JATIMTIMES- Sebuah kejadian menghebohkan terjadi di Desa Tambakrejo, Kecamatan Wonotirto, Kabupaten Blitar, saat seorang warga setempat secara tidak sengaja menemukan sebuah mortir aktif pada Selasa, 9 Januari, sekitar pukul 15.30 WIB.
Jasri, yang sedang membersihkan kebun, melihat sebuah benda logam tergilas oleh alat berat Vibro di sekitar 600 meter barat simpang 4 JLS Lot 6.
Baca Juga : Viral, Lautan Pasir Bromo Banjir, Wisatawan hingga Dievakuasi Polisi
"Mortir tersebut ditemukan ketika saya sedang membersihkan kebun. Saya melihat sebuah benda logam dan memutuskan untuk memanggil operator Vibro serta Yedik untuk mengamankan benda tersebut," ujar Jasri, ditemui awak media di lokasi.
Mortir dengan panjang 55 sentimeter dan diameter 14 sentimeter itu diduga masih aktif meskipun dalam kondisi berkarat. Keberadaannya yang dekat dengan pemukiman warga, sekitar 300 meter, serta 1,5 kilometer dari pantai selatan, menimbulkan kekhawatiran akan potensi bahaya yang bisa terjadi. Temuan mortir ini kemudian dilaporkan kepada pihak berwajib.
"Setelah laporan dari warga, kami segera berkoordinasi dengan Bhabinkamtibmas, Babinsa Desa Tambakrejo, dan tim Jibom Gegana Polda Jatim untuk menangani temuan ini,” terang Kapolsek Wonotirto, AKP Supriadi.
Proses evakuasi dilakukan dengan hati-hati oleh Jasri dan Yedik, yang memindahkan mortir tersebut ke pinggir kebun. "Kami melaporkan kejadian ini kepada pihak kepolisian setempat dan dengan cepat, petugas tiba di lokasi kejadian," tambah Jasri.
Baca Juga : Atap Musala di Malang Ambruk Usai Tersambar Petir, Kerugian Puluhan Juta
Setelah proses evakuasi, tim Jibom Gegana Polda Jatim berhasil menjinakkan mortir tersebut sesuai dengan SOP pada pukul 22.30 WIB. Langkah berikutnya adalah melakukan pemusnahan guna menghilangkan potensi bahaya yang bisa ditimbulkan oleh mortir tersebut.
“Penemuan mortir ini diduga sebagai sisa peninggalan zaman penjajahan Belanda. Kami dari kepolisian berharap temuan ini menjadi pelajaran penting untuk lebih waspada terhadap potensi benda-benda berbahaya yang mungkin tersebar di sekitar wilayah pemukiman warga,” pungkas AKP Supriadi.
