free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Pendidikan

Unisma Kembali Kukuhkan Dua Guru Besar Baru Bidang Sastra dan Ilmu Holtikultura

Penulis : Anggara Sudiongko - Editor : Nurlayla Ratri

21 - Dec - 2023, 00:13

Placeholder
Dari kiri, Prof Dr Hj Dyah Werdiningsih MPd, Rektor Unisma Prof Dr Maskuri MSi dan Prof Dr Ir Hj Mahayu Moro Lestari MP (ist)

JATIMTIMES - Jumlah Guru Besar Universitas Islam Malang (Unisma) kembali bertambah. Dua Guru Besar dikukuhkan langsung Rektor Unisma, Prof Dr H Maskuri MSi, Rabu, (20/12/2023). 

Prof Dr Hj Dyah Werdiningsih MPd dikukuhkan sebagai Guru Besar dalm Bidang Pendidikan dan Sastra Indonesia dan Prof Dr Ir Hj Mahayu Moro Lestari MP sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Holtikultura. 

2

Rektor Unisma, Prof Dr H Maskuri MSi menyampaikan, dua guru besar yang dikukuhkan hari ini merupakan orang-orang yang hebat. Mereka menjadi guru besar Unisma ke 20 dan 21.

Baca Juga : SBI Peringati Hari Disabilitas Internasional Bersama Warga Difabel di Tuban

Pengukuhan guru besar ini tentunya menjadi sebuah hal yang menggembirakan bagi Unisma. Penambahan jumlah guru ini tentunya akan menjadi faktor yang turut memperkuat kelembagaan Unisma, khususnya dalam kaitan internasionalisasi kampus.

"Kami mendorong pertambahan jumlah Guru Besar. Landasan sudah kuat, tinggal bagaimana terus membuat dan mendorong lompatan-lompatan yang strategis," paparnya.

Keduanya profesor yang dikukuhkan ini, menjadi Srikandi yang mempunyai peran strategis dan berkontribusi dalam perjalanan Unisma melakukan pengembangan pada berbagai sisi. 

1

Dalam pengukuhan jabatan guru besar, Prof Dr Ir Hj Mahayu Moro Lestari MP menyampaikan judul "Junggul (Crassocephalum crepidioides), Tanaman Kaya Gizi yang Tersisihkan sebagai Pendukung Ketahanan Pangan".

Ketertarikan pada tanaman junggul ini berawal dari keunikan jenis-jenis sayuran yang ada di desa-desa di Indonesia. Seperti diketahui bersama, bahwa negara Indonesia memiliki kekayaan akan keanekaragaman tumbuhan yang tinggi dan dimanfaatkan untuk berbagai kepentingan. 

Setiap wilayah memiliki kearifan lokal sendiri-sendiri dalam hal pemanfaatan tumbuhan. Berdasarkan pemanfaatan tumbuhan yang dilakukan secara terus menerus itu, maka pihaknya tertarik untuk melakukan pengkajian terhadap tanaman ini karena memiliki berbagai potensi yang banyak dimanfaatkan oleh masyarakat untuk mendukung kebutuhan pangan. 

Sebagian besar masyarakat memiliki keunikan dalam memenuhi kebutuhan pangan sehari-hari, yaitu dengan memanfaatkan tanaman liar (wild edible plants) yang ada di sekitar tempat tinggalnya seperti dijelaskan dalam sebuah sumber Nurhidayah dan lainnya, tahun 2015.

Baca Juga : Cek Kesehatan, Gejala Penyakit Darah Tinggi dan Diabetes Dominasi Supir Bus Situbondoo,

Junggul sendiri merupakan salah satu sayuran yang terabaikan dan kurang dimanfaatkan. Tanaman junggul disebut juga Sintrong, Taplek, Jambrong, Tespong, Bagini, Mandrung-Mandrung, Jombloh dan Puyung. Bahkan karena ketidak-tahuan, banyak warga masyarakat justru menganggap sebagai tanaman perusak tanaman yang dibudidayakan (gulma). 

"Tanaman ini umumnya ditemukan di lahan pertanian terlantar, tempat limbah, perkebunan dan kebun yang tidak terawat atau bahkan di tempat pemakaman (Zollo et al, 2000)," jelasnya.

Sementara itu, Prof Dr Hj Dyah Werdiningsih MPd, menyampaikan, orasi ilmiah dengan judul Merawat Bumi Melalui Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (BSI) Berwawasan Ekoliterasi. Dijelaskannya, judul tersebut merupakan refleksi pemikirannya sebagai insan pembelajar berdasarkan hasil penelitian bidang inovasi pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia. 

Naskah orasi ini disusun dengan harapan dapat meningkatkan pemahaman dan kepedulian akan pentingnya dunia pendidikan dalam berkontribusi pada upaya meningkatkan pemahaman, kesadaran, sikap, dan perilaku positif siswa terhadap upaya pelestarian lingkungan, khususnya melalui pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia.

"Ini sekaligus mendorong peningkatan upaya komprehensif untuk mengurangi resiko dari ancaman bagi keberlanjutan ekosistem global dan kehidupan manusia," pungkasnya.


Topik

Pendidikan Unisma Universitas Islam Malang guru besar Maskuri



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Anggara Sudiongko

Editor

Nurlayla Ratri