JATIMTIMES - Kampung Durian di Desa Jombok, Kecamatan Ngantang menjadi salah satu kampung tematik yang digagas sebagai destinasi wisata desa di Kabupaten Malang. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang sudah mengembangkan tiga kampung Durian di tiga kecamatan. Dua lokasi yang lain yakni Desa Pait Kecamatan Kasembon, dan Desa Toyomarto Kecamatan Singosari.
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Malang mendorong kampung durian agar mengangkat dan mengutamakan hasil dari varietas lokal.
Baca Juga : Jelang Masa Jabatan Berakhir, Ketua DPRD Kota Malang Kebut Serap Aspirasi
Kepala Disparbud Kabupaten Malang Purwoto menyampaikan, peluncuran kampung durian di Dusun Kasin Desa Jombok, merupakan yang ketiga dari dua kampung durian yang pernah diluncurkan.
Purwoto menyebut, setiap kampung durian masing-masing memiliki kekhasan dan keunikan tersendiri. Seperti di Kasin, setiap rumah di dusun tersebut sudah menanam pohon durian sejak lama. Bahkan, beberapa di antaranya sudah berusia ratusan tahun.
"Di dusun itu jual durian khas lokal dan itu memang harus diutamakan. Setiap rumah di halamannya menanam durian, satu kampung. Usianya sudah ratusan tahun," ujar Purwoto, Minggu (4/2/2024).
Dikatakan, Dusun Kasin tahun lalu sudah sempat dikunjungi Bupati Malang M. Sanusi untuk mendorong berbagai inovasi kampung durian. Hasilnya mampu diwujudkan tahun ini dengan peluncuran kampung durian.
"Saat ini yang dikembangkan durian variestas dari Kasin, berbuah sampe 8.000-an buah kalau musim panen. Mungkin musiman sampai Mei," ungkapnya.
Untuk memberikan sensasi berbeda sebagai destinasi wisata desa, kampung durian menawarkan kesempatan untuk pengunjung memanen durian sendiri di kebun. Sedangkan durian pilihan biasa dijual di dekat rumah-rumah warga.
Baca Juga : Kompaknya Warga Desa Tunggulsari Kerja Bakti Sambut Penilaian Adipura
"Kita dorong warga untuk memberi kesempatan wisatawan memetik sendiri durian karena pohonnya di kanan dan kiri rumah," ucap mantan Camat Wajak itu.
Selain itu, berbagai produk olahan seperti kolak durian, hingga minuman juga ditawarkan untuk bisa mengangkat ekonomi masyarakat melalui UMKM. Purwoto menekankan, dengan keberadaan kampung durian, maka yang ditawarkan harus berbeda dari sebelumnya. Pengunjung juga saat ini tidak dikenakan tiket.
"Kita harus jual original dan mengutamakan kualitas lokal. Berbeda dengan durian yang banyak dijual di jalan raya. Seperti Kampung Kasin menjual durian yang manis dan legit. Agar wisatawan yang datang tidak kecewa. Selain itu juga menawarkan harga yang terjangkau atau bisa bersaing," tambah Purwoto.
