free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Wisata

Wisata Mahoni Dempok Bangkit setelah Pandemi, Dikembangkan Bumdes dan Berdayakan Warga Desa

Penulis : Muhammad PL - Editor : Sri Kurnia Mahiruni

04 - Mar - 2024, 00:16

Placeholder
Wisata Mahoni Dempok di Desa Gampingan, Kecamatan Pagak, Kabupaten Malang. (Foto: Prasetyo Lanang/ JatimTIMES)

JATIMTIMES - Selain menjadi salah satu daya tarik Kabupaten Malang, sektor wisata juga memberikan dampak positif bagi perekonomian. Tak terkecuali pengembangan destinasi desa seperti di Wisata Mahoni Dempok. 

Wisata alam yang berada di Desa Gampingan Kecamatan Pagak itu bangkit setelah pandemi Covid-19 dan tetap mampu memberdayakan masyarakat desa.

Baca Juga : Puluhan Anak Unjuk Bakat di Piala Kadisporapar Kota MalangĀ 

Pengembangan wisata Mahoni Dempok dilakukan unit wisata di bawah naungan Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) Maju Jaya Desa Gampingan. Pengawas Bumdes Maju Jaya Desa Gampingan, Bambang Hadi Sutrisno menyampaikan bahwa Wisata Mahoni Dempok dibentuk sebagai Unit Wisata dari Bumdes. Tepatnya dikelola sekitar tahun 2020 sebelum pandemi.

"Pelan-pelan masyarakat terus dilibatkan. Sekarang mulai banyak kunjungan. Yang rutin dari orang kantoran Pemkab Malang seperti saat jam makan siang. Kalau Sabtu Minggu juga banyak anak sekolah dan kalangan keluarga yang datang," ujarnya, belum lama ini.

Dikatakannya, saat pandemi hampir semua sektor termasuk beberapa bagian dalam Wisata Mahoni Dempok terdampak. Di antaranya pasar ikan dan perahu sempat berhenti beroperasi dalam waktu lama. Lalu warung makan juga tutup hingga pengunjung bisa datang kembali berwisata. Namun, pengelola wisata memilih bertahan dan berbenah hingga pandemi melandai tetap siap menerima pengunjung.

"Memang semua terdampak, tapi dari wisata dikelola sedikit demi sedikit. Tidak sampai warga yang kerja tidak dibayar, lah. Karena mereka juga warga sendiri," tutur Bambang.

Ia berharap perlahan pendapatan dari operasional tempat wisata terus meningkat. Sebab, keberadaannya dinilai telah sedikit banyak berdampak positif terhadap perekonomian dan dikenalnya Desa Gampingan. Beberapa bagian tertentu juga mulai banyak digunakan untuk kegiatan masyarakat dan lembaga yang menyewa.

Dijelaskan Bambang, Wisata Mahoni Dempok juga telah mengajak sedikit banyak tenaga kerja untuk mengurangi pengangguran di desa. "Totalnya saat ini ada sekitar 13 orang yang bekerja untuk operasional wisata dan wahana. Selain itu, warung-warung makan juga dikelola masyarakat setempat," tambahnya.

Baca Juga : Sebanyak 13 Desa di Kabupaten Malang Rentan Pangan Ringan hingga Sedang

"Sekarang masih tahap penataan kembali, yang penting bersama warga berusaha memaksimalkan. Sehingga nanti bisa berkembang pemberdayaannya," imbuhnya.

Sekadar informasi, Wisata Mahoni Dempok yang ada di Desa Gampingan, Kecamatan Pagak. Dulunya hanya wisata kuliner, namun sekarang sudah berkembang sebagai wisata alam hingga jadi favorit pemancing. Kesejukan alam dan ketenangan serta cita rasa kuliner berbagai olahan ikan air tawar menjadi andalan. Dimana tiket masuknya terjangkau per orangnya Rp 3000 saja.

Di dalamnya ada pasar ikan beroperasi di dekat danau dan jika membeli ikan dapat langsung dikonsumsi dengan masakan olahan di warung-warung yang ada. Pengunjung juga bisa menikmati keindahan danau dengan perahu. Yang mana dipatok dengan biaya Rp 10 ribu saja. Menurut pihak Bumdes, kini juga disediakan tempat berupa camping ground, yang biasa dimanfaatkan berbagai kegiatan.


Topik

Wisata Wisata Kabupaten Malang wisata mahoni dempok Kabupaten Malang



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Muhammad PL

Editor

Sri Kurnia Mahiruni