JATIMTIMES - Beberapa saat lalu di kawasan Jalan Dewi Sartika atau Pasar Induk Among Tani terjadi kecelakaan hingga menelan korban meninggal dunia. Pasca kejadian tersebut Pemkot Batu bergegas untuk mematangkan pembangunan underpass.
Rencananya underpass tersebut akan menghubungkan Terminal Kota Batu dengan Pasar Induk Among Tani. Dengan demikian nantinya pejalan kaki lebih aman.
Baca Juga : Bupati Jember Naikkan Siltap, Ketua Apdesi: Masih Belum Sesuai
Melihat kawasan tersebut merupakan jalan satu arah yang cukup ramai dengan kendaraan. Sehingga dengan hadirnya fasilitas umum ini demi keselamatan pejalan kaki setelah kejadian meregang nyawa pada awal tahun.
Hanya saja saat ini progres wacana pembangunan underpass tersebut masih dalam tahapan kajian. “Underpass masih ada kajian terlebih dahulu,” kata Pj Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai.
Nantinya setelah dilakukan kajian, akan diketahui kebutuhan anggaran untuk membangun underpass. “Jika hasil kajiannya sudah keluar dan diketahui berapa anggarannya nanti akan kami coba susun untuk dimasukan di anggaran tahun berapa,” imbuh Aries.
Tetapi masih belum diketahui kapan rencana pembangunan underpass tersebut. Bisa jadi antara tahun 2024-2025. “Kalau tahun 2024 tidak mencukupi waktunya ya berarti tahun 2025, tapi kan memang harus terpisah antara perencanaan dan pelaksanaannya,” tambah Aries.
Baca Juga : Lantik dan Kukuhkan PPDI, Bupati Jember Berikan Tambahan Kesejahteraan
Meski demikian Aries berharap fasilitas umum ini hasil kajiannya bisa segera keluar agar pembangunan bisa dipercepat. Melihat Pasar Induk Among Tani merupakan ikon baru Kota Batu.