JATIMTIMES - Wisatawan lokal Nusantara maupun mancanegara yang ingin mendapatkan ilmu pengetahuan terkait geologi Banyuwangi dan Bondowoso yang masuk dalam Geopark Ijen bisa memanfaatkan keberadaan Pusat Informasi Geologi (PIG) Geopark Ijen di Banyuwangi.
Bahkan pihak pengelola PIG sudah menyiapkan interpreter yang siap memberikan layanan terbaik bagi pengunjung dari mancanegara sehingga ada timbal balik pada saat berdialog dalam bahasa Inggris.
Menurut General Manager (GM) Geopark Ijen Abdillah Baraas, pihaknya ingin menghidupkan suasana PIG dengan memanfaatkan ruang-ruang yang ada secara maksimal.
Dia mencontohkan bioskop yang rencana akan digunakan tempat acara masyarakat umum maupun bagi pelajar dan anak-anak muda untuk diskusi atau menyaksikan film edukasi sehingga suasananya hidup.
“Kami mengagendakan dua minggu sekali melakukan bedah sebuah cerita, film maupun buku dan lain sebagainya,” ujar Abdillah Baraas di gedung PIG Banyuwangi pada Jumat (26/1/2024).
Selanjutnya dia menuturkan kampus-kampus sudah banyak yang antri untuk mengisi konten yang ada. Antara lain Unair Banyuwangi, Stikes Banyuwangi dan UB Malang.
Bahkan ketua PPM UB Malang sudag datang untuk menyiapkan panel tentang kopi mulai daun sampai jenis-jenisnya sehingga nanti mampu menjadi onestop informasi.
“Harapannya nanti bisa berkembang dan itu support dari luar tidak hanya dari pemerintah. Pemkab Banyuwangi sudah jelas, DPU Cipta Karya sudah ada beberapa pembenahan. Lokasi parkir, pagar dan sebagainya,” imbuh Abdillah Baraas.
Bahkan Unair yang ada di Banyuwangi sudah mengirimkan panel tentang perikanan yang akan memberikan informasi tentang ikan-ikan yang ada di sekitar perairan Banyuwangi.
“Kita tidak bisa intevensi karena sudah ada nomenklatur di Kementrian ESDM sehingga nanti tugas kita adalah meneruskan,” tambah dia.
Selanjutnya program pengembangan pihak Geopark Ijen masih menunggu serah terima dari Kementrian ESDM RI yang rencananya akan dilaksanakan serentak pada Februari atau Maret 2024.
“Tahun ini sudah mulai ada pengembangan mulai perapian pagar dan penyiapan kantong-kantong parkir karena potensi terjadi kemacetan kalau ada banyak kunjungan. Selain itu support dari beberapa kampus yang tahun ini mereka mengintervensi dengan menyumbang film dokumenter dan lain sebagainya,” pungkas Abdillah Baraas.