JATIMTIMES -Satlantas Polres Blitar Kota mengonfirmasi bahwa sebanyak 16 orang telah kehilangan nyawa mereka dalam 77 kejadian kecelakaan lalu lintas selama periode Januari hingga Februari 2024 di Kota Blitar.
Kasat Lantas Polres Blitar Kota AKP M. Taufik Nabila mengungkapkan bahwa meskipun jumlah kecelakaan menurun dibandingkan dengan periode sebelumnya, angka kematian masih menjadi perhatian serius.
Baca Juga : Piala Adipura 2023 Kota Malang Dikirab Pagi InI
Dari total 77 kejadian kecelakaan tersebut, 16 korban telah kehilangan nyawa, baik di lokasi kejadian maupun dalam perawatan di rumah sakit. Sedangkan 61 korban lainnya mengalami cedera, mulai dari luka ringan hingga luka berat.
“Meskipun terjadi penurunan jumlah kecelakaan lalu lintas selama periode Januari hingga Februari 2024, kami masih menyaksikan kehilangan nyawa yang tidak dapat diabaikan. Dari total 77 kejadian kecelakaan, 16 orang telah kehilangan nyawa mereka, baik di lokasi kejadian maupun setelah mendapatkan perawatan di rumah sakit,” ungkap Taufik, Jumat (8/3/2024).
Penyebab kecelakaan tersebut bervariasi, tetapi mayoritas disebabkan oleh kurangnya konsentrasi para pengemudi atau human error. Baik kurangnya fokus pengemudi maupun kondisi jalan yang tidak optimal, seperti jalan yang bergelombang, dapat menjadi pemicu kecelakaan.
Taufik juga menekankan bahwa mayoritas kecelakaan tersebut terjadi akibat kurangnya konsentrasi para pengendara atau human error, serta faktor-faktor seperti kondisi jalan yang kurang memadai.
“Penyebab kecelakaan tersebut bervariasi, tetapi mayoritas disebabkan oleh kurangnya konsentrasi para pengemudi atau human error. Baik kurangnya fokus pengemudi maupun kondisi jalan yang tidak optimal, seperti jalan yang bergelombang, dapat menjadi pemicu kecelakaan,” imbuhnya.
Baca Juga : Warga Keluhkan Tarif Air Mahal, Muspika Wagir Bakal Gelar Mediasi Lanjutan
Taufik menyoroti bahwa dua wilayah yang paling rawan terhadap kecelakaan lalu lintas adalah Kecamatan Ponggok dan Kecamatan Srengat di Kabupaten Blitar. Menurut dia, kebanyakan kecelakaan disebabkan oleh kurangnya kehati-hatian para pengemudi saat berkendara.
“Dalam upaya untuk mengurangi angka kecelakaan, kami dari kepolisian meminta masyarakat untuk lebih berhati-hati dan waspada saat berkendara. Kami juga mengingatkan pentingnya mematuhi rambu lalu lintas dan aturan berkendara yang berlaku. Selain itu, dalam rangka meningkatkan keselamatan, polisi sedang melaksanakan operasi keselamatan Semeru hingga 17 Maret 2024,” pungkasnya.
Sementara angka kecelakaan menunjukkan penurunan, upaya untuk meningkatkan kesadaran dan kepatuhan terhadap aturan lalu lintas tetap menjadi fokus utama bagi pihak berwenang. Masyarakat diharapkan untuk menjadi bagian aktif dalam memperbaiki situasi ini dengan mengutamakan keselamatan dan kewaspadaan saat berada di jalan raya.