JATIMTIMES - Rangkaian kegiatan pimpinan Universitas Islam Malang (Unisma) dalam tajuk 'Unisma Mengabdi' terus berlanjut. Kontribusi positif terus ditabur Unisma dalam meningkatkan kualitas pendidikan maupun sumber daya manusia yang berkembang di Pulau Bawean. Kali ini, Unisma bekerja sama dengan PC LP Ma’arif Bawean sukses menyelenggarakan Workshop Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM), Sabtu (2/3/2024).
Dua profesor dari kampus bertagline 'Unisma dari NU untuk Indonesia dan Peradaban Dunia', yakni Rektor Unisma Prof Dr H Maskuri MSi dan Wakil Rektor 1 Bidang Akademik dan Kerja Sama Prof Drs H Junaidi Mistar MPd PhD, menyampaikan materi dalam workshop tersebut.
Empat hal disampaikan rektor Unisma dalam upaya peningkatan mutu pendidikan Ma'arif Bawean. Pihaknya mendorong para guru Ma’arif untuk melakukan rihlah ilmiah atau sebuah perjalanan yang memang direncanakan untuk tujuan ilmiah. Tentu, bentuknya dapat berupa program tahunan yang direncanakan untuk tujuan pengalaman belajar secara langsung untuk melakukan perubahan.
Baca Juga : Mengenal Istilah Bisyaroh untuk Sekolah Plus Ngaji, Pemkab Malang Minta Tak Dianggap Pungli
Perkembangan teknologi yang pesat, tentunya akan semakin mudah untuk dapat melihat konsep pendidikan yang ada di negara lain. Sehingga, proses adopsi dan adaptasi bisa dilakukan secara cepat.
"Lakukan rihlah ilmiah sekaligus untuk melihat langsung bagaimana pendidikan dikelola dengan baik,” ujar Prof Maskuri.
Lebih lanjut dijelaskan bahwa pendidikan saat ini harus ditargetkan untuk memenuhi target SDGs (Sustainable Development Goals). Selaras dengan hal tersebut, terdapat empat pilar dalam upaya pengembangan kualitas pendidikan.
Dikatakan rektor, bahwa pilar pertama adalah pemerataan pendidikan, perluasan pendidikan, mutu pendidikan dan relevansi dan penjaminan mutu pendidikan.
Selaras dengan empat pilar itu, Prof Maskuri melanjutkan bahwa Unisma telah melakukan lompatan dengan berbagai inovasi dan langkah strategis dalam pengembangan pendidikan maupun kelembagaan.
Unisma berkomitmen hadir di seluruh daerah Nusantara. Tugas dan tanggung jawab dalam mengembangkan dan melakukan pemerataan pendidikan juga menjadi tugas Unisma.
Perkembangan dan mutu pendidikan yang berkualitas tentunya tidak hanya terpatok pada satu tempat, namun harus menyebar ke seluruh wilayah Indonesia.
"Mutu pendidikan tidak boleh hanya di Jawa saja, tapi di seluruh wilayah Indonesia. Jika setiap satuan pendidikan bermutu, maka perguruan tinggi akan lebih muda mengarahkan generasi berikutnya," tandas Prof Maskuri.
Lebih lanjut Prof Maskuri mengatakan
pemerataan mutu pendidikan dapat dilakukan rihlah ilmiah peningkatan mutu pendidikan. Artinya, harus keluar untuk membangun imajinasi maka akan melahirkan kreativitas dan inovasi. Keinginan untuk melakukan peningkatan mutu ini tidak lepas dari inspirasi QS Ar Ra’du ayat 11.
Baca Juga : Wisuda UIN Malang Periode Pertama 2024, Pesan Rektor: Jangan Pernah Berhenti Ikhtiar
"Boleh gunung tidak terlalu tinggi tapi didalamnya ada dewa-dewa besar. Boleh danau tidak terlalu dalam tapi di dalamnya ada naga-naga besar," kata Prof Maskuri memotivasi para guru.
Prof Drs H Junaidi Mistar MPd PhD kemudian menyampaikan materi pentingnya memahami landasan hukum Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM). Dikatakan Prof Jun, sapaan akrabnya, bahwa landasan hukum ini penting agar dapat memahami IKM secara komprehensif.
“Pahamilah implementasi kurikulum melalui pemahaman secara komprehensif dari produk hukum dari Kemenristek Dikti. Pahami standar lulusan, standar isi, standar proses dan lain-lain agar kita bisa memahami secara komprehensif," tutur Prof Jun.
Ketua PC LP Ma’arif Bawean KH Ali Syubhan menyampaikan bahwa lembaga pendidikan di Bawean sangat memiliki tekad yang tinggi untuk maju dan melakukan lompatan dalam upaya pengembangan mutu pendidikan.
Karena itu, adanya workshop yang berkolaborasi dengan Unisma ini menjadi satu hal yang menggembirakan untuk lembaga pendidikan di Bawean melakukan lompatan pendidikan
“Ucapan terima kasih kepada Universitas Islam Malang (Unisma) yang dihadiri langsung oleh rektor dan wakil rektor serta rombongan bertekad untuk melakukan lompatan-lompatan perubahan pendidikan. Kami berkomitmen untuk melakukan kemajuan pendidikan di Bawean," pungkas Gus Ali.
Workshop kemudian ditutup dengan sesi tanya jawab. Dialog berlangsung sangat hidup. Kegiatan ini akan berlangsung secara berkelanjutan melalui sistem daring agar pemahaman komprehensif tentang IKM ini dapat tercapai dengan baik.