free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Politik

Jokowi Diserang Bertubi-Tubi, Agus Noor: Mereka Mencintai Jokowi

Penulis : Binti Nikmatur - Editor : Sri Kurnia Mahiruni

13 - Feb - 2024, 16:33

Placeholder
Ilustrasi penyerangan Jokowi jelang Pilpres 2024 dari berbagai pihak, mulai dari isu pemakzulan, petisi akademisi, kampus, hingga film dokumenter Dirty Vote. (Foto: Instagram Fakta Indo)

JATIMTIMES - Serangan bertubi-tubi terus diarahkan ke Presiden Jokowi menjelang Pilpres 2024. Serangan itu datang dari berbagai pihak, mulai dari isu pemakzulan, petisi mahasiswa dan kampus, hingga berbagai tuduhan kecurangan Pemilu dalam film dokumenter ‘Dirty Vote’. 

Sastrawan Agus Noor. (Foto: Instagram Agus Noor)

Sastrawan Agus Noor. (Foto: Instagram Agus Noor)

Baca Juga : Terduga Pelaku Politik Uang Belum Ditahan, Ini Penjelasan Bawaslu Kabupaten Malang

Merespons hal itu, Sastrawan Agus Noor, menyebut jika serangan kepada Jokowi itu dilakukan sebagai bentuk cinta rakyat kepada presidennya. 

"Saya kira, banyak kawan yang tetap menghargai apa yang telah dicapai pemerintahan Pak Jokowi, tapi kemudian tak sepakat dengan langkah dan pilihan politiknya, utama sejak preseden MK," jelasnya, melalui akun Instagram pribadinya, dikutip Selasa (13/2/2024). 

"Banyak yang sejak awal mengingatkan, melalui bermacam jalur dan cara. Kawan seperjuangan, aktivis demokrasi, para Guru Besar, mahasiswa, dan mereka yang mencintai Jokowi," sambung Agus Noor. 

Menurut Cerpenis kelahiran Tegal tersebut ada banyak rakyat yang dulunya mencintai Jokowi, namun kini tidak menyukainya lagi. 

"Dulu kamu mendukung Jokowi, kenapa sekarang tak suka? Itu pertanyaan yang kerap ditujukan pada saya, dan saya yakin juga pada banyak kawan lain," kata @agusnoor_. 

Lebih lanjut Agus Noor menilai jika mencintai seseorang dan seseorang itu keliru, maka ingatkan. 

"Saya ingat nasehat bijak: bila kamu mencintai seseorang, ingatkan bila ia melakukan sesuatu yang keliru. Ingatkan dengan cara semampu kamu. Bilapun tak berani mengingatkan, kamu jangan ikut menjerumuskan," ujarnya. 

Baca Juga : Bawaslu Kabupaten Malang Dalami Dugaan Politik Uang untuk Coblos Salah Satu Paslon Pilpres

"Karenanya, pertanyaan 'kenapa sekarang tak suka' menjadi kurang relevan untuk saya juga kawan lainnya. Lagi pula, ketika kita menyukai seseorang, tidak serta merta kita setuju dengan semua yang dilakukannya. Begitu pula sebaliknya: ketika kita tak setuju dengan seseorang tentang satu hal, tidak dengan sendirinya kita lantas jadi tidak menyukai semua yang ada pada orang itu," imbuhnya. 

Agus Noor menilai jika pikiran banyak orang saat ini didominasi betapa indah bila Jokowi mengakhiri era kekuasaannya sebagai Negarawan. Bahkan bukan tidak mungkin, Jokowi akan dikenang sebagai satu di antara pemimpin terbaik negeri ini. 

"Maka, tidak memilih dan mendukung langkah politik Pak Jokowi di Pilpres ini bukan berarti tidak suka Jokowi, tapi itulah cara terakhir mengingatkan Pak Jokowi. Agar Pak Jokowi tak kesandung masalah di akhir jabatan," tegasnya. 

"Saya tahu, apa yang saya sampaikan ini bisa saja disalahpahami, tapi saya yakin Pak Jokowi akan mengerti, sebagaimana sebagian besar orang-orang yang mencintai Pak Jokowi juga akan memahami. Sebab Pak Jokowi sejatinya cinta demokrasi. Jangan ciderai," pungkas Agus Noor. 


Topik

Politik Presiden Jokowi jokowi ancaman demokrasi aksi universitas demokrasi dirty vote agus noor



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Binti Nikmatur

Editor

Sri Kurnia Mahiruni