JATIMTIMES - Warga Dusun Tulakan, Desa Panggungrejo, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang dihebohkan dengan suara nyaring yang berasal dari perlintasan sebidang kereta api, Minggu (24/12/2023). Warga kemudian berhamburan keluar rumah dan mendapati sebuah kendaraan odong-odong yang telah ringsek paska tertabrak kereta api.
Dalam peristiwa tersebut, sopir odong-odong meninggal dunia di lokasi kejadian. Korban bernama Liswanto (58) warga Desa Panggungrejo, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang.
Baca Juga : Lewat Patungan, Warga RW 4 Kelurahan Penanggungan Tekan Stunting dan Kendalikan Inflasi
Sejumlah saksi yang tinggal di sekitar lokasi kejadian menuturkan, usai tertabrak kereta api, odong-odong beserta sopirnya terseret hingga puluhan meter dari titik lokasi tabrakan. Semula sebagian warga mengira, odong-odong yang terseret kereta api tersebut merupakan bagian dari gerbong kereta yang terjatuh.
Mengetahui hal itu, para warga berteriak sekaligus bergegas menyelamatkan korban. Sebagian dari warga juga berupaya mendorong odong-odong yang pada saat itu sempat terbalik. Ketika itu, korban diketahui mengalami luka benturan di bagian kepala. Kaki korban juga terjepit disela-sela kendaraan odong-odong yang ringsek tersebut.
Tidak lama kemudian, korban meninggal dunia sesaat setelah hendak dibawa ke rumah sakit. "(Korban) dari rumah, mau berangkat kerja," ungkap Sai, salah satu warga yang tinggal di sekitar lokasi kejadian.
Pada saat itu, diketahui mobil odong-odong yang dikemudikan korban melintas dari arah barat. "Terus ada kereta api, tapi tidak ada sinyalnya (klakson). Biasanya ada sinyal, tapi memang tadi tidak ada sinyal," imbuhnya.
Warga menduga, lantaran masinis tidak membunyikan klakson sebagai sinyal hendak melintas di kawasan perlintasan sebidang itulah, yang membuat korban tetap mengemudikan odong-odong miliknya.
"Mungkin korban tidak tahu (jika kereta api hendak melintas). Jadi langsung naik (ke rel kereta) sedikit, tidak sampai separuh (kendaraan odong-odong)," tuturnya.
Baca Juga : Update: Korban Tewas Ledakan Tungku Smelter 12 Orang, Termasuk 5 TKA
Usai dihantam kereta api, korban yang pada saat itu mengemudikan odong-odong seketika terseret sekitar puluhan meter dari lokasi kejadian. Paska kejadian tersebut, korban mengalami luka dibagian kaki dan kepala.
Peristiwa kecelakaan itupun oleh warga dilaporkan kepada pihak kepolisian. Bersama para relawan, jenazah korban kemudian di evakuasi ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kanjuruhan.
"Korban meninggal (di lokasi kejadian), karena tadi posisi (odong-odong) sampai terbalik sebelum kemudian di berdirikan oleh warga," tukasnya.