JATIMTIMES - Polisi resmi menghentikan penyelidikan kasus tewasnya dua pekerja bangunan pada pembangunan rumah kos berlantai tiga di Jalan Bendungan Wonogiri, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang, Kamis (7/3/2024) kemarin. Hal itu setelah didapati tidak adanya unsur tindak pidana dalam kecelakaan kerja tersebut.
Kapolsek Lowokwaru Kompol Anton Widodo mengatakan bahwa pihaknya telah meminta keterangan dari sejumlah saksi dan pemilik bangunan kos berlantai tiga tersebut. Dari keterangan tersebut, polisi menyimpulkan bahwa peristiwa yang sampai menewaskan dua orang adalah murni musibah.
Baca Juga : BMKG Bagikan Tips Aman Terhindar Sambaran Petir
Sebagai informasi, kedua korban meninggal yaitu Fausi (32) dan Andri (38) telah dilakukan visum luar. Pihak keluarga telah menerima kejadian itu sebagai musibah dan jenazah telah dibawa pulang ke kampung halaman di Jember.
“Dari hasil pemeriksaan dokter, kedua korban meninggal karena tersengat listrik. Kejadian ini murni kecelakaan kerja, dan tidak ada unsur pidana dalam peristiwa tersebut,” ujar Anton, Jum'at (8/3/2024).
Anton mengaku bahwa pihaknya telah menjembatani pertemuan antara kedua belah pihak, yakni pemilik bangunan dengan korban. Akan tetapi, polisi tidak bisa ikut campur karena sudah masuk ranah kedua belah pihak.
“Kami menjembatani, namun tidak bisa melakukan upaya lebih jauh. Apabila pemilik bangunan ingin memberikan tali asih, kami persilahkan,” terang Anton.
Sementara itu disinggung tentang kondisi korban kritis yang bernama Irwanto (28), Anton mengaku korban masih terus mendapat pantauan dari petugas medis. “Kami belum menerima update kondisi terkini dari korban Irwanto. Dari informasi yang dapat, yang bersangkutan masih dirawat intensif di IGD RS Saiful Anwar (RSSA) Malang,” tandasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, kecelakaan kerja terjadi di sebuah pembangunan rumah kos berlantai 3 yang terletak di Jalan Terusan Bendungan Wonogiri, Kelurahan Sumbersari, Kecamatan Lowokwaru Kota Malang, Kamis (7/3/2024) sekitar pukul 13.30 WIB.
Akibat peristiwa itu, tiga orang menjadi korban. Rinciannya, dua orang dinyatakan meninggal dunia dan satu orang dalam kondisi kritis.
Peristiwa laka kerja itu bermula saat para korban sedang bekerja dalam proyek pembangunan rumah kos berlantai 3. Dalam proses pembangunan tersebut, menggunakan katrol (crane) kecil pengangkut bahan bangunan yang digerakkan oleh dinamo untuk beroperasi.
Baca Juga : Sejarah Hari Perempuan Internasional, dari Demo di Amerika hingga Mogok Kerja di Rusia
Setelah istirahat dan hujan sudah reda, pekerjaan pembangunan dilanjutkan. Korban Fausi yang berada di lantai 3 menancapkan stop kontak agar dinamo mesin katrol beroperasi. Namun, ia tiba-tiba tersengat aliran listrik.
Kemudian, Irwanto yang juga berada di lantai 3 mencoba menolong korban. Namun nahas, Irwanto ikut tersengat aliran listrik dan membuatnya terjatuh dari lantai 3 ke lantai dasar dengan ketinggian sekitar 8 meter.
Lalu untuk korban Andri, posisinya berada di lantai 2. Tanpa sengaja, ia memegang tali baja (sling) katrol dan membuatnya ikut tersengat aliran listrik.
Mengetahui kejadian tersebut, pekerja lainnya langsung ikut membantu dengan memutus aliran listrik yang tersambung pada dinamo katrol. Setelah dirasa aman, pekerja lainnya bersama warga menolong korban dan meminta bantuan medis.
Seluruh korban langsung dilarikan ke RSSA. Namun untuk korban Andri dan Fausi, dinyatakan sudah meninggal dunia. Sedangkan korban Irwanto, masih dalam penanganan medis intensif.