JATIMTIMES - Bulan Rajab telah berakhir. Umat Islam kini menyambut bulan Sya'ban dengan berbagai amalan untuk meraih pahala. Salah satu amalan yang disunnahkan oleh Nabi Muhammad SAW adalah puasa.
Menurut Prof. KH.Yahya Zainul Ma'arif, Lc., M.A., Ph.D. yang lebih akrab disapa Buya Yahya, bulan Sya'ban adalah bulan yang sangat diperhatikan oleh Rasulullah. Sunnah puasa Sya'ban disebutkan dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim.
Baca Juga : Aksi Pencurian Kotak Amal Masjid di Jombang Digagal Warga
Aisyah berkata, "Saya tidak pernah melihat Rasulullah SAW melakukan puasa satu bulan penuh kecuali pada bulan Ramadhan. Dan saya juga tidak pernah melihatnya sangat banyak melakukan puasa selain pada bulan Sya'ban." (HR. Bukhari dan Muslim)
Lebih lanjut, Buya Yahya mengatakan jika orang pada lupa dengan bulan Sya'ban, karena sibuk dengan Rajab dan Ramadhan.
"Orang pada lupa dengan bulan Sya'ban karena jatuh antara bulan Rajab dan Ramadhan. Sebab di bulan Rajab, orang sibuk berpuasa, sedangkan Ramadhan orang wajib puasa, sehingga Sya'ban sering dilupakan. Maka Nabi memperhatikan bulan ini untuk puasa. Dan nabi tidak pernah berpuasa paling banyak melebihi daripada bulan Sya'ban, selain Ramadhan," katanya, dikutip TikTok Buya Yahya.
Buya Yahya pun menegaskan bahwa puasa di bulan Sya'ban secara keseluruhan adalah sunnah nabi.
"Jadi puasa Sya'ban secara keseluruhan adalah sunnah nabi. Apalagi para ibu-ibu yang punya utang puasa Ramadhan, segera beresin, mumpung Sya'ban, jadi niatnya beresin utang puasa, tapi dapat pahalanya berlipat-lipat. Jangan nunggu akhir," tandas pengasuh Lembaga Pengembangan Da'wah dan Pondok Pesantren Al-Bahjah yang berpusat di Cirebon tersebut.
Lantas kapan waktu yang dianjurkan untuk puasa di bulan Sya'ban? Sesungguhnya tidak ada ketentuan khusus mengenai kapan pelaksanaan puasa bulan Sya'ban. Artinya, tidak ditentukan tanggal dan harinya, sehingga tanggal berapa pun boleh saja berpuasa. Karena tidak ada hadits yang benar secara khusus menentukan hari tertentu untuk puasa, yang ada adalah riwayat yang menjelaskan anjuran puasa bulan Sya'ban secara umum.
Meski begitu, dilansir dari laman resmi Nahdlatul Ulama, "Tata Cara Puasa Sya'ban: Hukum, Niat, dan Keutamaannya" disebutkan bahwa puasa Sya'ban haram dilakukan setelah tanggal 16 Sya'ban. Puasa Sya'ban harus dimulai sebelum tanggal tersebut yakni 1-15 Sya'ban. Ketentuan tersebut didasarkan pada hadits riwayat Imam Ahmad, Imam Abu Dawud, Imam Tirmidzi, Imam An-Nasa'i dan Imam Ibnu Majah.
"Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra, sungguh Rasulullah SAW bersabda: 'Ketika Sya'ban sudah melewati separuh bulan, maka janganlah kalian berpuasa."
Baca Juga : Bawaslu Kabupaten Blitar Tertibkan Ribuan APK di Hari Tenang Pemilu 2024
Berikut ini niat dan tata cara puasa Sya'ban yang dilansir dari laman resmi Nahdlatul Ulama " Berikut Niat dan Tata Cara Puasa Syaban sesuai Tuntutan Rasulullah SAW."
Niat puasa Syaban
نَوَيْتُ صَوْمَ شَعْبَانَ لِلّٰهِ تَعَالَى
Arab Latin: Nawaitu shauma sya'bâna lilâhi ta'âlâ.
Artinya: Aku berniat puasa sunah Sya'ban esok hari karena Allah SWT.