JATIMTIMES - Pemkab Banyuwangi bekerja sama dengan Badan Usaha Logisltik (Bulog) terus melakukan program operasi pasar murah. Tujuannya, menekan harga beras yang terus melonjak di pasaran.
Program operasi pasar murah digelar secara bergantian di 25 kecamatan yang ada di Banyuwangi. Pada Rabu (21/2/2024), operasi pasar murah digelar di dua lokasi, yaitu di Kecamatan Banyuwangi dan Kecamatan Sempu.
Baca Juga : 5 Rekomendasi Baju Koko Lengan Pendek Pria Terbaik dari Brand Zayn
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani didampingi beberapa pejabat Pemkab Banyuwangi bersama Pimpinan Cabang Bulog Banyuwangi Harisun melakukan peninjauan langsung operasi pasar murah yang ada di depan Gedung Juang 45 Banyuwangi.
Bupati Ipuk mengatakan, dalam beberapa waktu terakhir memang terjadi kenaikan harga beras di pasaran. Adanya operasi pasar murah diharapkan mampu menekan harga beras dan memastikan masyarakat mampu memenuhi kebutuhan pokok dengan harga yang terjangkau.
“Operasi pasar ini kita gelar serentak dan bergiliran di 25 kecamatan. Pemkab dan Bulog menyisir berbagai tempat di Banyuwangi untuk diadakan pasar murah,” ujar Bupati Ipuk kepada sejumlah wartawan.
Lebih lanjut Bupati Ipuk mengatakan, kenaikan harga beras terjadi hampir menyeluruh di seluruh daerah di Indonesia. Persitiwa ini merupakan salah satu dampak El Nino yang berpengaruh terhadap hasil panen petani.
“Kejadian ini (kenaikan harga beras) merata di sebagian daerah di Indonesia akibat El Nino. Sehingga musim panennya mundur. Tapi, Maret sudah musim panen. semoga harga bisa kembali stabil,” jelasnya.
Pimpinan Cabang Bulog Banyuwangi, Harisun menambahkan, di setiap kecamatan Bulog setidaknya menggerojok 9-10 ton beras untuk memenuhi kebutuhan warga.
Dalam operasi pasar murah yang digelar, setiap warga hanya dibatasi dua karung beras masing-masing seberat 5 kilogram. Tujuannya agar semua warga kebagian dan mengantisipasi tidak diperjualbelikan kembali.
Baca Juga : Seleksi BEC 2024: Upaya Tumbuhkan Kecintaan Budaya dan Gali Potensi Desa
“Ini salah satu gerakan nyata bahwa kita hadir di masyarakat memastikan bahwa beras betul-betul sampai kepada masyarakat,” ungkapnya.
Harisun menambahkan, mulai Januari sampai menjelang akhir Februari ini, Bulog setidaknya telah menggelontorkan 1.100 beras stabilitas pasokan harga pangan (SPHP) ke masyarakat.
“Karena tiap hari, kita dropping ke pasar-pasar, mulai Wongsorejo sampai Kalibaru. Itu antara 20-30 ton per hari untuk operasi pasar,” bebernya.
Stok beras yang ada di gudang Bulog dipastikan mencukupi dan masih aman hingga tiga bulan mendatang. “ Sampai saat ini stok beras di gudang Bulog Banyuwangi masih tersedia 5.500 ton,” ujar Harisun.