free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Peristiwa

Ini Penyebab Wilayah Perkotaan Banyuwangi Masih Minim Hujan

Penulis : Nurhadi Joyo - Editor : Yunan Helmy

25 - Jan - 2024, 03:26

Placeholder
Hujan intensitas rendah yang terjadi di wilayah perkotaan Banyuwangi. (Foto; Nurhadi Banyuwangi TIMES)

JATIMTIMES  - Intensitas hujan di sebagian besar wilayah Kabupaten Banyuwangi dalam beberapa waktu terakhir sudah cukup tinggi. Terkecuali di kawasan perkotaan, seperti di Kecamatan Banyuwangi, Giri dan Glagah, curah hujannya  masih sangat minim.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Banyuwangi mengungkapkan salah satu penyebab minimnya hujan di kawasan perkotaan  karena adanya tekanan rendah di wilayah utara Australia yang berdampak pada berkurangnya pertumbuhan awan hujan di Banyuwangi.

Baca Juga : Atikoh Ganjar Pranowo Sapa Kader dan Simpatisan Ganjar-Mahfud  di Banyuwangi

Faktor lain adalah karena fenomena pengering hujan atau El Nino yang cukup menguat selama bulan Desember 2023 sampai awal Januari 2024. Sehingga membuat beberapa wilayah belum turun hujan.

“Banyuwangi kota juga terdampak. Makanya curah hujan masih sangat minim,” ujar prakirawan cuaca BMKG Banyuwang Ibnu Haryo kepada sejumlah wartawan pada  Rabu (24/1/2024).

Selain itu, lanjut Ibnu, terjadi peningkatan kecepatan angin di selatan khatulistiwa atau selatan Samudera Hindia dengan kecepatan maksimumnya mencapai 45 knot.

Kondisi yang terjadi berdampak terhadap perairan Banyuwangi. Sehingga dalam beberapa hari terakhir, di kota ujung timur Pulau Jawa ini, kondisi angin berhembus cukup kencang.

“Pantauan kami, kecepatan angin di perairan selatan Banyuwangi antara 10-15 knot. Sedangkan di dataran seperti di perkotaan, persawahan, pantai maksimum 15 knot,” tambah Ibnu.

Untuk itu  dia mengimbau masyarakat agar mewaspadai potensi adanya peningkatan kecepatan angin yang bisa membahayakan keselamatan yang melintas di jalan maupun masyarakat yang berteduh di bawah pohon. Sebab,  angin yang bertiup cukup kencang bisa merobohkan baliho maupun pepohonan dan meningkatkan tinggi gelombang laut.

Baca Juga : Tragedi Maut Balita, Terseret Arus Selokan saat Hujan-hujanan di Blitar

“Waspadai di waktu menjelang sore hari, karena pemanasan suhu muka laut yang mengakibatkan terjadinya peningkatan kecepatan angin. Ketika di jalan ada baliho atau pohon yang kelihatannya rapuh perlu waspada untuk berjaga-jaga,” pintanya.

Ibnu menambahkan, puncak musim penghujan di wilayah Banyuwangi diprediksi akan terjadi dalam bulan Februari 2024.

Pihaknya juga mengingatkan supaya masyarakat mewaspadai potensi terjadinya bencana hidrometeorologi. “Di antaranya banjir, tanah longsor, termasuk angin kencang dan puting beliung,” pungkasnya.


Topik

Peristiwa Cuaca di Banyuwangi Banyuwangi BMKG minim hujan



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Nurhadi Joyo

Editor

Yunan Helmy