JATIMTIMES - Api penyebab kebakaran di sebuah rumah warga di Desa Karangsari, Kecamatan Bantur, Kabupaten Malang diduga berasal dari kompor. Dalam insiden tersebut, seorang lansia meninggal dunia.
Dugaan penyebab kebakaran tersebut disampaikan Kapolsek Bantur AKP Hari Eko Utomo, saat dikonfirmasi di sela agenda penyelidikan pada Jumat (22/12/2023). "Diduga kebakaran disebabkan karena korban lupa mematikan kompor," terangnya.
Baca Juga : Perempuan dapat Cegah Korupsi, Agatha Retnosari: Saya Apresiasi Pemikiran Ibu Atikoh
Sebagaimana diberitakan, identitas korban bernama Marsunah. Lansia berusia sekitar 60 tahun tersebut ditemukan meninggal di dalam rumahnya saat insiden kebakaran melanda, Jumat (22/12/2023).
"Korban meninggal dengan kondisi luka bakar di sekujur tubuh, tangan hingga kaki," terang Eko.
Semasa hidupnya, korban dikabarkan tinggal sebatang kara di rumahnya. Selain itu, usia yang telah senja mengakibatkan korban memiliki beberapa riwayat penyakit. Sehingga tidak sempat menyelamatkan diri saat terjadi kebakaran.
"Diduga kebakaran diakibatkan karena korban lupa mematikan kompor. Korban sudah tua dan memiliki riwayat penurunan daya ingat serta stroke," jelasnya.
Dugaan penyebab kebakaran tersebut diketahui saat petugas kepolisan melakukan serangkaian penyelidikan termasuk olah Tempat Kejadian Perkara (TKP). Selain memeriksa sejumlah saksi, satu buah tabung gas elpiji ukuran 3 kilogram juga turut diamankan sebagai barang bukti. "Pihak keluarga korban meminta untuk tidak diautopsi," imbuhnya.
Baca Juga : Seorang Lansia Meninggal dalam Peristiwa Kebakaran Rumah di Bantur
Berdasarkan penyelidikan polisi, kebakaran baru diketahui pada Jumat (22/12/2023) dini hari sekitar pukul 04.00 WIB. Api cepat membesar membuat warga setempat yang berupaya memadamkan kebakaran sempat kualahan.
Kejadian itupun kemudian dilaporkan kepada pihak kepolisian. Dengan dibantu warga, anggota Polsek Bantur kemudian melakukan upaya penanggulangan kebakaran. Sekitar pukul 05.00 WIB, api akhirnya berhasil dipadamkan.
"Kerugian material diperkirakan mencapai Rp 50 juta," tukas Eko.
