JATIMTIMES- Banjir rob yang melanda Pantai Serang pada Rabu, 13 Maret 2024, telah menyebabkan kerusakan parah pada beberapa warung makan dan penangkaran penyu di wilayah tersebut. Dampaknya begitu meresahkan, bahkan menimbulkan kekhawatiran akan keselamatan para wisatawan.
Dita Faisal, mantan pembawa acara berita TV One yang kini tinggal di Desa Serang, Kecamatan Panggungrejo, Kabupaten Blitar, membagikan pengalaman melalui akun Instagram pribadinya. Ia menjelaskan bahwa kejadian ini dipicu oleh pasang air laut yang mulai terjadi sejak Selasa malam sebelumnya. Gelombang laut setinggi 4 meter menggenangi rumah-rumah warga pada waktu itu.
Baca Juga : Mengenal Pulau Sempu, Pulau Eksotis di Malang Tapi Tertutup untuk Kunjungan Turis
"Air laut pasang lagi pada Rabu pukul 10.00 WIB setinggi 3 meter. Dampaknya membuat warung-warung di Pantai Serang sebelah timur rusak berat. Bahkan, penangkaran penyu dekat rumah saya juga rusak total," ujar Dita dalam konten Instagram yang diunggah pada Kamis, 14 Maret 2024.
Kondisi semakin memburuk ketika pada Rabu pagi, pukul 10.00 WIB, gelombang air laut kembali naik hingga mencapai ketinggian 3 meter. Akibatnya, sejumlah warung di Pantai Serang mengalami kerusakan parah, dengan kerugian material yang signifikan seperti perabotan yang rusak dan beberapa rumah yang ikut terdampak.
"Rabu pukul 14.00 WIB, kondisi air sudah surut di Pantai Serang. Warga mulai kerja bakti untuk melakukan pembersihan limbah sisa banjir. Namun, saya lihat dari perkiraan aplikasi cuaca, air laut akan pasang lagi pada Rabu pukul 20.00 WIB," sambungnya.
Penangkaran penyu juga tidak luput dari serangan banjir ini, dengan 80 persen fasilitasnya rusak total. Hanya beberapa ekor penyu yang berhasil diselamatkan, sementara sisanya tidak beruntung.
Upaya tanggap darurat dilakukan oleh warga setempat dengan mendirikan tanggul sementara dan mengevakuasi barang-barang berharga. Namun, situasi semakin memprihatinkan dengan prediksi pasang air laut kembali pada Rabu malam.
Baca Juga : 15 Maret, Cuaca Ekstrem Mengepung Sebagian Besar Jawa Timur
Masih menurut Dita Faisal, hingga Kamis, 14 Maret, listrik di Desa Serang juga belum menyala. Oleh karena itu, masyarakat diimbau untuk tidak mengunjungi Pantai Serang hingga situasi membaik.
Apalagi mengingat cuaca ekstrem diperkirakan akan berlanjut beberapa hari ke depan. Upaya pemulihan dan pembersihan telah dimulai oleh masyarakat setempat sejak air surut.