JATIMTIMES - Belakangan ini media sosial dihebohkan dengan rekaman video seorang pria diduga dari sebuah agen perusahaan yang menyelundupkan Rohingya ke Indonesia. Pria tersebut tiba-tiba datang ke lokasi mendaratnya Rohingya, padahal belum ada pemberitahuan ke pihak manapun.
Dalam video yang diunggah oleh akun TikTok @muhammadputraacih terlihat seorang pria mengenakan kemeja abu-abu, celana jeans dan topi merah datang ke lokasi mendaratnya Rohingya. Dalam momen itu, tampak pria tersebut dicecar pertanyaan oleh petugas mengenakan mantel BNPB.
Baca Juga : Viral, Sejoli Bermesraan di Taman Merjosari Kota Malang
Pria tersebut mengaku diminta perusahaan untuk mendata dan mendokumentasikan pengungsi Rohingya yang mendarat ke Aceh.
"(Laporan) Berapa orang mereka (Rohingya) disini bang, cuma sebatas itu aja bang, udah saya foto tadi," jelas pria tersebut.
Lantas beberapa petugas bertanya mengapa sebuah perusahaan bisa tahu secepat itu Rohingya mendarat di salah satu wilayah Aceh.
"Ah saya gak tau itu bang," jawab pria tersebut.
Namun tampaknya beberapa petugas masih heran dengan perusahaan pria tersebut, lantaran bisa dengan cepat mengetahui lokasi mendaratnya Rohingya.
"Luar biasa PT kalian, pakai satelit, bagaimana caranya itulah bisa tahu cepat lokasi mendaratnya Rohingya," ungkap seorang petugas.
"PT-nya main sama UNHCR-lah," sahut petugas lainnya.
Petugas menduga perusahaan penyelundup telah berafiliasi dengan UNHCR. Beberapa petugas pun juga menanyakan soal kapan informasi yang diterima pria tersebut soal kedatangan Rohingya di Aceh.
"5.30 sudah tahu (informasi kedatangan Rohingya)," jelas pria tersebut.
Saat petugas menyinggung mobil diduga polisi, lantas pria tersebut tampak ketakutan. "Jelas bang, gara-gara uang 200 ribu kau kirim (Rohingya)," ungkap petugas kepada pria itu.
"Berapa dapatnya, kasih informasi kayak mana pembayaranmu? Sekali kau foto laporam dikirim berapa dapatnya," tanya petugas lainnya kepada pria tersebut.
"Rp 300 ribu, per-satu kasus," kata pria tersebut.
Baca Juga : Seiring Terjadi Kecelakaan, Warga Tunggulsari Gelar Istighotsah di Jalan
Petugas pun menduga perusahaan pria tersebut yang menyelendupkan Rohingya ke Indonesia. "Dari Rohingya ini rokok kan? Memang jauh kali permainanmu," ungkap salah satu petugas.
Di video lainnya, terlihat pria tersebut diminta masyarakat untuk menelpon atasannya di perusahaan.
"Masyarakat Kota Sabang memergoki salah seseorang yang diduga anggota mitra dari UNHCR Indonesia di Sabang dan dia dipaksa masyarakat untuk menghubungi atasannya di Banda Aceh," tulis keterangan akun tersebut.
Dalam video yang dibagikan, tampak pria tersebut menelpon atasannya. Lantas atasannya dalam telepon meminta agar pria tersebut tidak melindungi Rohingya.
"Tugasmu disitu bukan melindungi mereka. Tugasmu foto dan kirim fotonya sudah. Mau dia (Rohingya) dibunuh, diapain, biarin aja. Sekarang kamu buat laporan. Tugasmu ditunggu. Selesai masalah," ujar pria dalam telepon tersebut.
"Entah mau dibunuh, dibakar, ngga diberi makan enggak ada urusan kita. Yang penting laporannya, jumlahnya berapa, hitung aja, berdasarkan pengakuan warga, jumlah mereka 170 orang, misalnya," tambah pria dalam telepon tersebut.
Pria dalam telepon juga menjelaskan jika yang dilindungi mereka adalah tim UNHCR-nya, bukang pengungsinya jika kericuhan terjadi.
"Sekarang kirim foto, jumlahnya berapa, siapa yang sudah hadir," ujar pria dalam telepon.
Berdasarkan data terakhir UNHCR hingga Sabtu (16/12/2023), ada 1.684 pengungsi Rohingnya yang masuk Indonesia melalui Aceh pada tahun 2023. Jumlah pengungsi makin banyak pada akhir tahun ini menggunakan akses kapal laut.