JATIMTIMES - Situasi Kabupaten Malang paska-pembakaran bendera Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) hingga sementara ini terpantau kondusif. Semenjak oknum ketua RT di Kecamatan Ngajum membakar bendera, baik DPC PDIP Kabupaten Malang maupun masyarakat setempat memilih untuk memasrahkan penanganan kasus tersebut kepada Sentra Penegakan Hukum Terpadu (Gakkumdu) Kabupaten Malang.
"Untuk saat ini informasi dari intelijen masih kondusif. Tidak ada hal-hal yang sekiranya perlu dikhawatirkan," ungkap Koordinator Sentra Gakkumdu Kabupaten Malang AKP Gandha Syah Hidayat, saat ditemui Kamis (1/2/2024).
Baca Juga : Setelah UGM, Kini UII Yogyakarta Nyatakan Sikap "Indonesia Darurat Kenegarawanan"
Meski demikian, Gandha mengaku masih aktif berkomunikasi dengan sejumlah pihak. Termasuk dengan pihak DPC PDIP Kabupaten Malang yang sebelumnya membuat laporan ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Malang.
"Kami (Polres Malang) juga dari Bawaslu dan kejaksaan yang tergabung dalam Sentra Gakkumdu selalu komunikatif terhadap pelapor dalam hal ini salah satu partai politik," imbuhnya.
Selain menjalin komunikasi dengan DPC PDIP Kabupaten Malang, Sentra Gakkumdu juga aktif berkoordinasi dengan masyarakat sekitar tempat tinggal pelaku pembakaran bendera PDIP tersebut. Hal itu dimaksudkan agar tidak terjadi konflik horizontal di kemudian hari.
"Masyarakat serta kelompok dari para pelapor ini mempercayakan penanganan kasusnya kepada Sentra Gakkumdu Kabupaten Malang," ujar perwira Polri yang juga menjabat kasatreskrim Polres Malang ini.
Pernyataan senada juga disampaikan Kordiv Pencegahan, Partisipasi Masyarakat (Parmas) dan Humas Bawaslu Kabupaten Malang Muhamad Hazairin. "Kita sudah antisipasi dengan berkoordinasi kepada sejumlah pihak. Ketika videonya viral, sebelumnya masyarakat sudah tahu sebenarnya. Kami tidak ada kekhawatiran karena masyarakat menjaga supaya tidak kemudian menimbulkan konflik," ucapnya.
Berdasarkan pantauan Bawaslu, situasi masyarakat di Kabupaten Malang, khususnya warga sekitar tempat tinggal pelaku pembakaran bendera PDIP, terpantau kondusif. Hal itu juga dilakukan oleh pelaku yang kooperatif saat menjalani serangkaian tindak lanjut laporan yang dilakukan oleh Bawaslu.
Baca Juga : Nekat Edarkan Sabu, Wanita Paruh Baya Diamankan Satreskoba Polres Situbondo
"Situasi kondusif dan yang bersangkutan welcome. Bahkan ketika kami mencari barang bukti bendera (dibakar) tersebut, yang membantu menurunkan dari tiangnya ya terlapor. Jadi tidak ada kekhawatiran terkait konflik horizontal," pungkasnya.
Sebagaimana diberitakan, pembakaran bendera PDIP tersebut terjadi di Desa/Kecamatan Ngajum, Kabupaten Malang, Minggu (21/1/2024). Saat pelaku membakar bendera PDIP, aksinya sempat diketahui oleh sejumlah saksi yang kemudian didokumentasikan. Rekaman video bendera PDIP saat terbakar tersebut kemudian beredar ke beberapa grup WhatsApp.
Divisi Pelanggaran Pemilu BBHAR DPC PDI Perjuangan Kabupaten Malang Rudi Santoso turut menanggapi pembakaran bendera PDIP tersebut. Sebelumnya, DPC PDIP Kabupaten Malang baru mengetahui adanya pembakaran bendera setelah mendapat laporan dari PAC Ngajum. DPC PDIP Kabupaten Malang melalui BBHAR kemudian melaporkan peristiwa itu ke Bawaslu Kabupaten Malang.
Laporan tersebut kemudian ditindaklanjuti oleh Bawaslu sebelum akhirnya dilakukan kajian dan klarifikasi kepada sejumlah pihak bersama Gakkumdu Kabupaten Malang. Hingga akhirnya, pada Kamis (1/2/2024) Bawaslu Kabupaten Malang melimpahkan laporan pembakaran bendera PDIP tersebut ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polres Malang.
