JATIMTIMES - Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Jawa Timur (Jatim) Adhi Karyono resmi dilantik menjadi Penjabat (Pj) Gubernur Jatim, Jumat (16/2/2024). Prosesi pelantikan berlangsung di Gedung Sasana Bhakti Praja Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Jakarta.
Pelantikan yang dipimpin oleh Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian itu disiarkan langsung melalui akun Youtube resmi Kemendagri RI. Praktis, publik bisa menyaksikan melalui siaran tersebut.
Baca Juga : Waspada, Cuaca Ekstrem Melanda Wilayah di Jawa Timur hingga 20 FebruariĀ
Hal ini dimanfaatkan oleh para pegawai Dinas Komuniksi dan Informatika (Diskominfo) Jatim. Ratusan pegawai Diskominfo Jatim menggelar nonton bareng (nobar) pelantikan Pj Gubernur Jatim di Ruang Anjasmoro lantai 4 Gedung Diskominfo Jatim, Surabaya.
Acara nobar ini diikuti Sekretaris Diskominfo Jatim Suharlina Kusumawardani. Selain itu, hadir pula para pejabat, staff dan peserta magang yang menyaksikan jalannya prosesi pelantikan dari awal sampai akhir.
Selain Pj Gubernur Jatim oleh Mendagri Tito Karnavian, Isye Sri Rahayu Adhi Karyono juga dilantik secara resmi sebagai Pj Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Jatim oleh Ketua Umum Tim PKK Tri Tito Karnavian.
Pelantikan Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Timur dan Pj. Ketua Tim Penggerak PKK di Ruang Anjasmoro lt. 4 Gedung Diskominfo Jatim, Surabaya, Jumat (16/2/2024).
Adhy Karyono sebelumnya sempat menjabat sebagai Plh Gubernur Jatim. Adhy Karyono menggantikan posisi yang ditinggalkan Khofifah Indar Parawansa dan Emil Elestianto Dardak yang berakhir masa jabatannya sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Jatim pada tanggal 13 Februari 2024.
Pelantikan Adhy Karyono sebagai Pj Gubernur Jatim sesuai Keputusan Presiden RI No 28/P Tahun 2024 tentang pemberhentian Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur serta pengangkatan Pj Gubernur Jatim. Adhy Karyono resmi diangkat sebagai Pj Gubernur Jatim terhitung sejak tanggal pelantikan untuk masa jabatan paling lama satu tahun.
Dalam siaran melalui Youtube tersebut, peserta Nobar di kantor Diskominfo Jatim juga menyaksikan langsung Adhy Karyono mengucapkan sumpah jabatan. Ikrar sumpah tersebut dipandu oleh Tito Karnavian.
Dalam sambutannya, Mendagri Tito Karnavian menyampaikan beberapa hal dan juga memberikan pesan kepada Adhy Karyono yang akan memimpin Jatim hingga dilaksanakannya Pilkada serentak dan menghasilkan Gubernur Jatim definitif atau paling lama satu tahun.
"Semua berharap di hari yang baik ini mudah-mudahan akan menjadi awal yang baik bagi bapak Adhy Karyono dalam memimpin Jawa timur sebagai Pj Gubernur ke depan," ungkap Tito.
Baca Juga : Polisi di Malang Periksa Kesehatan Petugas Pemungutan Suara dan Keamanan
Dikatakan Tito, Jatim adalah provinsi yang penting bagi Indonesia, karena merupakan provinsi terbesar kedua dengan jumlah daerah administrasi terbanyak di Indonesia yang memiliki 40 juta penduduk. Jika dibandingkan dengan negara lain di dunia, kata Tito, jumlah penduduk Jawa Timur tak ubahnya dengan jumlah penduduk di negara Korea Selatan.
"Untuk itu kami menyampaikan terima kasih kepada Ibu Khofifah Pak Emil Dardak dan juga ibu Arumi Emil Dardak yang sudah bekerja keras selama lima tahun memimpin Jawa timur semoga pahala dan dukungan doa dari semua pihak bisa mengantarkan ibu Khofifah dan Pak Emil lebih baik ke depannya," tegas Tito.
Tito juga memberikan sejumlah wejangan kepada Adhy yang akan mengemban jabatan sebagai Pj Gubernur Jatim. Sebagai Sekdaprov, tentu Adhy dikatakan Tito telah mengerti dan paham tentang seluk beluk dan kondisi Jatim.
Tito pun mengaku sudah sering berdiskusi dengan Adhy Karyono saat melakukan sejumlah kunjungan ke Jatim. Menurutnya Adhy adalah orang yang cerdas dan memiliki pengalaman yang banyak.
"Bapak Adhy ini adalah sosok birokrat yang cerdas dan banyak pengalaman. Bapak tahu persis masalah di Jatim termasuk internal. Maka tugas bapak sebenarnya adalah meneruskan kerja kerja baik yang telah dilakukan Ibu Khofifah dan Pak Emil," tuturnya.
Meneruskan kerja pemimpin yang kurang baik dikatakan Dito akan lebih mudah dibandingkan melanjutkan kepemimpinan sosok pemimpin yang sudah baik dan berprestasi. Terutama menurut Tito Jatim adalah provinsi yang paling banyak mendapatkan penghargaan di tingkat pusat.
"Karena menggantikan pemimpin yang sudah baik dan diakui publik itu lebih berat, minimal harus sama, atau kalau bisa lebih baik. Jadi apa yang sudah dicapai tinggal melanjutkan saja karena Jatim sebenarnya sudah on the right track," imbuhnya.