JATIMTIMES - Museum Musik Indonesia (MMI) akan mengelar berbagai event untuk menyambut Hari Musik Nasional yang akan jatuh pada 9 April 2024 mendatang. Salah satunya seperti launching lagu mars MMI, launching buku koleksi MMI hingga sharing session akan memeriahkan acara tersebut.
Dewan Pengawas MMI, Hengki Herwanto menyampaikan bahwa rangkaian event MMI ini untuk memberikan apresiasi sekaligus mengenang jasa WR Supratman sebagai pencipta lagu kebangsaan Indonesia.
Baca Juga : Resik Lawon, Tradisi Masyarakat Cungking Banyuwangi Sambut Ramadan
Hengki mengatakan bahwa pihaknya juga akan me-launching lagu mars MMI. Kemudian me-launching buku 20 koleksi unggulan MMI hingga apresiasi penyumbang koleksi MMI di Malang.
“Sebagaimana kita ketahui, kita bisa memiliki Museum Musik Indonesia ini juga atas sumbangsih masyarakat,” kata Hengki, Ketua MMI periode 2016-2023 itu.
Buku 20 koleksi unggulan MMI itu disusun oleh tim MMI dengan dukungan Wikimedia. 20 koleksi tersebut merupakan hasil kurasi dari sekitar 40.000 benda benda koleksi museum dengan kriteria tertentu. Mulai aspek sejarah, pendidikan, pengetahuan dan kebudayaan.
Namun, koleksi MMI tak hanya berasal dari Malang atau Indonesia saja. Juga ada berbagai koleksi yang berasal hibah luar negeri.
Selanjutnya, MMI juga akan menggelar sharing session bertajuk Life and Management Wisdom yang akan diisi oleh Ketua Dewan Pembina MMI, Pongki Pamungkas.
Baca Juga : Geliat Olahraga Berkembang, Disporapar Nilai Kota Malang Perlu Stadion Baru
Ketua MMI, Ratna Sakti Wulandari mengatakan bahwa rangkaian event MMI akan digelar di Universitas Brawijaya Malang pada 2 April 2024 mendatang. Selain itu, berbagai event tersebut rencananya juga akan menghadirkan penampilan MMI’s Band yang menyanyikan lagu lagu populer tahun 70-80an.
Setidaknya, 200 undangan akan dihadirkan. Rencananya, penyanyi keroncong dari Jakarta, Tuti Maryati selaku Kepala Yayasan Musikesatu, organisasi yang peduli pada pelestarian musik keroncong juga akan hadir.
“Salah satu misi beliau adalah membawa keroncong ke UNESCO untuk memperoleh pengakuan sebagai Warisan Budaya Tak Benda dari Indonesia,” kata Ratna.
