JATIMTIMES - Naiknya harga sejumlah komoditas pangan menjadi penyumbang terbesar inflasi Jawa Timur (Jatim) secara tahunan atau year on year (y-on-y) pada Februari 2024. Pada periode tersebut, Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Timur (Jatim) mencatat, kelompok makanan, minuman, dan tembakau mengalami inflasi y-on-y sebesar 6,54 persen.
Dengan kata lain, terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) untuk kelompok makanan, minuman, dan tembakau di Jatim, dari 103,71 pada Februari 2023 menjadi 110,49 pada Februari 2024. Subkelompok yang mengalami inflasi y-on-y tertinggi, yaitu subkelompok makanan sebesar 7,27 persen.
Baca Juga : Puluhan Anak Unjuk Bakat di Piala Kadisporapar Kota MalangĀ
Sedangkan inflasi terendah yaitu subkelompok minuman yang tidak beralkohol sebesar 1,48 persen. Adapun subkelompok rokok dan tembakau mengalami inflasi y-on-y sebesar 4,93 persen. Dengan kondisi tersebut, kelompok makanan, minuman, dan tembakau turut memberikan sumbangan terhadap inflasi Jatim Februari 2024 dengan porsi terbesar.
"Kelompok ini pada Februari 2024 memberikan andil/sumbangan inflasi y-on-y sebesar 1,74 persen," ungkap BPS Jatim dikutip dari laman resminya pada Minggu (3/3/2024).
Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi y-on-y di antaranya beras sebesar 0,87 persen, daging ayam ras sebesar 0,19 persen, cabai merah sebesar 0,15 persen, tomat sebesar 0,13 persen, bawang putih sebesar 0,12 persen, Sigaret Kretek Mesin (SKM) sebesar 0,08 persen, telur ayam ras dan Sigaret Kretek Tangan (SKT) masing-masing sebesar 0,04 persen.
Sedangkan komoditas yang dominan memberikan andil deflasi y-on-y di antaranya cabai rawit sebesar 0,09 persen, bawang merah sebesar 0,08 persen, minyak goreng sebesar 0,03 persen, ikan tongkol/ikan ambu-ambu sebesar 0,02 persen, serta tongkol diawetkan sebesar 0,01 persen.
Sementara itu, kelompok ini pada Februari 2024 juga memberikan andil/sumbangan inflasi m-to-m sebesar 0,46 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi m-to-m, di antaranya beras sebesar 0,35 persen, daging ayam ras sebesar 0,08 persen, telur ayam ras sebesar 0,07 persen, dan cabai merah sebesar 0,05 persen. Sedangkan komoditas yang dominan memberikan sumbangan deflasi m-to-m, yaitu bawang merah sebesar 0,05 persen dan serta cabai rawit sebesar 0,02 persen.
Baca Juga : Menilik Gerakan Kelola Sampah dan Penghijauan di Desa Mangliawan
Diketahui bersama, BPS mencatat tingkat inflasi tahunan atau year on year (y-on-y) di Jatim pada Februari 2024 mencapai 2,81 persen. Angka tersebut hasil pemantauan BPS Jatim di 11 kabupaten/kota.
Dengan kata lain, terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 103,03 pada Februari 2023 menjadi 105,93 pada Februari 2024. Adapun secara month to month (m-to-m) dan year to date (y-to-d) terjadi inflasi sebesar 0,49 persen dan 0,39 persen.