JATIMTIMES - Nasib apes dialami oleh dua warga Desa Juglangan, Kecamatan Panji, Kabupaten Situbondo, Tolak Ima dan Agus Supriyanto. Pasalnya, rumah mereka hangus terbakar usai menaruh lampu minyak atau lentera di bawah kasur rumah Tolak Ima dengan niatan selamatan pernikahan anaknya, Selasa (19/12/2023).
Saat kejadian, Tolak Ima tertidur di kamar lainnya yang masih berada di satu rumah. Dirinya terkejut saat melihat kobaran api besar sudah menjalar di beberapa sisi rumahnya, terutama kamar yang ditaruh lampu lentera tersebut.
Baca Juga : Pastikan Realisasi APBD Baik, Komisi IV DPRD Situbondo Adakan Raker dengan Delapan Mitra Kerjanya
Mengetahui rumahnya terbakar, Ima langsung berlari keluar sembari berteriak minta tolong. Sontak warga sekitar langsung keluar rumah dan mendekat ke lokasi kejadian. Termasuk Agus Supriyanto, yang rumahnya berdempetan dengan rumah Ima dan ikut terbakar.
Warga bergegas berusaha memadamkan api dengan menggunakan alat seadanya. Namun karena angin berembus kencang, api semakin cepat merembet dan membesar. Warga pun mencoba menghubungi petugas pemadam kebakaran.
Tak berselang lama, 2 unit mobil pemadam kebakaran tiba ke lokasi dan langsung melakukan pemadaman dan pembasahan. Api baru bisa dipadamkan 2 jam kemudian.
Koordinator Pusat Pengendalian Operasi dan Penanggulangan Bencana (Pusdalops PB) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Situbondo, Puriyono mengatakan bahwa kejadian berawal lampu minyak yang diletakkan di bawah kasur anak Tolak Ima. Api dari lentera tersebut membakar bagian bawah kasur, kemudian menjalar membakar dua rumah.
"Dua rumah terbakar milik Tolak Ima dan rumah yang berdempetan milik pak Agus Supriyanto juga hangus terbakar," ujar Puriyono.
Selain itu, Puriyono mengungkapkan tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut. Hanya saja kerugian ditaksir mencapai ratusan juta rupiah.
Baca Juga : Keluarga Guru SD Bunuh Diri di Malang Jalani Asesmen Psikologi Tahap Dua
"Rumah ibu Tolak Ima kondisinya rusak total dengan kerugian kurang lebih 75 juta rupiah. Sedangkan rumah pak Agus mengalami kerusakan berat, kerugian mencapai 50 juta rupiah. Sehingga total kerugian mencapai 125 juta rupiah, itu belum termasuk perabotan yang rusak terbakar," imbuhnya.
Puriyono mengimbau masyarakat untuk selalu waspada dan hati-hati dalam menggunakan atau menghidupkan sumber api. Warga diminta tidak lupa untuk mematikan api seperti kompor, membakar sampah dan lain-lain.
"Mengingat angin yang berembus kecang akhir-akhir ini, kami mengimbau masyarakat untuk selalu berhati-hati dan waspada dalam menyalakan sumber api. Pastikan sumber yang berpotensi menghasilkan api dimatikan dengan benar sebelum tidur atau bepergian," imbaunya.
