free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Pemerintahan

Keluarga Guru SD Bunuh Diri di Malang Jalani Asesmen Psikologi Tahap Dua

Penulis : Ashaq Lupito - Editor : Nurlayla Ratri

20 - Dec - 2023, 00:50

Placeholder
Tim Trauma Healing saat memberikan pendampingan psikologi terhadap K, anak dari guru SD di Kecamatan Pakis yang ditemukan tewas beserta istri dan salah satu anaknya yang terjadi pada beberapa waktu lalu. (Foto: Humas Polres Malang for Jatim Times)

JATIMTIMES - K, remaja putri 12 tahun, anak kandung dari guru SD yang ditemukan tewas di rumah kontrakannya di Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang bakal menjalani asesmen psikologi tahap dua. Langkah tersebut dilakukan oleh Tim Trauma Healing guna memastikan kondisi K setelah bapak, ibu, dan saudara kandungnya ditemukan tewas pada Selasa (12/12/2023).

"Asesmen awal sudah kami lakukan, kemudian nanti 7 hari setelahnya (kejadian), berarti tanggal 20 (Desember 2023) akan kami lakukan asesmen kedua sekalian nanti pendampingan psikologis terhadap yang bersangkutan," tutur Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kabupaten Malang Arbani Mukti Wibowo.

Baca Juga : Bupati Sanusi Ingatkan Pentingnya Guru Agama dalam Kehidupan

Sebelumnya, pendampingan psikologi telah dilakukan sesaat setelah kejadian yang memilukan tersebut dialami oleh K. Bahkan, sehari setelahnya, Rabu (13/12/2023) Tim Trauma Healing juga telah melakukan asesmen tahap pertama terhadap K.

"Saat itu juga Tim UPTD (Unit Pelaksana Teknis Dinas) PPA bekerjasama dengan HIMPSI (Himpunan Psikologi Indonesia) Malang itu sudah melakukan asesmen terkait trauma psikologis yang dialami oleh K," tuturnya.

Dijelaskan Arbani, mekanisme pendampingan psikologi yang dilakukan oleh Tim Trauma Healing tersebut disesuaikan dengan kondisi K. Di mana, kondisi trauma yang dialami oleh anak-anak biasanya baru muncul sekitar satu minggu setelah kejadian traumatis menimpanya.

"Karena ini masih anak-anak ya, (sehingga) traumanya masih belum kelihatan. Kalau dewasa mungkin secara psikologis sudah trauma itu, tapi kalau anak-anak biasanya traumanya setelah dia merasakan, bapak - ibunya kemana, tidak ada, itu dia baru merasakan setelah beberapa hari," jelasnya.

Atas pertimbangan itulah, asesmen psikologi tahap kedua akan dilakukan satu seminggu setelah kejadian traumatis dialami oleh K. "Makanya tujuh hari (setelah) itu nanti asesmen kedua. Tujuannya untuk menentukan trauma psikologisnya berat atau ringan," imbuhnya.

Hasil diagnosis yang rencananya akan dilakukan pada Rabu (20/12/2023) tersebut, diterangkan Arbani, akan dijadikan acuan dalam pemberian pendampingan psikologi terhadap K.

"Kemudian bila diagnosanya itu ternyata trauma psikologisnya dalam, maka akan tetap ditindaklanjuti. Nantinya setiap dua hari sekali akan dilakukan trauma healing oleh psikolog dari HIMPSI yang telah bekerjasama dengan DP3A (Kabupaten Malang)," imbuhnya.

Arbani menuturkan, jika hasil diagnosis menunjukkan K mengalami trauma berat, maka setidaknya akan dilakukan pendampingan selama lima hingga enam kali.

"Berat tidaknya itukan yang menentukan psikolog ya. Biasanya kalau berat itu bisa sampai lima kali, enam kali (pendampingan)," imbuhnya.

Selain psikolog dari HIMPSI, lanjut Arbani, pendampingan psikologi terhadap K juga akan melibatkan sejumlah pihak terkait yang tergabung dalam Tim Trauma Healing. Di antaranya meliputi DP3A Kabupaten Malang hingga Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Malang.

"Biasanya juga akan ada satu orang psikolog, karena beda psikolog nanti beda penanganannya. Tujuannya agar yang bersangkutan bisa me-manage pikiran dan emosinya," tutur Arbani.

Baca Juga : Pemkot Kediri Bersama Pemda Se-Indonesia Ikuti Sosialisasi E-Walidata SIPD RI

Tidak hanya K, pendampingan juga akan dilakukan oleh keluarga yang merawat dan mengasuh K. Hal itu dilakukan dengan harapan proses trauma healing dapat berjalan dengan maksimal.

"Kami juga akan memantau keluarga yang merawat (K), nanti seperti apa. Kemudian kami juga akan berikan pendampingan kepada keluarga yang merawatnya. Neneknya atau kakeknya itu harus seperti apa dalam mengasuh anak ini," tukasnya.

Sebagaimana diberitakan, pada Selasa (12/12/2023) pasangan suami istri berinisial WE (44) dan istrinya SK (40), serta satu anak perempuannya berinisial R (12) ditemukan tewas di rumah kontrakannya yang beralamat di Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang. Sementara itu, satu anak kembaran dari R yaitu K dikabarkan selamat. Paska kejadian tersebut, anak perempuan berusia 12 tahun itu ditemukan hidup.

Ketika itu, warga menemukan istri dan satu orang anaknya telah tewas dengan kondisi sang ibu mulutnya berbusa sedangkan mulut dari anaknya berwarna kebiruan. Sementara sang suami pada saat itu ditemukan masih hidup dalam kondisi sekarat dengan pergelangan tangan berlumuran darah karena luka sayatan. Setelah sempat di bawa ke rumah sakit, sang suami akhirnya dinyatakan meninggal karena kehabisan darah.

Berdasarkan perkembangan hasil penyelidikan, motif dari dugaan bunuh diri tersebut lantaran faktor ekonomi. Di mana, korban WE yang berprofesi sebagai guru tersebut terjerat utang. Bahkan sebelum ditemukan tewas, WE menyampaikan tidak sanggup membayar utang kepada beberapa saksi yang telah diperiksa oleh polisi.

Setelah kejadian tersebut, K dirawat oleh orang tua dari korban atas nama SK. Hingga kini kondisi K terus dalam pendampingan Tim Trauma Healing. 

------------------------------------------------------------- 

Pemberitaan dalam artikel ini tidak ditujukan untuk menginspirasi kepada siapapun untuk melakukan tindakan serupa. Bagi para pembaca yang merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, disarankan segera mengkonsultasikan persoalan anda kepada pihak-pihak yang dapat membantu. Seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan mental.

Jika anda atau seseorang yang anda kenal sedang mengalami masa sulit dan memiliki kecenderungan untuk bunuh diri, silahkan hubungi dokter kesehatan jiwa di puskesmas atau rumah sakit terdekat.


Topik

Pemerintahan Malang guru sd bunuh diri trauma healing



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Ashaq Lupito

Editor

Nurlayla Ratri