JATIMTIMES - Sebut saja Sari (26), wanita yang berprofesi sebagai pekerja seks komersial (PSK) mengaku ingin bertobat. Terlebih setelah dia mendapat pembinaan dari Dinas Sosial (Dinsos) Kota Malang.
Sari menjadi salah satu pelaku open BO yang terjaring dalam operasi penyakit masyarakat (pekat) yang digelar oleh Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Malang beberapa waktu lalu.
Baca Juga : Mengintip Sejarah Langgar Annur: Saksi Bisu Perjuangan Prajurit Pangeran Diponegoro di Kota Blitar
Sari bersama rekan seprofesinya lain saat itu kedapatan sedang menerima pria hidung belang yang jadi pelanggannya. Tepatnya, di waktu sebagian umat muslim menjalankan salat tarawih, Minggu (10/3/2024).
Saat diamankan, Sari sedang menerima tamu ketiganya dalam pekan tersebut. Ia tak dapat mengelak saat kedapatan berduaan bersama pria lain yang bukan suaminya di sebuah kamar di Nirmala Hotel.
Hal itu yang menyeretnya untuk menjalani serangkaian pembinaan di tempat karantina milik Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (Dinsos P3AP2KB) Kota Malang.
Usai menjalani pembinaan, dirinya pun mengaku ingin bertobat. Menurutnya, ada beberapa hal berharga yang ingin ia dapat selama menjalani pembinaan. Terutama berkaitan dengan makna hidup.
"Aku selama di dinas sosial itu banyak belajar berharga. Dan uang itu gak ada apa-apa nya dan gak ada harganya ketimbang waktu kesehatan dan lainnya," jelas Sari saat ditemui di Mako Satpol PP usai melakukan wajib lapor, Rabu (13/3/2024).
Salah satu alasan yang menurutnya cukup membuat prihatin adalah lokasi pembinaan yang menjadi tempat ia dibina usai terjaring ternyata juga menjadi tempat pembinaan bagi orang dengan gangguan jiwa (ODGJ).
Baca Juga : Innalillahi, Habib Hasan Pimpinan Majelis Nurul Musthofa Meninggal Dunia
"Kenapa kita yang normal bisa masuk di tempat pembinaan seperti tempatnya ODGJ. Ya mungkin kelihatan normal tapi sebenarnya gila. Pelajaran berharga yang saya dapat selama pembinaan jadi ingin lebih menghargai waktu daripada uang dan kehidupan duniawi," terang Sari.
Bulan Ramadan juga menjadi salah satu alasannya. Menurutnya, di bulan suci bagi umat muslim tersebut menjadi moment yang pas untuk bertobat, dan membuka lembaran baru untuk meninggalkan profesinya sebagai pemuas nafsu.
"Saya kira akan berhenti saja dari pekerjaan Open BO ini, sekalian Bulan Ramadan (jadi moment yang pas)," pungkas Sari. Setelah serangkaian pembinaan dan wajib lapornya usai, dirinya pun mengaku akan mencari pekerjaan lain. Dan lebih menghabiskan waktu bersama keluarga.