free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Politik

TKN Ungkap Ada Pihak yang Ingin Jegal Prabowo-Gibran dengan 3 Skenario Hitam

Penulis : Mutmainah J - Editor : Yunan Helmy

22 - Jan - 2024, 01:07

Placeholder
TKN Prabowo-Gibran dalam konferensi pers di Media Center TKN, Jalan Sriwajaya, Jakarta Selatan. (Foto dari internet)

JATIMTIMES.  - Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka menuding ada upaya penjegalan terhadap Prabowo-Gibran. TKN mengklaim telah mendeteksi tiga skenario penjegalan. 

Hal itu disampaikan Wakil Ketua TKN Prabowo-Gibran, Habiburokhman, dalam konferensi pers di Media Center TKN, Jalan Sriwajaya, Jakarta Selatan, Minggu (21/1/2024).

Baca Juga : Ganjar Ajak Masyarakat Bangkit Menuju Ekonomi Digital

Menurut Habiburokhman, motif penjegalan itu karena meroketnya elektabilitas Prabowo-Gibran. "Kami TKN mendeteksi kemungkinan adanya anasir-anasir antidemokrasi yang ingin menjegal Prabowo-Gibran dengan tiga skenario hitam atau dengan cara-cara ilegal, unlawfull," kata Habiburokhman.

"Karena kita lihat elektabilitas Pak Prabowo itu tinggi sekali. Jauh lebih tinggi dari pada dua paslon lainnya, baik dengan simulasi tiga paslon atau simulasi jika ada putaran kedua, yaitu dengan dua paslon," sambungnya.

Lebih lanjut ia menjelaskan apa yang disebutnya tiga skenario hitam itu. Skenario pertama, kata Habiburokhman, ada dugaan kecurangan dengan menggunakan kekuasaan kepala daerah atau kementerian yang pejabatnya berafiliasi ke partai tertentu.

"Kecurangan tersebut antara lain dilakukan dengan menggunakan kekuasaan kepala daerah atau kementerian atau lembaga yang pejabatnya berafiliasi secara politik kepada parpol tertentu yang mendukung paslon tertentu. Fenomena ini terjadi di berbagai provinsi di seluruh Indonesia," jelasnya.

Habiburokhman kemudian memberikan contoh terkait tudingannya itu. Yakni mobilisasi ibu-ibu dharma wanita untuk menghadiri kegiatan senam salah satu istri calon presiden. Ada juga penggunaan APBD untuk membeli sesuatu yang identik dengan partai tertentu.

Adapun hal itu mengacu pada Pemprov Sulawesi Utara (Sulut) yang diduga telah mengerahkan dharma wanita untuk menghadiri kegiatan istri salah satu capres.

"Ini contoh yang terbarunya antara lain adalah dugaan penggunaan APBD Kota Semarang untuk pengadaan motor Vario warna merah yang identik dengan warna parpol tertentu," ungkap dia.

"Yang kedua, dugaan mobilisasi ibu-ibu dharma wanita untuk menghadiri senam bersama istri calon presiden tertentu di Sulawesi Utara tanggal 17 Januari 2024 yang lalu," sambungnya.

Tak hanya itu. Habiburrokhman juga menyoroti adanya peristiwa surat suara yang sudah tercoblos di Taiwan. Habiburokhman mengaku telah melaporkan dugaan kecurangan itu ke Bawaslu hingga Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP).

Baca Juga : Viral, Baliho Gibran Diduga Duplikat D.O Exo, Bikin Fans Geram hingga Lapor Agensi

Skenario kedua, kata Habiburokhman, ialah munculnya isu pemakzulan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Menurut dia, narasi yang dibangun itu sesat.

"Sebagaimana diatur Pasal 7A Undang-Undang (Dasar) 1945, seorang presiden bisa dimakzulkan karena melakukan perbuatan melanggar hukum atau tidak lagi memenuhi syarat sebagai presiden. Ini dua-duanya secara rinci tidak terpenuhi," ujarnya.

Sementara skenario yang ketiga adalah memproduksi berita bohong. Dia mencontohkan peredaran koran Achtung.

"Lalu ya, mereka juga mengembuskan berita bohong soal adanya menteri yang ingin mengundurkan diri dari kabinet Pak Jokowi. Ada juga mereka mengembuskan berita ya, yang intinya ingin mengadu domba antara prajurit TNI dengan masyarakat sipil," ucap dia.

"Kami minta ya kepada penegak hukum terkait  baik Bawaslu, DKPP, kepolisian, agar melakukan tugasnya dengan baik menangkal tiga skenario melawan hukum ini," sambung Habiburokhman.

Ia pun berharap tidak ada pihak yang melakukan hal-hal bertentangan dengan hukum dan konstitusi. Menurut dia, semua pihak harus bersikap kesatria.

"Kami menyerukan kepada semua pihak untuk bersikap kesatria. Kalau memang tidak sepakat dengan gagasan Prabowo-Gibran yang prorakyat, ya lakukanlah cara-cara yang tidak bertentangan hukum dan konstitusi," ucapnya.


Topik

Politik TKN Prabowo-Gibran Pilpres 2024 skenario jegal Prabowo-Gibran Prabowo-Gibran



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Mutmainah J

Editor

Yunan Helmy