JATIMTIMES - Persaingan calon Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jawa Timur (Jatim) pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 cukup ketat. Para pendatang baru terus berupaya menggeser para petahana yang pada Pemilu 2024 mencalonkan kembali sebagai Calon Anggota DPRD Provinsi Jatim.
Salah satu daerah pemilihan (dapil) yang menjadi pertarungan sengit antar kontestan yakni Dapil Jatim VI yang meliputi Kota Malang, Kota Batu dan Kabupaten Malang atau Malang Raya.
Baca Juga : Golkar Banyuwangi Klaim Dapat 7 Kursi Serta Pertahankan Posisi Pimpinan Dewan
Banyak petahana yang semakin terancam dengan banyaknya pendatang baru dari berbagai partai politik (parpol) yang mendapatkan perolehan suara tinggi. Namun, semuanya tergantung pada gabungan perolehan suara sah calon dan parpol untuk memperebutkan 11 kursi DPRD Provinsi Jatim dari Dapil Jatim VI atau Malang Raya.
Berdasarkan data yang tersaji pada situs pemilu2024.kpu.go.id per hari Selasa (20/2/2024) pukul 18.00 WIB, sebanyak 7.083 dari 10.824 Tempat Pemungutan Suara (TPS) atau 65,44 persen suara telah direkapitulasi pada penghitungan KPU.
Dimulai dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang mendapatkan total 190.198 suara sah. Di mana terdapat dua calon petahana dari PKB yang berpotensi kembali menduduki kursi keanggotaan DPRD Provinsi Jatim. Yakni Hikmah Bafaqih yang mendapatkan 55.744 suara dan Khofidah mendapatkan 49.372 suara.
Kemudian Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) mendapatkan total 181.070 suara sah. Dari total suara tersebut, ada dua nama calon dari Partai Gerindra yang berpotensi duduk di keanggotaan DPRD Provinsi Jatim. Yakni Chusni Mubarok dengan perolehan 80.761 suara dan Aufa Zhafiri yang merupakan petahana mendapatkan 17.022 suara.
Lalu Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang mendapatkan total 257.960 suara sah. Dengan perolehan suara terbanyak tersebut, tiga kadernya berpotensi duduk di keanggotaan DPRD Provinsi Jatim.
Ketiga calon dari PDIP yang berpotensi masuk dalam keanggotaan DPRD Provinsi Jatim yakni Gunawan yang merupakan petahana mendapatkan 44.637 suara. Kemudian dua lainnya merupakan pendatang baru, yakni mantan Wali Kota Batu Dewanti Rumpoko yang mendapatkan 37.398 suara dan Saifudin Zuhri yang mendapatkan 35.260 suara. Sedangkan Sri Untari Bisowarno ada di posisi keempat dengan perolehan 32.398 suara.
Selanjutnya Partai Golongan Karya (Golkar) mendapatkan total 97.743 suara sah. Di mana terdapat dua calonnya yang berpotensi masuk di keanggotaan DPRD Provinsi Jatim yakni Siadi yang merupakan petanana mendapatkan 24.732 suara dan Zainal Arifin mendapatkan 20.707 suara.
Kemudian ada Partai NasDem yang mendapatkan total 53.515 suara sah. Di mana calon dari Partai NasDem yang merupakan petahana yakni Jajuk Rendra Kresna berpotensi kembali duduk sebagai anggota DPRD Provinsi Jatim. Jajuk tercatat mendapatkan 26.770 suara sah.
Lalu ada Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang mendapatkan total 82.226 suara sah. Dengan capaian suara sah sementara tersebut, PKS berpotensi mengantarkan kadernya yang merupakan pendatang baru yakni Dewi Irvani lolos sebagai anggota DPRD Provinsi Jatim. Dewi Irvani tercatat mendapatkan 26.495 suara sah.
Terakhir ada Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang mendapatkan total 49.524 suara sah. Tercatat nama Makhrus Sholeh yang merupakan pengusaha dan pendatang baru hadir sebagai calon yang memberikan suara besar untuk PPP.
Makhrus untuk sementara ini mendapatkan 37.175 suara sah. Capaiak suara sementara yang didapatkan Makhrus menempel ketat Dewanti Rumpoko dan mengungguli kader senior PDIP yakni Sri Untari Bisowarno.
Dengan capaian sementara ini, Makhrus Sholeh berpotensi dapat lolos dan mewakili PPP dari Dapil Jatim VI untuk duduk sebagai anggota DPRD Provinsi Jatim.
Mengacu pada metode Sainte Lague yang tertuang dalam Undang-Undang RI Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu, dengan perolehan sementara yang didapatkan tersebut, PKB berpotensi mendapatkan dua kursi; Partai Gerindra dua kursi; PDIP tiga kursi; Partai Golkar satu kursi; Partai NasDem satu kursi; PKS satu kursi; serta PPP satu kursi.
Untuk diketahui, perolehan suara sementara yang telah diraih oleh masing-masing calon tersebut juga diperkuat dengan dokumen formulir C1 yang dimiliki oleh masing-masing calon bersama tim pemenangan. Nantinya formulir C1 tersebut sebagai acuan masing-masing calon untuk melakukan pencocokan data terhadap hasil rekapitulasi yang dilakukan oleh KPU melalui situs pemilu2024.kpu.go.id.
Sebagai informasi, data pada situs pemilu2024.kpu.go.id untuk saat ini bersifat sementara. Di mana data dikatakan final ketika 100 persen TPS telah direkapitulasi oleh KPU.
