JATIMTIMES - Kabupaten Tulungagung rupanya memiliki peninggalan kebun teh yang telah ada sejak zaman kolonial Belanda. Kebun teh ini berada di Desa Geger, Kecamatan Sendang, Kabupaten Tulungagung.
Kebun teh yang telah ada sejak kurang lebih seratus lima puluh tahun itu rupanya pernah menjadi salah satu penghasil komoditas teh internasional di bawah bendera VOC. Dahulu, produksi teh yang berada di Desa Geger bernama Teh Penampihan.
Baca Juga : Validasi Rekening Pelanggan Kogol I, PLN UP3 Malang Kunjungi TNI dan Polri
Namun, kebun teh yang pernah berjaya di Tulungagung itu rupanya kini hanya tinggal cerita. Kemerosotan industri teh sudah terjadi sebelum Indonesia merdeka. Arsip Nasional Republik Indonesia menjelaskan komoditas teh di Indonesia mulai melemah sejak tahun 1932.
Kondisi tersebut disebabkan naiknya komoditas gula dan kina yang mengalahkan teh. Krisis tersebut tidak hanya dialami Belanda, akan tetapi juga negara penghasil teh secara internasional lainnya.
Pasca-Indonesia merdeka, nasionalisasi lahan-lahan teh peninggalan Belanda mulai dilakukan oleh pemerintah.
Menurut cerita yang beredar, Teh Penampihan Tulungagung memiliki cita rasa yang khas karena memiliki rasa yang cenderung asam. Rasa Teh Penampihan mirip dengan teh bunga rosella yang banyak tumbuh di lereng Pegunungan Wilis.
Baca Juga : 13 Anggota KPPS dan 2 Linmas Meninggal Dunia, Khofifah Sampaikan Duka Mendalam
Kini, perkebunan teh peninggalan Belanda tersebut masih dijadikan salah satu objek wisata yang menarik di Tulungagung. Sejarah mencatat, kebun teh tersebut pernah memiliki luas sekitar 400 hektare. Saat ini, perkebunan teh yang ada di lereng tenggara Pegunungan Wilis tersebut hanya tersisa sekitar dua hektare.
Belasan tahun silam, warga setempat mulai menggantikan tumbuhan teh dengan beragam aneka sayuran seperti wortel, sawi, cabai dan kol. Kondisi ini menandakan berakhirnya kejayaan industri Teh Penampihan di Tulungagung yang muncul sejak zaman kolonial Belanda. Di sekitar perkebunan teh, terdapat saksi bisa berupa cerobong asap pabrik peninggalan Belanda yang terbuat dari batu beton kokoh.