JATIMTIMES - Debat cawapres 2024 pada Minggu (21/1/2024) malam berlangsung panas. Hingga Senin (22/1/2024) baik di media sosial platform X, Instagram, TikTok maupun penelusuran Google masih ramai memperbincangkan debat cawapres kemarin malam.
Salah satu tokoh yang turut angkat bicara soal debat adalah putri sulung almarhum Presiden ke-4 Indonesia Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Alissa Wahid.
Baca Juga : KPU Kota Malang Terus Sinkronisasi Jumlah Pemilih Tambahan
Perempuan yang dikenal sebagai aktivis sosial, terutama dalam bidang multikulturalisme, demokrasi, HAM dan gerakan muslim moderat di tanah air tersebut menyayangkan sikap Gibran yang dinilai melecehkan cawapres lain.
"Menyayangkan sikap mas @gibran_tweet malam ini. Sedikit jahil berbeda dengan sikap melecehkan orang lain. Dan itu yang tadi ditunjukkan mas Gibran berulang-ulang kepada kedua kandidat lain," tulis Alissa Wahid, melalui akun X pribadinya.
"Minta maafnya tidak tulus, mas," imbuhnya.
Alissa bahkan mewanti para orang tua agar mengajarkan perbedaan antara sikap kritis dan tegas dengan sikap merendahkan dan sikap melecehkan.
"Pelajaran penting untuk kita yang punya anak, terutama yang belum dewasa: bantu mereka membedakan sikap kritis & sikap tegas, dengan sikap merendahkan & sikap melecehkan," ujarnya.
Menurut Alissa, dia mengajarkan anaknya untuk tidak mengatakan bodoh dan banci. "Beberapa tahun lalu, anak saya bertanya apakah tidak boleh sama sekali menyebut kata bodoh atau banci," katanya.
"Saya jawab : setiap kata adalah netral. Yang membedakan adalah iktikad. Kalau niatnya merendahkan orang lain, bahkan kata yang sekilas sopan pun tidak boleh digunakan," tandas Alissa.
Baca Juga : Kasus Bunuh Diri Siswa MI di Wongsorejo Banyuwangi Dinilai Janggal
Terkait debat capres sebelumnya, Alissa menilai jika Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo mengkritisi Prabowo Subianto soal kinerja. Dan ia menilai kritik kerja adalah risiko Prabowo sebagai pejabat publik.
"Soal debat ke3 : bagi saya, pak Anis & pak Ganjar mengkritisi, yg disoal adalah kinerja. Ya itu risiko sbg pejabat publik," katanya.
Namun dalam debat cawapres semalam, Alissa menilai jika Gibran merendahkan lawan debatnya. Baik Mahfud MD maupun Muhaimin Iskandar.
"Tapi tak ada kalimat merendahkan seakan-akan lawannya itu orang bodoh spt 'enak banget lihat catatan'. Tak ada gestur spt di bawah ini : (mencari jawaban Mahfud MD)," pungkas Alissa.