JATIMTIMES - Polisi beberkan kronologi suami mutilasi istri yang terjadi di Jalan Serayu, Kecamatan Blimbing, Kota Malang, Minggu (31/12/2023). Dalam fakta penyidikan, korban dipukul kepalanya dan dicekik hingga tewas.
Kasat Reskrim Polresta Malang Kota Kompol Danang Yudanto mengaku telah melakukan pemeriksaan dan penyidikan kepada tersangka JM. Di situ tersangka membeberkan kronologi hingga berujung melakukan aksi sadis memutilasi istrinya.
Baca Juga : Tersangka Mutilasi di Jalan Serayu Dikenal Temperamen, Suka Ancam Pakai Golok
Awalnya, pada Sabtu (30/12/2023) sekira pukul 07.30 WIB tersangka pergi menjemput korban ke Taman Krida Budaya di Jalan Soekarno-Hatta, Kota Malang. Sekitar pukul 08.15 WIB tersangka bertemu korban dan kemudian pulang menuju rumah menggunakan Grab Car offline.
“Sesampai di TKP (rumah di Jalan Serayu) sekira pukul 10.30 WIB antara korban dan tersangka terjadi cekcok,” kata Danang.
Berdasarkan keterangan tersangka, Danang menjelaskan bahwa saat cekcok, tersangka memukul kepala korban dengan tangan. Dan kemudian mencekik leher korban hingga meninggal dunia pada pukul 11.00 WIB.
“Setelah korban meninggal selanjutnya tubuh korban dipotong-potong menggunakan pisau besar (parang) dan pisau kecil,” beber Danang.
Diberitakan sebelumnya, Kasat Reskrim Polresta Malang Kota Kompol Danang Yudanto mengatakan bahwa peristiwa mutilasi itu diduga karena permasalahan rumah tangga. Namun pihaknya masih melakukan pendalaman terkait kasus tersebut.
Baca Juga : Polisi Temukan Potongan Tubuh Korban Mutilasi di Malang, Tunggu Hasil Autopsi
“Jadi hari ini di Jalan Serayu kami menangani TKP dugaan Pasal 340 KUHP yang dilakukan oleh tersangka JM kepada istrinya Made. Motif permasalahan rumah tangga karena si istri ini sudah lama tidak kembali ke rumah,” kata Danang, Minggu (31/12/2023).
Berdasarkan informasi dilapangan, Danang menyebut sang istri baru kembali ke Kota Malang pada Sabtu (30/12/2023). Saat kembali kerumahnya, tetangga mendengar ada suara seperti pertengkaran di dalam rumah JM.
“Kemarin (korban) kembali ke Malang untuk mengikuti kegiatan di Malang. Tetangga sempat mendengar ada cekcok sehari sebelum kejadian, kemudian tak terdengar suara apapun atau tanda tanda kehidupan di TKP,” beber Danang.