JATIMTIMES - Bulan kedelapan dalam penanggalan hijriah adalah bulan Sya'ban. Di mana bulan ini berada di antara bulan besar yakni Rajab dan Ramadhan. Sya’ban juga menjadi bulan penting bagi umat Islam. Hal ini lantaran pada bulan ini terjadi sejumlah peristiwa penting di dalam sejarah Islam.
Lantas kapan bulan Sya'ban 1445 Hijriah dimulai? Berdasarkan Kalender Hijriah terbitan Kemenag 2024, 1 Syaban jatuh pada Minggu, 11 Februari 2024. Sehingga, 1 Syaban akan terhitung sejak Sabtu, 10 Februari 2024 setelah waktu Maghrib. Bulan ini akan berlangsung selama 30 hari hingga 11 Maret 2024 sebelum memasuki bulan Ramadan.
Baca Juga : Guru dan Siswa SMK Binaan MPM Honda Jatim Siap Adu Keterampilan di Festival Vokasi Satu Hati
Ada 3 peristiwa penting di bulan Sya’ban yang membuat Sya'ban menjadi bulan penting bagi Nabi Muhammad. Berikut ini sederet peristiwa penting di bulan Sya'ban:
1. Perubahan Arah Kiblat
Pada bulan Sya’ban terjadi perubahan arah kiblat, yang semula menghadap Baitul Maqdis atau Masjidil Aqsa berubah menghadap ke Kakbah di Masjidil Haram. Kaum Muslimin pada saat itu salat menghadap Baitul Maqdis sekitar 17 bulan 3 hari. Kemudian Allah memerintahkan untuk memindahkan kiblat umat Islam ke Kakbah.
Perubahan arah kiblat ini termaktub dalam Al-Qur’an Surat Al-Baqarah ayat 144 yang berbunyi: “Sungguh Kami melihat wajahmu kerap menengadah ke langit, maka sungguh Kami akan memalingkanmu ke kiblat yang kamu sukai. Palingkanlah wajahmu ke arah Masjidil Haram.”
2. Diangkatnya Amal
Diangkatnya amal yang dimaksud dalam hal ini adalah penyerahan seluruh rekapitulasi amal secara penuh. Meski begitu, menurut Sayyid Muhammad Alawi, ada beberapa waktu tertentu yang menjadi waktu penyerahan amal kepada Allah selain bulan Sya’ban, yaitu setiap siang, malam, setiap pekan. Ada juga beberapa amal yang diserahkan langsung kepada Allah tanpa menunggu waktu-waktu tersebut, yaitu catatan amal salat lima waktu.
3. Turunnya ayat perintah bershalawat
Baca Juga : Kisah Budak yang Diselamatkan Abu Bakar dari Siksa Keji Umayah
Sya’ban merupakan bulan selawat, karena pada waktu itu Allah menurunkan perintah untuk menyeru selawat kepada Nabi Muhammad saw. Anjuran berselawat itu tertulis dalam Surat Al-Ahzab ayat 56.
إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ ۚ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا
Artinya, “Sungguh Allah dan para malaikat-Nya berselawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, selawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.”
Anjuran selawat ini juga disebutkan Ibnu Abi Shai Al-Yamani dan dikuatkan oleh pendapat Imam Syihabuddin Al-Qasthalani dalam kitabnya yang berjudul Al-Mawahib, serta Ibnu Hajar Al-Asqalani yang menyebutkan bahwa ayat anjuran berselawat turun pada bulan Sya’ban tahun ke-2 hijriah.