JATIMTIMES – Ahmad Fuad Rahman menjadi salah satu sosok inspiratif yang banyak dikenal masyarakat Malang Raya. Kiprahnya sebagai anggota DPRD Kota Malang periode 2019-2024 merupakan alasan ia cukup dikagumi berbagai kalangan. Sederet permasalahan infrastruktur, kesehatan, hingga pendidikan selalu ia perjuangkan sebagai bentuk aspirasi masyarakat.
Berbekal pengalaman menyerap aspirasi itulah, pria kelahiran 13 Desember 1986 tersebut menyatakan kesiapannya melenggang ke Senayan sebagai caleg DPR RI Dapil Malang Raya nomor urut 8 dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Baca Juga : Prabowo Minta Maaf di Debat Kelima, PAN: Dia Paling Sering Diserang
“Saya warga Malang siap bersinergi dengan Masyarakat Malang Raya serta mengawal kebijakan agar mempercepat pembangunan di Malang Raya. Saya mohon doa restu masyarakat Malang Raya,” katanya kepada Jatimtimes.com, Senin (5/2/2024).
Selama lima tahun menjadi wakil rakyat, menurutnya ada sederet masalah yang perlu segera dituntaskan. Salah satunya adalah infrastruktur pembangunan. Di mana sebagai kota besar di Indonesia, Malang Raya selalu dihantui dengan kemacetan diberbagai titik. Problem kemacetan tersebut perlu segera dituntaskan melalui kebijakan yang tepat dan rencana desain yang terukur. Mengingat, jumlah kendaraan yang masuk Malang Raya terus bertambah, namun volume jalan masih sama seperti tahun-tahun sebelumnya. Alhasil sesak kendaraan terjadi di mana-mana.
Upaya itu bisa dilakukan melalui advokasi dengan Kementerian PUPR agar anggaran yang ada bisa dimanfaatkan untuk pembangunan di daerah Malang Raya. Sebab tak bisa dipungkiri, salah satu faktor penghambat minimnya penyelesaian infrastruktur jalan di Malang Raya adalah anggaran yang tidak mencukupi. Padahal, infrastruktur jalan yang memadai sangat berperan dalam memutar roda perekonomian masyarakat dari berbagai sektor, mulai dari perdagangan hingga pariwisata.
Masalah infrastruktur yang juga selalu menjadi keluhan masyarakat adalah banjir yang menimpa beberapa titik rawan di Malang Raya saat musim hujan terjadi. Banjir menjadi masalah serius yang menurut Fuad perlu diambil kebijakan secara berani. Sehingga normalisasi drainase perlu dilakukan agar saluran berjalan optimal dan tidak menghambat aktivitas Masyarakat.
“Kalau permasalahannya adalah anggaran, maka saya siap mengawal ke Kementerian,” terang Fuad.
Keluhan lain yang ingin ia perjuangkan di Senayan adalah masalah kesehatan yang banyak menghantui masyarakat di Malang Raya. Tak sedikt warga yang masih mengeluh susah untuk berobat, bahkan beberapa diantaranya merasa takut berobat ke rumah sakit. Fuad pun sering kali terjun langsung membantu masyarakat yang kesulitan mengakses kesehatan.
“Alhamdulillah saya terjun langsung ke rumah sakit, mendampingi masyarakat dan kemudian bisa dilakukan tindakan,” cerita Fuad.
Kesehatan memang menjadi fokus Fuad selama menjadi wakil rakyat. Selain aktif melakukan pendampingan, Fuad juga terus mengajak masyarakat agar tidak ragu berobat ke fasilitas kesehatan. Saat duduk sebagai anggota legislatif itu pula, Fuad selalu menyuarakan agar layanan kesehatan maksimal untuk bisa dimanfaatkan masyarakat melalui kebijakan yang tepat.
Hal serupa juga Fuad perjuangkan dalam ranah pendidikan. Meskipun sebagai kota pendidikan, tak bisa dipungkiri Kota Malang, Kabupaten Malang, dan Kota Batu masih memiliki kekurangan dalam memperjuangkan hak pendidikan. Beberapa kali ia mendapat wadulan dari masyarakat karena tak dapat mengambil ijazah anaknya dikarenakan masih adanya tunggakan sekolah.
“Alhamdulillah, saat melakukan advokasi dan pendampingan ijazah teman-teman yang tertahan bisa diambil. Saya senang, bahkan ada yang kini sudah masuk sebagai anggota kepolisian. Ijazahnya yang sempat tertahan dan saya dampingi bisa diambil untuk daftar ke kepolisian,” cerita Fuad mengenang perjuangan salah satu masyarakat yang wadul kepadanya.
Baca Juga : Inovasi Pendidikan, SMK Mitra Industri MM2100 Jadi Inspirasi bagi Jawa Timur
Permasalahan yang membelit masyarakat itu ia harap bisa terus mendapat pendampingan dengan tepat. Sehingga masyarakat dapat memperoleh haknya sebgai warga negara Indonesia. Saat terpilih sebagai anggota DPR RI Dapil Malang Raya, Fuad memilih untuk bisa lebih banyak berada di Malang dan menyerap aspirasi masyarakat secara langsung, serta membawanya ke Senayan untuk diperjuangkan.
Saat ini pun ia telah memiliki rumah aspirasi yang sudah banyak dikunjungi masyarakat. Keberadaan rumah aspirasi itu ia harapkan bisa dimanfaatkan masyarakat, dan akan lebih banyak lagi yang bisa diserap aspirasinya. “Saya akan ngantor di Malang, karena saya orang Malang dan rumah saya di Malang. Wakil rakyat Malang memang harus orang Malang ya,” tambah alumnus UIN Malang tersebut.
Selain itu, fokus lain dari Malang Raya yang ingin diperjuangkan Fuad adalah potensi besar dalam bidang ekonomi kreatif, pendidikan, dan pariwisata. Fuad menyebut, tiga pilar potensi tersebut harus diperjuangkan agar lebih dikenal masyarakat nasional dan mancanegara. Tentunya dengan terus menambah fasilitas yang ada untuk bisa berkembang lebih maksimal.
Keberadaan Malang Creative Center (MCC) menjadi salah satu wujud komunitas ekonomi kreatif yang terus berkembang di Malang Raya. Sumber Daya Manusia (SDM) yang ada pun sangat potensial dan harus terus didukung melalui berbagai pelatihan dan fasilitas baru. Upaya pendataan menurut Fuad sangat penting, untuk mengetahui detail potensi SDM yang dimiliki para pelaku ekonomi kreatif di Kota Malang, Kabupaten Malang, dan Kota Batu.
“Pendataan terhadap potensi kreatif itu perlu, sehingga ke depan bisa memaksimalkan lagi potensi anak-anak muda di Malang Raya,” terang Fuad.
Memaksimalkan ekonomi kreatif itu hemat Fuad adalah untuk mengatasi bonus demografi dalam mencegah angka pengangguran yang tinggi. Tentunya perlu juga pendataan angka pengagguran selain pendataan potensi SDM yang dimiliki. Program yang ditawarkan melalui e-pengangguran yaitu digitalisasi angka pengangguran di Malang Raya untuk mengetahui jumlah pengangguran serta mensinkronkannya dengan kebutuhan lapangan kerja di Malang Raya, termasuk juga membuka peluang baru melalui ekonomi kreatif.
“Melalui e-pengangguran kita harus tahu angka pengangguran kita, maka bisa dilakukan pengentasan pengangguran. Fungsinya juga agar pejabat tahu angka pengangguran di Malang Raya dan peluang yang harus dibuka apa, bisnis apa yang bergerak dan kualifikasi seperti apa, ini yang menjadi peluang saya sebagai anggota dewan mempertemukan mereka. Karena selama ini datanya tidak ada,” jelas Fuad.
Di sisi lain Fuad juga menyoroti penting terkait pelanggaran HAM yang terjadi dalam Tragedi Kanjuruhan. Tragedi Kanjuruhan menjadi catatan sejarah yang harus segera diselesaikan. Insiden tersebut menjadi pembelajaran dunia sepak bola Indonesia agar pemerintah lebih meningkatkan protocol yang tepat dan baik. “Saya siap mengawal kasus Kanjuruhan sampai tuntas,” tutup Fuad.