JATIMTIMES - Pelaksanaan Pemilu 2024 tinggal empat hari lagi. Karena itu, persiapan demi persiapan pelaksanaan Pemilu 2024 terus dilakukan.
Setelah beberapa waktu lalu apel kesiapan satlinmas, kini giliran kesiapan personel pengawas Pemilu 2024 digelar secara serentak pada Sabtu (10/2). Apel yang berlangsung di halaman Gedung Olahraga (GOR) Wilis Kota Madiun itu juga dihadiri Wali Kota Madiun Dr Maidi.
Baca Juga : Percepat Kembalikan Keindahan Kota Batu, KPU Imbau Peserta Pemilu Lepas APK
‘’Kegiatan pemilu di Kota Madiun ready semua. Hari ini apel siaga pengawas pemilu. Tetapi Forkopimda juga hadir dan akan turut membantu pengawasan,’’ kata wali kota.
Setidaknya ada 584 petugas pengawas pemilu. Mulai dari Bawaslu Kota, Panwaslu kecamatan, Panwaslu kelurahan, hingga petugas pengawas tempat pemungutan suara (TPS). Wali kota berharap pengawas pemilu bisa melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dengan baik. Apalagi, mendekati hari H pemungutan suara, ada banyak kegiatan yang harus dilakukan.
‘’Kita semua ikut mengawasi termasuk satpol PP, juga kita kerahkan untuk membantu. Salah satunya penertiban baliho (APK) melanggar. Prinsipnya Kota Madiun aman, nyaman, dan damai,’’ tegas Maidi.
Terkait hari tenang, wali kota juga mengimbau masyarakat untuk mematuhi semua aturan. Tidak ada kegiatan politik sama sekali. Wali kota juga mengimbau masyarakat untuk turut mengawasi dan melaporkan jika ditemukan pelanggaran. Wali kota menyebut jalannya pesta demokrasi tersebut harus menyenangkan.
‘’Hari tenang ya tenang. Waktunya istirahat ya istirahat. Jangan waktunya istirahat malah keluyuran,’’ ucapnya sembari mengajak masyarakat untuk datang ke TPS dan menggunakan hak suaranya pada saat hari pemungutan nanti.
Baca Juga : Hingga Hari Terakhir Kampanye, Bawaslu Kabupaten Malang Catat 11.963 Pelanggaran APK
Sementara itu, Ketua Bawaslu Kota Madiun Wahyu Sesar Tri Sulistiyo Nugroho menyebut pihaknya sudah siap melakukan pengawasan. Petugas pengawasan sudah dibekali dengan wawasan dan tugas-tugas yang harus dilakukan. Dia berharap pengawas dapat melakukan tugasnya dengan baik.
‘’Pengawas memang memiliki hak politik, tetapi sudah kami tegaskan untuk tidak menunjukkan preferensi politiknya ke peserta pemilu,’’ jelasnya.
Ratusan pengawas ini nantinya akan bertugas dan melekat mulai dari pendistribusian dari gudang, kelurahan, hingga ke TPS. Selain itu, mereka melakukan pengawasan pada saat pemungutan dan penghitungan suara.