JATIMTIMES - Perang antara Hamas dan Israel terus berlanjut. Terbaru, Israel telah menyerang Jalur Gaza dan kota Rafah di perbatasan Mesir pada Jumat (9/2). Setidaknya, 9 orang tewas dalam serangan tersebut.
Melansir South China Morning Post, serangan itu terjadi hanya beberapa jam setelah Presiden AS Joe Biden mengkritik bahwa perilaku Israel di Jalur Gaza "berlebihan."
Baca Juga : Pemancing Blitar di Pantai Peh Pulo Ditemukan Tak Bernyawa
Serangan Israel kali ini menghantam warga di Rafah dan sebuah taman kanak-kanak yang digunakan sebagai tempat pengungsian. Korban tewas dan terluka dibawa ke rumah sakit terdekat.
Perdana Menteri Benjamin Netanyahu berulang kali memperingatkan bahwa Rafah akan menjadi sasaran berikutnya. Hal itu karena Netanyahu menganggap Rafah sebagai tempat Hamas.
Pernyataan Mesir yang menargetkan Rafah membuat Mesir khawatir. Negeri Piramida itu mengatakan operasi darat apa pun di wilayah Rafah atau perpindahan massal melintasi perbatasan akan merusak perjanjian perdamaian yang telah berusia 40 tahun dengan Israel.
Selain itu, perbatasan Gaza-Mesir yang sebagian besar tertutup juga merupakan pintu masuk utama bantuan kemanusiaan.
Sebelum serangan Israel terhadap Rafah, Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden yang merupakan sekutu dekat Israel mengkritik tindakan Netanyahu. Biden menyebut respons militer Israel di Gaza berlebihan. Ia mengatakan sedang mengupayakan jeda berkelanjutan untuk membantu warga sipil Palestina yang sakit.
“Saya berpandangan tindakan respons di Jalur Gaza sudah berlebihan," kata Biden dikutip dari Reuters.
Baca Juga : 5 Rahasia Tweet Viral di X dengan Mudah
Biden mengaku mendorong kesepakatan terkait normalisasi hubungan diplomatik Arab Saudi dan Israel, meningkatkan bantuan kemanusiaan untuk warga sipil Palestina, dan jeda perang untuk memungkinkan pembebasan sandera Israel di Gaza.
"Saya berusaha sangat keras sekarang untuk menangani gencatan senjata. Ada banyak orang tidak bersalah yang kelaparan, banyak orang tidak bersalah yang berada dalam kesulitan dan sekarat. Ini harus dihentikan," imbuhnya.
Kritikan ini menjadi salah satu kritikan yang paling tajam yang pernah dikeluarkan Biden untuk sekutunya. Padahal saat awal agresi Israel di Palestina, Biden menuai banyak kritik keras karena menyebut kematian warga Palestina yang tak bersalah sebagai harga dari peperangan.
Diketahui, Kementerian Kesehatan Gaza mencatat korban tewas warga Palestina akibat perang telah melampaui 27.840 orang. Tak hanya itu, seperempat penduduk Gaza juga menderita kelaparan.