free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Ekonomi

Harga Beras Naik, Pj Gubernur Adhy: Beras di Jatim Paling Murah Se-Pulau Jawa

Penulis : Muhammad Choirul Anwar - Editor : Sri Kurnia Mahiruni

18 - Feb - 2024, 19:06

Placeholder
Pj Gubernur Jatim Adhy Karyono meninjau stok dan harga beras.

JATIMTIMES - Harga beras di sejumlah daerah, termasuk Jawa Timur (Jatim) merangkak naik dalam beberapa waktu terakhir. Kendati begitu, Pj Gubernur Jatim Adhy Karyono menegaskan bahwa harga beras di Jatim masih terbilang paling murah jika dibandingkan daerah lain di Pulau Jawa.

Berdasarkan data dari Badan Pangan Nasional (Bapanas) per 16 Februari 2024, harga beras medium di Jatim sebesar Rp 12.980 per Kg. Harga di Jatim ini diketahui adalah yang paling rendah dibandingkan provinsi lain seperti DKI Jakarta  Rp 13.630 per Kg, Jawa Barat Rp 14.890 per Kg, Jawa Tengah Rp 14.930 per Kg, DIY Rp 14.480 per Kg, dan Banten 14.840 per Kg.

Baca Juga : Kondang Kusumaning Ayu Banyak Dicoblos karena Cantik, Segini Suaranya di Real Count 

Sedangkan harga beras premium di Jawa Timur sebesar Rp 15.430 per Kg. Harga di Jatim ini juga terendah jika dibandingkan dengan provinsi lain seperti DKI Jakarta yakni Rp 15.840 per Kg, Jawa Barat sebesar Rp 16.410 per Kg, Jawa Tengah Rp 16.160 per Kg dan DIY Rp 16.060 per Kg.

“Kalau kita mau bandingkan, harga kita adalah yang paling terendah se-pulau Jawa. Tentu ini kita apresiasi kerja keras semua kepala daerah yang selalu melakukan operasi pasar seperti ini,” ungkap Pj Gubernur Adhy, dikutip Minggu (18/2/2024).

Lebih lanjut ia mengatakan, kenaikan harga beras dipicu oleh menurunnya produksi beras. Pada bulan Januari, diketahui produksi beras sebesar 185.871 ton dan perkiraan produksi bulan Februari sebesar 389.472 ton.

Hal ini mengakibatkan Harga Gabah Kering Panen di tingkat petani sebesar Rp 7.410 per Kg, lebih tinggi 48,2 persen dibandingkan harga acuan yang ditetapkan pemerintah yang sebesar Rp 5.000 per Kg. Kondisi tersebut mengakibatkan kenaikan harga beras di tingkat konsumen. 

"Akhirnya pedagang menaikkan harga sesuai dengan harga beras yang dibeli dari distributor maupun agen. Ini yang akan kita cari bersama untuk mengatur strategi dan memberikan intervensi kepada distributor maupun agen,” jelasnya.

Untuk memenuhi kebutuhan beras, lanjut Adhy, Pemprov Jatim bersama Bulog telah memberikan bantuan sosial beras kepada distributor untuk memasok kebutuhan semua pasar sehingga kebutuhan beras dan harganya cukup.

Baca Juga : Pj Gubernur Adhy Pastikan Stok Beras di Jatim Aman hingga 6 Bulan ke Depan

“Bulog telah meningkatkan cadangan beras pemerintah baik melalui realisasi impor maupun penyerapan beras komersial dari petani melalui mitra Bulog yang ada di kabupaten kota di Jatim,” ujarnya.

“Selain itu, beras komersial Bulog didistribusikan baik ke pasar rakyat maupun retail modern. Saat ini Bulog telah mengisi pasokan beras di retail modern,” sambungnya.

Di akhir, Pj Gubernur Adhy Karyono menegaskan pemerintah daerah dan para pihak terkait akan terus memantau perkembangan harga beras secara intensif dan real time. Jika sewaktu-waktu ada ketidakwajaran harga yang berarti, akan segera mengambil langkah-langkah intervensi konstruktif agar harga kembali stabil.

“Seperti pasar murah, subsidi transportasi, sampai dengan penindakan jika terdapat pelanggaran pasar,” pungkasnya.


Topik

Ekonomi Stok Beras beras bulog Jawa Timur ketersediaan beras



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Muhammad Choirul Anwar

Editor

Sri Kurnia Mahiruni