free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Pemerintahan

Jadi Undangan Akademik di Unair, Pj Wali Kota Malang Sampaikan Sekilas Pendidikan di Malang Raya

Penulis : Riski Wijaya - Editor : Sri Kurnia Mahiruni

23 - Jan - 2024, 00:00

Placeholder
Pj Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat.(Foto: Riski Wijaya/MalangTIMES).

JATIMTIMES - Pj Wali Kota Malang Wahyu Hidayat diundang untuk hadir menjadi Undangan Akademik pada Ujian Terbuka Dokter di Universitas Airlangga, Senin (22/1/2024). Pada kesempatan tersebut, Wahyu menjelaskan sekilas bagaimana geliat pendidikan di Malang Raya.

Dimana penjelasannya tersebut, Wahyu juga menyesuaikan dengan tema disertasi yang disusun oleh Ahmad Nurabadi, S.Pd., M.Pd sebagai Promovendus. Dengan program studi gelar Doktor pada program studi Program Studi Pengembangan Sumber Daya Manusia di Pascasarjana Unair. 

Baca Juga : Debat Calon Presiden dan Wakil Presiden

Sedangkan tema disertasinya adalah Pengaruh Kompetensi, Kepemimpinan Pembelajaran dan Kepemimpinan Perubahan Sekolah Terhadap Kinerja Sekolah Dasar dengan Kinerja Guru Sebagai Variabel Intervening di Malang Raya'.

Dalam arahanya, Wahyu mengatakan bahwa secara garis besar pendidikam di Malang Raya tidak dapat disamaratakan. Hal itu lantaran secara kewilayaan, Malang Raya terbagi menjadi 3 otonom pemerintah daerah. Yakni Pemkot Batu, Pemkab Malang dan Pemkot Malang. 

"Membandingkan pendidikan di Kabupaten dan Kota Malang, tidak bisa dijadikan satu kesatuan. Karena ada perbedaan yang cukup tinggi. Meskipun ada suatu penyamaan kinerja guru malang raya, namun pada akhirnya tidak bisa dipersepsikan di Malang Raya sangat rendah," jelas Wahyu.

Dirinya mengasumsikan bahwa Malang Raya yang terdapat tiga daerah di dalamnya tidak dapat dinilai menjadi satu kesatuan dalam 3 kategori penilaian, yakni Baik, Cukup atau Kurang. Sebab ketiga daerah tersebut memiliki perbedaan yang sangat jauh. Terlebih Kota Malang dan Kabupaten Malang

"Karena tiga daerah di Malang Raya sangat berbeda. Harus diklasifikasikan lebih detil. Misalnya yang tadi tiga kategori antara baik, cukup dan kurang. Bisa didetilkan menjadi lima kategori," tegas Wahyu. 

Meskipun sebenarnya ada kesamaan terkait mandatory spending dari Pemerintah Pusat. Dimana sebesar 20 persen anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) harus dialokasikan untuk keperluan pendidikan. 

"Itu berbeda walaupun mandatory spending nya sebesar 20 persen," imbuh Wahyu. 

Baca Juga : Gandeng Universitas PGRI Ronggolawe Tuban, Unisba Blitar Gelar Kuliah Tamu Bahas AI dan Pengolahan Citra Digital

Menurut Wahyu, ada beberapa perbedaan pada pendidikan antara Kabupaten Malang dan Kota Malang. Hal tersebut ia dapati dari jabatan yang ia emban saat ini. Yakni sebagai Pj Wali Kota Malang dan secara definitif sebagai Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Malang. 

Saat ini terkait kualitas pendidikan di Kabupaten Malang dan Kota Malang sangat berbeda. Pertama penbiayaan. Dan sumber daya juga berbeda," imbuh Wahyu. 

Terkait sumber daya, Wahyu mengatakan bahwa sebenarnya kurang lebih ada sebanyak 13 ribu tenaga pendidik. Namun dari jumlah tersebut, setidaknya hanya setengahnya yang berstatus aparatur sipil negara (ASN). Dan sisanya merupakan pegawai tidak tetap (PTT). 

"Kadang di suatu sekolah misalnya dalam satu sekolah, ada 8 guru, 3 asn, sisanya PTT. Problem utama di Kabupaten Malang, ketersediaan guru yang ada, jumlah SD nya seribu lebih, tapi jumlah kepala sekolah yang memilik kesesuaian kompetensi jauh sekali. Kadang ada kepala sekolah yang merangkap jadi plt kepala sekolah di sekolah lain," jelasnya. 


Topik

Pemerintahan Pj Wali kota Malang Wahyu Hidayat



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Riski Wijaya

Editor

Sri Kurnia Mahiruni