JATIMTIMES - Pemkab Malang melalui Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan (DTPHP) melakukan pengembangan varietas kentang Granola.
Bibit tersebut hasil uji coba bekerja sama dengan perguruan tinggi. Bibit yang dinilai memiliki produktivitas lebih tinggi ditanam di Ngadas, Poncokusumo, Kabupaten Malang, menyasar kelompok petani muda.
Baca Juga : Pemkab Malang Tetapkan Mekanisme Jobfit untuk Pengisian JPTP di 7 OPD
Kepala DTPHP Avicenna Medisica Saniputera mengatakan, varietas Kentang Granola G2 disebut dapat menghasilkan kentang dengan kualitas baik. Berbeda dengan proses pembibitan berulang yang dilakukan petani lokal sebelumnya yang hasilnya sudah menurun.
"Penanaman kentang varietas G2 Granola itu memang salah satu program petani milenial dari Kementerian Pertanian. Kerja sama dengan kita melalui Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Malang, dan DTPHP. Salah satunya hibah bibit yabg baru tanam kemarin, Senin (19/2/2024)," ujar Avicenna, Selasa (20/2/2024).
Pria yang akrab disapa Avi itu menyampaikan disamping hibah bibit, petani muda dalam Youth Entrepreneur and Employment Support Services (YESS) dibina manajerial dan budidaya. Mereka juga diberikan bantuan intervensi permodalan untuk mengembangkan kentang.
Sekadar informasi, Youth Entrepreneur and Employment Support Services (YESS) adalah program kerjasama antara Kementerian Pertanian (Kementan) dengan International Fund For Agricultural Development (IFAD).
Menurut Avi, klaster kentang budidaya di Gunung Bromo sepama ini menggunakan benih tua atau berulang. Yang mana penanamannya dilakukan hingga 10-20 tahun. "Sudah G20 atau G25 dipakai terus. Sedangkan G2 yang masih asli dari industri pembibitan yang paling bagus," klaimnya.
Baca Juga : Rencana Bangun Stadion Baru, Pj Wali Kota Malang Tak Ingin Ganggu Lalu-Lintas di Tengah Kota
Dari segi kemampuan produksi, Avi menyebut hanya mampu sekitar 6 ton per hektar. Lebih rendah dibandingkan G2 Granola yang diprediksi mencapai 40 ton per hektar setiap panen.
Dikatakannya, pengembangan dengab penanaman baru menjadi salah satu langkah meningkatkan kapasitas keminatan petani muda dalam rangka kaderisasi SDM. Termasuk, perbaikan benih berkualitas dengan produktivitas lebih tinggi.
"Uji coba sudah dilakukan tahun lalu. Dan benih yang sekarang ditanam di tiga hektare dulu oleh petani muda. Harapannya hadil baik nanti bisa jadi contoh. Untuk mengangkat budidaya kentang di Ngadas yang juga potensi desa wisata," terangnya.