JATIMTIMES - Kabupaten Tulungagung memiliki salah satu petilasan berupa candi yang menyimpan sejarah peradaban penting. Salah satu candi tersebut terletak di Desa Boyolangu, Kecamatan Boyolangu, Kabupaten Tulungagung. Tak heran jika candi ini memiliki nama Candi Boyolangu.
Meski demikian, Candi Boyolangu juga sering disebut sebagai Candi Gayatri oleh masyarakat sekitar. Ternyata, ada alasan di balik penamaan Candi Gayatri tersebut. Candi tersebut dipercaya oleh masyarakat sekitar sebagai saksi tapak tilas tempat pendarmaan abu jenazah Ratu Gayatri Rajapatni.
Baca Juga : Palapa Mojo, Satu Portal Pelayanan Publik Kota Mojokerto
Gayatri merupakan tokoh penting di masa kejayaan Majapahit, yakni nenek dari Raja Hayam Wuruk (Maharaja Sri Rajasanagara) sekaligus istri Raden Wijaya, pendiri Kerajaan Majapahit. Hingga kini, Candi Boyolangu atau Candi Gayatri masih difungsikan sebagai tempat penyimpanan abu jenazah Gayatri sekaligus tempat peribadatan agama Budha.
Candi Gayatri dikisahkan ditemukan pada tahun 1914 setelah tertimbun tanah ribuan tahun silam. Candi ini disebut sebagai Punden Gilang dalam buku berjudul Inleiding tot De Hindoe-Javaansche Kunst karya N.J. Krom dan pernah disebut dalam Oudheidkundige verslag (buku yang memuat tentang kepurbakalaan) pada tahun 1917.
Sekilas, Candi Boyolangu atau Candi Gayatri memiliki gaya bangunan yang relatif sederhana dengan lokasi yang terpecil. Agus Aris Munandar, salah satu dosen Universitas Indonesia yang merupakan ahli arkeologi pada tahun 1955 pernag menyebutkan Candi Boyolangu merupakan candi yang berfungsi sebagai bangunan resi. Sementara arkeolog kondang lainnya, Hariani Santiko pada tahun 1999 menyebut Candi Boyolangu memiliki arsitektur dengan gaya candi naga.
Sumber Kitab Negarakertagama dan infirmasi kode angka tahun pada bangunan induk Candi Boyolangu menjelaskan candi ini sudah ada sejak masa pemerintahan Raja Hayam Wuruk, tepatnya tahun 1359 hingga 1389 Masehi dengan nama Prajnaparamitapuri.
Candi Boyolangu yang menjadi saksi bisu pendarmaan Gayatri memiliki bahan dasar dari batu bata dengan denah segi empat. Candi Boyolangu memiliki ukuran 11,40 m x 11,40 m, dan ukuran penampil/tangga masuknya adalah 2,68 m x 2,08 m.
Bangunan candi tersebut terdiri dari candi induk dan candi perwara berjumlah dua buah di sebelah utara dan selatan. Pada bagian dinding kaki candi perwara, terdapat hiasan motif ragam tapak dara. Kini, dua candi pewara tersebut hanya menyisakan reruntuhan dengan denah persegi.
Pusat Candi Boyolangu menampilkan tokoh arca wanita berukuran besar yang berada di candi induk. Arca tersebut memiliki tinggi 120 cm, lebar 168 cm dan tebal 140 cm. Arca yang menggambarkan tokoh Gayatri itu dikisahkan merupakan pendeta wanita Budha dengan gelar Rajapadmi.
Bagi yang penasaran ingin berkunjung ke Candi Boyolangu, berjarak sekitar 6,6 kilometer dari pusat kota Kabupaten Tulungagung, atau sekitar 15 menit ditempuh dengan kendaraan pribadi. Pengunjung cukup berjalan melewati Jalan Diponegoro ke arah selatan hingga bertemu perempatan, ambil arah menuju Boyolangu di Jalan Ki Mangun Sarkoro.
Lokasi Candi Boyolangu dapat ditempuh setelah melewati Jembatan Boyolangu. Terdapat perempatan sebelum Koramil dan Pasar Boyolangu, ambil arah ke barat. Lokasi Candi Boyolangu atau Candi Gayatri berada di sebelah kanan jalan. Pengunjung harus melalui sebuah lorong selebar 2,5 m yang dibatasi tembok setinggi 75 cm dengan panjang sekitar 50 m agar bisa memasuki kompleks Candi Boyolangu.