JATIMTIMES - Angin puting beliung disertai hujan deras menerjang Desa Walidono dan Desa Cangkring, Kecamatan Prajekan, Kabupaten Bondowoso, pada Kamis (18/1/2024) sore. Video detik-detik saat bencana yang merusak rumah warga itu terjadi beredar viral di media sosial.
Dalam video yang dibagikan akun Instagram @ndorobei.official terlihat rekaman menunjukkan saat puting beliung menghantam rumah warga. Tampak atap rumah berhamburan hingga tinggal dindingnya saja. Terlihat juga ada beberapa pohon yang tumbang dihantam puting beliung.
Baca Juga : Kepala Puskesmas Teja Tak Kunjung Dicopot, Dinkes Pamekasan Akui sudah Ajukan Rekom ke BPKPSDM
Dalam video lainnya juga menunjukkan putaran puting beliung yang dekat dengan pemukiman rumah warga. Terdengar juga warga menyebut takbir hingga beberapa kali.
Terlihat rekaman putaran puting beliung berada di tengah-tengah pemukiman warga. (Foto: Instagram @ndorobei.official)
Dalam penjelasannya, angin puting beliung itu terjadi sekira pukul 17.00 WIB. Akibat puting beliung di Bondowoso itu banyak rumah yang hancur.
"Bahkan, rumah warga di Desa Walidono banyak yang hancur dan rata dengan tanah," tulis keterangan akun tersebut.
Menurut Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (Kalaksa BPBD) Bondowoso, Dadan Kurniawan untuk saat ini pihaknya masih melakukan pendataan kerusakan rumah dan korban terdampak.
Baca Juga : KPK Turun Pamekasan, Usut Perkara Apa?
Namun dari data sementara, kata Dadan, sedikitnya ada 60 rumah dari dua desa mengalami kerusakan akibat bencana alam tersebut. Kerusakan juga bermacam, ada yang ringan hingga berat. Sementara kerugian yang dialami warga masih dalam tahap pendataan.
“Laporan yang kami terima sementara tidak ada korban jiwa. Semoga saja tidak ada yang sampai mengakibatkan meninggal. Namun ada lima orang luka-luka, satu di antaranya mengalami luka berat akibat terkena reruntuhan bangunan,” urainya, dikutip Antara, Jumat (19/1/2024).
Hingga saat ini, Jumat (19/1/2024) BPBD terkait akan melakukan upaya asesmen dengan memotong pohon yang tumbang ke rumah warga. Termasuk bersama semua stakeholder, termasuk polisi, TNI dan perangkat desa untuk membersihkan area terdampak bencana.