasi oleh keadaan sekitarnya yang memprihatinkan, Tjokroaminoto memiliki tekad yang kuat untuk berbakti kepada negaranya.
Pada 1912, Tjokroaminoto mulai mendirikan organisasi Sarekat Islam. Organisasi tersebut bertujuan utama merangkul generasi muda Indonesia dalam perlawanan mereka melawan pemerintahan kolonial Hindia Belanda.
7 film tersebut dipastikan kalian betah bersama keluarga untuk menikmati akhir pekan di bulan Ramadan.
